Ngentot Memek Sempit Felisa


CERITA DEWASA -Hubunganku dengan Sandrina sudah berjalan kurang lebih 2 bulan. Awalnya aku menerima cintanya karena dia yang menembak duluan kepadaku, tapi begitu ada seorang cewek karyawan baru di kantorku. Hatikupun berpaling padanya, dia bernama Felisa, gadis cantik yang masih berumur 22 tahun dari yang aku lihat di identitasnya. Berarti beda 3 tahun denganku yang memasuki usia 25 tahun.Agen Domino 99 Terpercaya

Panggil namaku Aries sudah 2 tahun aku bekerja di perusahaan ini. Selama itu pula sudah tiga kali aku menjalin hubungan dengan cewek yang sama-sama bekerja di kantor ini. Dan aku sering pula melakukan cerita ngentot selama berhubungan dengan cewek itu. Karena  sudah lumrah zaman sekarang anak muda melakukan cerita seks maupun cerita ngentot.

Begitupun denganku, selama ini aku sering berganti pacar. Baik di kantor ataupun di luar kantor, seperti siang ini aku lagi makan bareng dengan Sandrina pacarku. Kali ini aku makan di kantin kantor walau terkadang aku biasa mengajaknya makan siang di luar. Tapi saat itu juga aku melihat Felisa bersama temannya makan di sana juga, akupun memandanginya kala itu.

Sampai-sampai aku tidak melihat Sandrina yang  melihat tingkahku “Ayo liatin siapa..?” katanya dengan nada cemburu. Mencoba menutupi tingkahku akupun menjawab “kenapa nggak boleh liat orang lain…” Kataku berusaha balik nanya dan hal itu membuat Sandrina terdiam, saat itu juga aku pergi meninggalkan Sandrina seorang diri. Dan dia mengikutiku dari belakang.

Aku masih saja berlalu meskipun Sandrina mencoba menyusulku. Memang dari dulu aku nggak suka dengan sikapnya, tapi karena aku sudah lama tidak menjalin hubungan dengan seorang cewek akhirnya akupun menerima cintanya. Padahal aku kurang begitu suka sama tingkahnya, paling tidak dia memiliki wajah cantik meskipun tubuhnya bukan lagi seksi tapi kurus.

Beda dengan Felisa karyawan baru itu, dia memiliki tubuh yang begitu montok. Bahkan pernah suatu ketika dia sedang memakai celana ketat hingga terlihat memeknya yang begitu montok. Hingga saat itu menjadi bahan perbincangan karyawan cowok di kantor. ” Wah..kalau dilihat saja bisa bikin berdiri kontolku apalagi sampai di masukin ya….” Kata Ari salah satu temanku.

Membuat yang lain pada tertawa, tiba-tiba nyeletuk Gilang. Teman sekantorku juga ” Untung Aries nggak doyan yang montok lagi..jadi kita bisa deketin dia..” mendengar kata Gilang aku hanya tertawa kecil. Memang sejak dulu aku memang di kenal dengan suka menjalin hubungan dengan cewek yang berbody montok dan seksi, tapi dengan Sandrina membuatku kurang bergairah.

Jika melakukan cerita ngentot, tapi mau gimana lagi. Aku harus mencari cara buat mutusin Sandrina pikirku. Tapi sebelum aku melakukan itu sepertinya Sandrina sudah mengetahui gelagatku. Dia semakin sering mengajakku berduaan, sebagai pacarnya aku tidak dapat berbuat apa-apa. “Aries nanti malam aku kerumah kamu ya…” katanya ketika aku sedang bersama teman-temanku.

Saat itu juga Gilang melihatku, kemudian dia mengajakku pergi dari tempat nongkrongku. Sambil berkata ” Sepertinya kali ini Lu salah pilih deh bro..” Aku menghela nafas dan berkata ” Emang iya bro..tapi gua ngk tu harus gimana lagi…” kembali Gilang berkata ” Kamu cari caralah biar cepet putus dengannya, coz gua lihat Lu kayak nggak ada semangat gitu..” Benar juga kata GIlang.

Hingga akhirnya di kantor ada suatu acara, dan acara tersebut di adakan di salah satu hotel. Dari rumah aku berangkat sendirian, karena akhir-akhir ini aku memang sudah menjaga jarak dengan Sandrina. Meskipun belum putus, tapi kami sudah jarang jalan bareng. Sampai di hotel tersebut aku langsung bergabung dengan yang lain dan kami langsung ngobrol bareng.

Sehingg rame tempat itu, saat it juga aku melirik Felisa yang terlihat begitu cantik dengan gaun mini motif bunga. Dia tertawa dan ketika melihat kearahku dia tersenyum. Sungguh terasa hangat darahku kala itu, aku membalas senyumanya dan berharap dia mau menoleh sekali lagi kearahku. Setelah hampir 2 jam akhirnya pesta itu sudah berakhir.

meskipun masih banyak tamu yang belum keluar tapi aku sudah keluar lebih dulu. karena aku hendak pergi ke club malam , tapi di tempat parkir aku mendengar ribut-ribut. Aku mecoba mendekati tempat tersebut, ketika melihat Sandrina akupun bersembunyi begitu aku mengintip ternyata dia sedang marah-marah sama Felisa, yang saat itu sendirian beda dengan sandrina yangmembawa teman.

Aku melihat sandrina mengancam Felisa ” Kalau masih gua lihat Lu senyam-senyum sama Aries awas Lu….” Akupun keluar dari tempat sembunyiku ” Emang kenapa…” Kataku sambil terus berjalan mendekati mereka ” Aries..kamu…” Kata sandrina kaget ” Emang kenapa kalau dia tersenyum sama aku he..” Kataku dengan nada suara yang di tekan ” Kamu kan pacarku jadi..” Sandrina mencoba menjelaskan.

Tapi aku langsung bilang ” Karena itu yang membuat aku sama kamu nggak cocok…kamu selalu merecokin kehidupan pribadiku..oke kalau gitu mulai saat ini juga kita putus..” Lega rasanya aku mengatakan hal itu. Dan akupun menarik tangan Felisa untuk segera pergi dari tempat itu, tanpa memperdulikan sandrina yang semakin emosi dan bersama teman-temannya.

Aku membawa Felisa ke tempat sebuah danau. Disana aku melihat danau yang begitu tenang dengan sedikit lampu taman di sekitarnya, tapi aku belum mendengar kata-kata Felisa keluar dari dalam mulutnya ” Maaf ya..kamu jadi di ganggu sama Sandrina tadi..” Kataku padanya dan betapa aku terkjut dengan jawabannya ” Tapi dia memang pantes kok berbuat seperti itu ”  Aku memandang ke arahnya.

Tapi Felisa tidak melihat ke arahku dan diapun kembali berkata ” Sandrina pantas marah..karena selama ini aku memang sering merhatiin kamu…” Betapa tambah terkejutnya aku mendengar kata-kata yang keluar dari dalam mulutnya, saat itu aku pegang tangannya dan bilang ” Apa benar kamu selalu merhatiin aku Fel…” Dia menoleh dan menganngguk, saat itu aku peluk dia di dalam mobil.

Felisa membalas pelukanku bahkan dia menegadah waktu itu. Hingga aku dapat mencium bibirnya. Lama kami saling pagut dan ketika aku menggerayangi tubuhnya dengan tanganku dia hanya menggelinjang membuatku semakin berani untuk menyentuhnya. Aku pegang teteknya yang menantang, dia menepis pelan tanganku, tapi aku tahu kalau Felisa sudah di penuhi oleh syahwatnya.

Karena terdengar hembusan nafasnya terdengar memburu. Perlahan kembali aku remas tetek Felisa, dia meliuk-liukkan tubuhnya. Ketika aku menarik bajunya ke atas dia memegang tanganku dan berkata ‘ Kita pindah kebelakang aja…” Katanya begitu lembut. Saat itu juga kami berdua pindha ke kersi belakang mobil. Tanpa menunggu lama, kamipun saling melumat.

Dengan pelan juga aku membuka gaun Felisa, dengan sekali tarik dia sudah tinggal memakai BH dan celana dalam. Aku terpana dengan bentuk tubuhnya yang begitu sintal dan montok. Aku cium kembali bibir Felisa kemudian aku cium merata mulai dari wajah, leher dan teteknya dengan penuh kelembutan hingga dia hanya bisa merintih-rintih kecil sambil memejamkan matanya.

Begitu aku menunduk mencari memeknya yang terlihat montok di balik celananya, dia langsung melebarkan pahanya begiti aku membenamkan wajahku pada memeknya yang terasa aroma khasnya “Oouugghh..Mas…aries…..ooouugghhh……ge…li…Mas…ooouugghhh……aaaagghhh……aaaagghhh…” Katanya sambil mengelus-elus rambutku. semakin aku memainkan lidahku di dalam memeknya.

Felisa sungguh menikmati permainan lidahku di dalam klitorisnya, karena disaat aku hisap diapun mendesah panjang dan semakin mengapit wajahku dengan kedua kakinya.  Akupun semakin menggila dengan memasukkan satu jariku pada memeknya yang montok, yang aku rasa sudah beberapa kali melakukan cerita ngentot. Dia mendesah panjang “OOuugghh….ooouuwww….ooouuwww…aaagghh….aaagghhh…ooouuwww…nik…mat..sa..yang…” Kata Felisa.

Aku mengikuti permintaaanya ketika dia mengangkat tubuhku dengan menariknya. Ketika tubuhku sudah menindihnya akupun memasukkan kontolku ke dalam liang sengggamanya. Perlahan namun pasti aku goyang tubuh Felisa. Dia memejamkkan matanya sambil terus meraba-raba punggungku dengan mesra. Begitu aku hentakkan kontolku dia menjerit kecil “Ooouuww…Mas..pelan..pe..lan…” Desahnya.

Kembali aku gerakan kontolku begitu keras bahkan aku sampai memutar pantatku, sehingga kontolkupun di dalam memeknya ikut memutar “Oouugghh…oouugghhh…ooouugghh..” Terus berulang kali aku mainkan kontolku. Hingga setelah beberapa saat kemudian, akupun merasakan kontolku serasa mengejang dan akan segera melontarkan puncak kenikmatannya.

Semakin cepat aku bergoyang dan akhirnya ” Aaaagghh…aaagghh…a..ku…ke..luar…Fel…aaagghhhh..ooouugghhh..” Felisa mendekap tubuhku diapun mengerang dibawahku sepertinya dia sudah sama-sama mencapai puncak klimaks yang sama. Akhirnya kami berpelukan masih di kursi belakang mobilku “Makasih ya sayang…” Kataku sembari menciumnya. Benar- benar cerita montok yang memuaskan.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts