Cerita Dewasa Sex Terbaru Perawanku Untuk Bapak Kos


ONEBETQQ CERITA DEWASA - Perkenalkan namaqu Natasya, waktu ini usiaqu 27 tahun, aqu bekerja disalah satu perusahaan telekomunikasi. Aqu akan menceritakan kejadian yg aqu alami sekitar 5 tahun yg lalu waktu aqu masih kuliah. Waktu itu usiaqu baru 22 tahun, dan aqu masih kuliah dikota B. Karena aqu bukan asli kota B maka aqu terpaksa ngekos. Setelah aqu mencari informasi dari kawan-kawan yg baru aqu kenal dikampus, aqu dikasih tau tempat kos-kosan yg katanya bebas dan nyaman. Dan segeralah aqu menuju tempat kos-kosan itu. sesampainya disana aqu aqu melihat sebuah rumah besar, terlihat juga muda-mudi seusiaanku keluar masuk kos-kosan tersebut.

Setelah aqu bertanya salah seorang perempuan yg hendak keluar kos, aqu diajak masuk dan
diantarkan ketemu sama yg punya kos. Sampai didalem kos aqu disuruh menunggu sejenak, dan
tak berapa lama setelah aqu menunggu, akhirnya datanglah seorang lelaki setengah baya sekitar
40 tahunan dgn pakaian yg rapi dan juga wajah yg ganteng. Setelah beberapa lama
membicarakan tentang harga kos dan juga ketentuan-ketentuan kos akhirnya terjadi kesepakatan
dan hari itu juga aqu ngekos disitu.Agen Domino 99 Terpercaya

Singkat cerita, Sejak kemarin aqu tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku yg berkaca
gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman,
apalagi di sana ada seorang lelaki setengah baya yg sering kukagumi. Memang usiaqu waktu itu baru
menginjak dua puluh satu tahun dan aqu masih duduk di semester enam di faqultasku dan sudah
punya pacar yg selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau
aqu menyukai lelaki yg jauh di atas usiaqu.

Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihatku dari luar
sana. Oom Hendy mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat
ototnya yg masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, kawan sekamar kostku telah
berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Hendy
istrinya yg karyawati perusahaan perbankan.
Memang Oom Hendy sejak 5 bulan terakhir terkena PHK dgn pesangon yg konon cukup besar,
karena penciutan perusahaannya. Sehingga kegiatannya lebih banyak di rumah. Bahkan tak jarang
dia yg menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya. Yaitu roti dan selai disertai susu
panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak kost yg terdiri dari 6 orang mahasiswi
sangat akrab dgn induk semang. Mereka memperlaqukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya
indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri.
Oom Hendy telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari pemandanganku, ah seandainya
dia ke kamarku dan mau memijitku, aqu pasti akan senang, aqu lebih membutuhkan kasih sayg dan
perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yg yg mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-
mijit badanku. Ah.. andaikan Oom Hendy yg melaqukannya.

Kupejamkan mataqu, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan dan suara air dari kamar
mandi. Pasti Oom Hendy sedang mandi, kubaygkan badannya tanpa baju di kamar mandi,
lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataqu ketika aqu
diciumnya dalem lamunan, oh indahnya. Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di
pintu kamarku, segera kutarik selimut yg sudah terserak di sampingku. “Masuk..!” kataqu. Tak
berapa lama kulihat Oom Hendy sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi.
Senyumnya mengambang “Bagaimana Natasya? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku,
tangannya diulurkan ke arah keningku. Aqu hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku
berdetak keras, aqu mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang
tangan kiriku dan mulai memijit-mijit.
“Natasya mau dibuatkan susu panas?” tanyanya.
“Terima kasih Oom, Natasya sudah sarapan tadi,” balasku.

“Enak dipijit seperti ini?” aqu mengangguk. Dia masih memijit dari tangan yg kiri kemudian beralih
ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aqu masih diam saja,
karena aqu menyukai pijitannya yg lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan
gairahku. Disingkirkannya selimut yg membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaqu yg kuning
langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yg tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha,
aqu tidak mencoba membetulkannya, aqu pura-pura tidak tahu.
“Natasya kakimu mulus sekali ya.”
“Ah.. Oom bisa aja, kan kulit Tante lebih mulus lagi,” balasku sekenanya.

Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan
tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaqu, aqu diam saja, aqu
menikmatinya, gairahku makin lama makin bangkit.

“Natasya, Oom jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi.
“Jangan Oom, nanti Tante marah..”Cerita Mesum

Mulutku menolak tapi wajah dan badanku bekata lain, dan aqu yakin Oom Hendy sebagai lelaki
sudah matang dapat membaca bahasa badanku. Aqu menggeNatasyajang ketika jari tangannya
mulai menggosok pangkal paha dekat kemaluanqu yg terbungkus celana dalem. Dan… astaga! ternyata
di balik baju mandinya Oom Hendy tidak mengenakan celana dalem sehingga kemaluannya yg membesar
dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku sesak melihat benda yg berdiri
keras penuh dgn tonjolan otot di sekeliNatasyagnya dan kepala yg licin mengkilat. Ingin rasanya aqu
memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan
nafsuku.

Oom Hendy membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yg hangat menyentuh bibirku dgn
lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku
dan maka kusambut dgn lidahku pula, aqu melayani hisapan-hisapannya dgn penuh gairah. Separuh
badannya sudah menindih badanku, kemaluannya menempel di pahaqu sedangkan tangan kirinya
telah berpindah ke buah dadaqu. Dia meremas dadaqu dgn lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa
canggung lagi kurengkuh badannya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yg
penuh ditumbuhi rambut. Dadaqu berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik
dasterku yg tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang pentilku dipelintir sehingga
menimbulkan sensasi yg luar biasa.
Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aqu kecewa, tapi dia
tersenyum dibelainya wajahku.

“Natasya kau cantik sekali..” dia memujaqu.
“Aqu ingin menyebadanimu, tapi apakah kamu masih virgin..?” aqu mengangguk lemah.

Memang aqu masih virgin, walaupun aqu pernah “petting” dgn kakak iparku sampai kami klimaks
tapi sampai waktu ini aqu belum pernah melaqukan persebadanan. Dgn pacarku kami sebatas
ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melaqukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini
terpenuhi dgn masturbasi, dgn khayalan yg indah. Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak
iparku dan yg kedua adalah Oom Hendy induk semangku, yg sekarang setengah menindih badanku.
Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal kevirginan, pasti aqu tak dapat menolak jika ia
menyebadaniku, karena dorongan gairahku kurasakan melebihi gairahnya. Kulihat dgn jelas
pengendalian dirinya, dia tidak menggebu, dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dgn
tenang, lembut dan sabar. Justru aqu lah yg kurasakan meledak-ledak.
“Bagaimana Natasya? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aqu tak mampu
menjawab.
Aqu ingin, ingin sekali, tapi aqu tak ingin virginku hilang. Kupejamkan mataqu menghindari
tatapannya.
“Oom… pakai tangan saja,” bisikku kecewa.

Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aqu tinggal mengenakan celana
dalem, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh badannya mengkilat karena keringat, gagang
kemaluannya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalemku
yg telah basah sejak tadi. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat
kemaluanqu telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, klitorisku terasa sudah
membesar dan memerah, di dalem lubang kemaluanku telah banjir oleh lendir yg siap melumasi
setiap barang yg akan masuk.

Oom Hendy membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kemaluanku, terasa nikmat
sekali aqu menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah klitoris, kupegang kepalanya dan
aqu mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas klitorisku yg makin
membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aqu telah menggoyg pantatku, kadang kuangkat
kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Oom Hendy melaqukan sedotan kecil di klitoris, kadang
disedot kadang dipermainkan dgn ujung lidah. Kenikmatan yg kudapat luar biasa, seluruh kemaluan
sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali.
“Oom… aduh.. Oom… Natasya mau keluar….” Kuangkat tinggi-tinggi pantatku, aqu sudah siap untuk
berklimaks, tapi pada waktu yg tepat dia melepaskan ciumannya dari kemaluan. Dia menarikku
bangun dan menyorongkan kemaluannya yg kokoh itu ke mulutku. ” Gantian ya Natasya.. aqu ingin
kau isap kemaluanku.” Kutangkap kemaluannya, terasa penuh dan keras dalem genggamanku. Oom
Hendy sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kemaluannya. Aqu sering
membaygkan dan aqu juga beberapa kali menonton dalem film biru. Tetapi baru kali inilah aqu
melaqukannya.Cerita Mesum

Gairahku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dgn lidahku dari pangkal sampai ke
ujung kemaluannya yg mengkilat berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali Natasya…” dia berdesis. Kemudian
kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dgn lidah sedangkan pangkal kemaluannya kuelus dgn jariku.
Suara desahan Oom Hendy membuatku tidak tahan menahan gairah. Kusudahi permainan di
kemaluannya, tiba-tiba aqu sudah setengah jongkok di atas badannya, kemaluannya persis di depan
lubang kemaluanqu. “Oom, Natasya masukin dikit ya Oom, Natasya pengen sekali.” Dia hanya
tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalem…” Aqu sudah tidak lagi mendengar kata-katanya.
Kupegang kemaluannya, kutempelkan pada bibir kemaluanku, kusapu-sapukan sebentar di klitoris
dan bibir bawah, dan… oh, ketika kepala kemaluanya kumasukkan ke dalem lubang, aqu hampir
terbang. Beberapa detik aqu tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kemaluannya, ujung
kemaluannya masih menancap dalem lubang kemaluanqu. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalem
bibir bawahku, aqu tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya.

Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kemaluannya yg sangat besar terasa menggeser
bibir dalem dan pangkal klitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalem kenikmatan makin
dalem, separuh gagang kemaluannya sudah melesak dalem kemaluanku. Kukocokkan kemaluannya
naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yg sering aqu dengar dari kawanku ketika kevirginannya
hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kemaluannya dgn otot dalem, kusedot ke dalem. Kulepas
kembali berulang-ulang. “Oh.. Natasya kau hebat, jepitanmu nikmat sekali.” Kudengar Oom Hendy
mendesis-desis, payudaraqu diremas-remas dan membuatku merintih-rintih ketika dalem jepitanku
itu.

Dia mengocokkan kemaluannya dari bawah. Aqu merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya
kehilangan kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga kemaluan Oom Hendy
sudah utuh masuk ke kemaluanqu, tidak ada rasa sakit, yg ada adalah kenikmatan yg meledak-
ledak.Dari posisi duduk, kurubuhkan badanku di atas badannya, payudaraqu menempel, perutku
merekat pada perutnya. Kudekap Oom Hendy erat-erat. Tangan kiri Oom Hendy mendekap
punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan anusku. Aqu makin
kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyg pinggulku, sedang kurasakan benda padat
kenyal dan besar menyodok-nyodok dari bawah.

Tiba-tiba aqu tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak. “Ahhh…”
Kutekan kemaluanqu ke kemaluannya, kedutannya keras sekali, nikmat sekali. Dan hampir
bersamaan dari dalem kemaluan terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku. “Ooohhh…”
Oom Hendy juga ejaqulasi pada waktu yg bersamaan. Beberapa menit aqu masih berada di atasnya,
dan kemaluannya masih memenuhi kemaluanqu. Kurasakan kemaluanqu masih berkedut dan makin
lemah. Tapi kemaluanku masih menyebarkan kenikmatan. Pagi itu kevirginanku hilang tanpa darah
dan tanpa rasa sakit. Aqu tidak menyesal.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts