CERITA DEWASA Perkenalkan, namaku Adi. Aku seorang mahasiswa disebuah perguruan negeri di kota Purwokerto. Aku punya kenalan yang alim, cantik dan lugu. namanya Imah. tiap hari selasa dan sabtu, kami bertemu. Karena jadwal kursus malam di suatu tempat kursus bahasa asing yang lumayan terkemuka.
Sekedar informasi, Imah ialah seorang mahasiswa tingkat kesatu di suatu perguruan tinggi islam swasta di kota ini. Imah yang selalu menggunakan jilbab lebar memiliki wajah yang putih dan cantik lagi imut, menciptakan setiap orang tak bosanbosan memandangnya.
Apalagi senyuman lugunya yang manis, menciptakan semua lelaki tahu bila gadis ini sangatlah polos dan benarbenar lugu. Dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg, kulitnya yang putih bersih tidak jarang kali tertutup dengan busana muslimah yang longgar, dan jilbab yang lebar pula.
Meskipun lugu Imah paling menggairahkan. Yang sangat menonjol dari gadis alim yang lugu ini merupakan pantatnya yang besar dan padat. Sekal sekali. Agak kontras dengan format tubuhnya yang langsing. Roknya yang longgar dan memanjang hingga kemata kaki, tak dapat menyembunyikan lekuk buah pantatnya yang bergoyang naikturun dan kekanankiri saat berjalan.
Hari ini Imah terlihat paling cantik dengan jilbab dan baju warna pink dan rok hitam panjang. Ketika melintas di depanku setelah berlalu kursus, mataku segera tertuju ke unsur dada Imah. Walaupun tertutup jilbabnya tetapi dari samping tampak menonjol dan montok kira ukuran 36b. Tanpa sadar gairahku naik menyaksikan tubuh Imah. Entah darimana, timbul niat guna memperkosa Imah.
Setelah kembali kursus pada malam harinya, kucoba guna mengajaknya pergi santap ke warung seberang jalan. Pertama tama dia menolaknya, tetapi akhirnya dengan agak memaksa, aku menemukan persetujuannya. Saat kami berada didalam warung, hujan turun dengan lebatnya. Dengan gelisah Imah menantikan hujan reda di dalam warung.Agen Domino 99 Terpercaya
Aku malah berdoa supaya hujan reda saat malam telah agk larut, supaya Imah inginkan kuantarkan, sebab sudah tidak terdapat angkot lagi. Ternyata benar. hujan baru reda pukul 21.25. kami terbit dari warung bersamaan dengan tutupnya warung itu. segera kutawarkan untuk mengirimkan Imah pulang, dengan dalil tidak terdapat angkot.
Pertama Imah menolak, sebab tidak inginkan berboncengan dengan lelaki yang bukan saudaranya, dan memilih jalan kaki walalupun jauh. Namun dengan seribu satu dalil dan ancaman bila nanti dijalan terdapat yang menodongnya dan lainlain, kesudahannya Imah dengan tidak banyak berat inginkan menerima ajakanku.
Saat mengirimkan Imah pulang, aku berdusta dengan menuliskan motorku ngadat dan aku purapura memperbaikinya seraya mengulurulur waktu. Gadis lugu berjilbab tersebut hanya dapat gelisah menunggu. Pukul 23.05, aku purapura telah sukses memperbaiki motorku.
Segera aku membawa Imah yang telah gelisah pergi. Otakku mulai membayangkan tubuh gadis berjilbab yang semok dan menggairahkan itu segera kuperkosa. Tiba mendarat hujan pulang turun, dan dengan berdusta tidak membawa mantel hujan, aku ngebut dan membawa Imah ke lokasi tinggal yang kukontrak sendirian yang kebetulan telah dekat.
Setelah hingga dirumahku, segera Imah kupersilahkan masuk. Rumahku yang tergolong terpencil dan jauh dari tetangga lainnya membuatku leluasa untuk mengerjakan Imah, pikirku. Awalnya gadis manis berjilbab tersebut segan dan tidak banyak curiga, namun sebab rumahku tidak mempunyai teras dan hujan semakin deras turun, darurat ia masuk kerumahku.
Setelah kami berada didalam, segera kukunci pintu dan kudorong gadis berjilbab tersebut jatuh. Dengan birahi yang menggebu aku tindih dia dari belakang seraya ku tarik kedua lengannya ke belakang. Imah meronta,tapi apa daya seorang wanita akhirnya sesudah meronta sekitar sekitar 15 menit dia kesudahannya lemas juga. Aku gosokkan kontol ku ke pantatnya yg besar, yang ketika itu dibalut rok hitam panjang dengan bahat lembut. Sambil ku remasremas bongkahan pantatnya yang padat berisi. Wah, nikmat.
Kutarik bra nya. Payudaranya bergoncang naik turun sebab kutarik bra nya dengan paksa.aku tertegun menyaksikan payudara gadis alim tersebut yg besar namun kencang dan kenyal. Kulit payudaranya putih bersih, ditumbuhi bulubulu halus di dekat wilayah dadanya. Uraturat berwarna kehijauan melintang di buah dadanya. segera kujilat dan kusedot sedot, seraya sesekali aku gigit gumpalan daging di dadanya itu. tersiar rintihan gadis alim berjilbab tersebut semakin keras, dan mulai dibarengi dengan desahan desahan erotis.
Aauhhh auhh ihhhh ooohhhh. ahhhhh rintih Imah menyangga geli dan nyeri pada kedua payudaranya. Kujepit puting susu sebelah kanan nya dengan kedua jariku. Kemudian kuplintirplintir seraya kutariktarik keatas. Sambil kuhisap sekuatsekuat nya, sampai putting susu gadis lugu yang alim tersebut mengeluarkan tidak banyak darah yang asin.
Kemudian kutarik lepas rok longgarnya, ku tarik CD nya ke bawah, dan langsung ku kucekkucek memeknya yang telah mulai basah. Gadis alim berjilbab tersebut merasakan ngilu yang paling di memeknya, namun pun disertai perasaan nikmat yang hebat. Perawan Jilbab Hot Ngentot
Agak lama aku mengucekkucek memek Imah, dan kesudahannya gadis lugu yang alim tersebut mengerang keras. tubuh Imah menggelinjang hebat. Punggungnya melengkung keatas. Puting susunya mengeras dan tampak berkedutkedut. Bersamaan dengan seluruh itu, cairan memeknya meluber keluar, sampai mengairi karpet di ruang tamuku. Perawan Jilbab Hot Ngentot
Orgasme tersebut nampaknya orgasme kesatunya, tampak dari matanya yang melotot kearahku. Tatapan mata benci, namun pun terkejut dan keadaan bingung atas kesenangan yang ia dapat. Setelah selama 1 menit tubuhnya terguncangguncang tak terkendali oleh orgasme kesatunya, kesudahannya tubuhnya melemas dan terkulai di karpetku. Tatapan matanya nanar ke langilangit, bingung dengan yang terjadi.
Aku jejal kan kontol ini kemulutnya hingga masuk ke tenggorokannya, sampai ia kehabisan nafas aku tarik kontol ku dari mulutnya. Gadis alim tersebut terbatukbatuk. Cairan ludahnya bercampur dengan cairan tenggorokan keluar tidak sedikit sekali, meluber mengairi mulut, dagu, pipi, bahkan sampai mengairi jilbab pinknya.
Pemandangan tersebut membuatku semakin bernafsu. Aku lepas cd nya yang telah melorot hingga lutut, lantas ku eluselus pahanya yang putih bersih dengan bulubulu halus. Aku angkat paha gadis alim tersebut dan melebarkannya. Imah yang sudah paling lemas sebab orgasme kesatunya yang dahsyat tidak mampu tidak sedikit melawan. Perawan Jilbab Hot Ngentot
Aku masukkan kontol ini ke memek gadis berjilbab itu, masih susah maklum, gadis alim yang manis tersebut masih perawan jadinya lobang memeknya masih paling kecil. Sambil memegangi pinggul gadis alim yang berkulit putih bersih itu, Aku menggerakkan pinggulku, dan hup.ooohhh.
Imah merintih dan mendesahdesah seraya terus terisak. Peluhnya yang membanjir mengairi jilbab yang masih membalut kepalanya. Wajahnya yang sayu, tampak pasrah dan ayu dengan jilbab yang berantakan memberi kesan erotis, menciptakan ku semakin bergairah.
Imah semakin mengerangngerang kesakitan. Tapi Aku tak peduli. Terus saja Aku maju mundurkan pinggul gadis alim yang benarbenar putih tersebut dengan cepat seraya menamparnampar bongkahan pantatnya yang padat dan kenyal dengan keras. Sehingga bekas tamparanku mengecap merah menyusun telapak tangan di kulit pantat gadis alim yang putih mulus itu.
“aahhakhhaahhkkk. peee.. eerrii.. ii.. hhhh. Diii. iii. aku ngga taa.. haannn…
“Iiimmmmaaahhhhh.loeeemang pantas.. jadi aan.. jii.. i. ng oohh. tak waras enaknya..
“aaakkkhhh. hhhakhh.. ohh. ohh ouhhh Imah terus mengerang kesakitan.
“Ohhh.nikmattt.gue masukin peju gue ke lobang loeMahhhh.
Setelah diam sejumlah saat tidak mempedulikan kontol ku tertanam di lubang memek Imah. Sambil merasakan jepitan memek gadis alim yang otot memeknya berdenyutdenyut. Aku lepaskan kontol ku dan mengembalikan tubuh Imah serta mengusung kepala gadis tersebut yang masih terbungkus jilbab serta memaksa Imah menjilati kontol ku yang masih basah oleh sperma dan darah.
Setelah kontolku bersih aku terbaring disamping Imah sambil mengelus kepalanya yang masih terbungkus jilbab. Wajahnya tampak pucat menikmati sakit pada selangkangan nya
Aku bergegas ke kamar mandi. Aku mandi dan setelah tersebut aku pulang keranjang aku pandangi tubuh Imah yang dalam posisi menyamping tergolek lemah tak berdaya seraya kedua tangan memegangi selangkangannya.
Tubuhnya telah benang selembarpun, tetapi kepalanya masih terbungkus jilbablebarnya yang tersampir kepundak. Isak tangisnya masih terdengar, walaupun tidak sekeras tadi. Matanya yang sayu memandang nanar.
Gadis manis yang alim tersebut semakin gemetar ketakutan saat aku berlutut di belakangnya. Tubuhnya tersentak saat tangan ku membuka belahan pantatnya dan mulai merabainya lagi.
Setelah lubang duburnya agak terbuka, aku masukan lagi jari telunjukku. Dengan kecepatan tinggi ku masukkeluarkan kedua jariku didalam lubang dubur Imah. Gadis mains berjilbab tersebut terus meronta, seraya megapmegap menyangga nafas sebab kesakitan.
Setelah kurasa lubang duburnya terbuka lumayan lebar, kucabut kedua jariku yang berlumur darah anusnya. lantas kumasukkan kedua jariku tersebut kedalam mulut Imah, kuoleskan ke lidahnya hingga kedua jariku bersih.
Kuarahkan kontolku yang menegang keras ke lobang dubur Imah yang memerah dan berkerut. Kucengkeram kepalanya yang tertutup jilbab dan kutarik dengan kencang.
Imah menjerit dengan keras sekali saat aku sukses memasukkan beberapa kontolku ke dalam duburnya.Imah menikmati lubang anusnya membesar diterobos oleh kontol ku, sementara aku menikmati rasa panas di kepala sampai batang kontolku ketika nyaris seluruhnya sudah masuk ke dalam anus gadis alim yang lugu itu.
Anus Imah paling sempit dan panas. Aku sangat merasakan jepitan anus gadis alim tersebut di kontolku, merasakan pijatan di kontolku. Kontol ku sebenarnya pun merasa sakit sebab saking sempitnya anus Imah, namun tanpa peduli aku pulang mulai bergerak keluarmasuk. Kulihat liang anus Imah yang kupaksa kontolku masuk sampai pangkalnya, dan saat kutarik kontol ku.
Aku merasakan sekali otototot anus tersebut berdenyut memijati batang kontol ku, Sampai bermukim kepala kontol ku yang masih terbelakang di anus Imah, Kemudian kudorong lagi kontol ku masuk. Sakit semakin menjadijadi menyerang pantat sampai seluruh tubuh gadis lugu yang alim itu.
Setelah tidak cukup lebih 15 menit aku menyodomi Imah, aku menikmati peju ku inginkan keluar. Kucengkeram leher dan kepalanya yang masih terbungkus jilbab dan menariknya kebelakang sampai-sampai wajahnya menatapku dengan mulut menganga ke atas. Sementara tangan kiriku mengurangi pantatnya, kudorong kontolku hingga sedalamdalamnya ke dalam lubang dubur Imah. Akhirnya peju ku menyembur di dalam anus gadis alim yang montok itu.
Ketika cairan panas terasa mengalir masuk di anus Imah. Ia menjerit dan menjerit tanpa daya saat sperma ku menciptakan anusnya semakin perih. Di pantat Imah kontol ku mulai kutarik perlahan. Ketika hingga dikepala kontol, aku berhenti sejenak, Dan lantas perlahan pulang kutarik sampai terlepas seluruhnya dari jepitan anus Imah. Uugghhhh, gadis berjilbab tersebut mengerang saat kontol ku terlepas dari jepitan anusnya. Cairan mengalir dari anusnya.
Imah menyaksikan ke belakang dan melihat salah satu kedua kakinya menetes sperma kental berwarna putih dengan bercakbercak merah dan kuning mengumpul di kasur. Tubuh gadis alim yang lugu tersebut bergetar dan tersungkur lemas. Kucabut kontolku, seraya rebahan disamping tubuh Imah yang basah oleh keringatnya. Ia pingsan sebab kecapaian dan menikmati sakit yang spektakuler pada kedua lobang di selangkangannya.
Kejadian malam tersebut sempat aku abadikan dalam suatu photo. Aku gunakan supaya Imah tidak mengisahkan penderitaannya untuk orang lain. Terutama ortunya. Aku teratur menyetubuhi dia, khususnya menyodominya. Minimal seminggu dua sekali.
Entah telah seberapa lebar lobang anusnya sekarang. Ternyata lama kelamaan dia dapat menikmatinya, dan masing-masing aku menyodominya, dia pun ikut orgasme. Tentu saja tersebut semua tidak ia kehendaki, sebab ia malu, sebagai perempuan yang menggunakan jilbab, kenapa dapat orgasme sebab sodomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.