Anakku Membuatku Terangsang


CERITA DEWASA -Ada seorang remaja kuper yg kurang perhatian dari kedua orang tuanya nampak heran ketika melihat ada sepasang kekasih sedang asyik melakukan sesuatu yg dianggapnya aneh serta menjijikan. Dimana sang wanita dengan posisi duduk mengangkang sambil menekuk kedua kakinya sembari bersandar di sofa yg berada di ruang tamu rumahnya. Yg membuat jijik si remaja tersebut adalah melihat apa yg dilakukan seorang pria yg berada di depan wanita itu dgn berjongkok di lantai sambil menjilati kemaluan si wanita yg nampak dipenuhi bulu dgn rakusnya. Padahal menurut si remaja kalo kemaluan itu sangat jijik bahkan berbau pesing karena jelas-jelas kemaluan digunakan untuk buang air kecil namun kenapa si pria tersebut justru malah menikmati kemaluan itu.Agen Domino 99 Terpercaya

Pandangan si remaja kini beralih ke wajah si wanita yg tampak terlihat seperti kepedesan namun matanya malah merem melek dan mulut mengeluarkan desahan2 manja, dia ga habis pikir kenapa si wanita tersebut malah begitu.

“Sssstttthhh…aaaahhhh…”

Suara desahan terdengar jelas oleh si remaja yg duduknya hanya berjarak 5 meter saja dari sepasang kekasih yg sedang melakukan hal yg dianggapnya aneh. Remaja itu masih memperhatikan kedua orang tersebut yg kini sudah berganti posisi. Kini si pria yg sudah bugil terlentang diatas sofa dan si wanita naik berjongkok diatas kemaluan si pria yg sudah di sunat. Nampak si remaja sedikit kaget begitu melihat kemaluan si pria karena ukuran kemaluan si pria lebih kecil dari kemaluan yg dia miliki. Sempat terpikir oleh si remaja, apabila dia disunat nanti pasti ukuran kemaluannya akan mengecil seperti kemaluan yg dilihatnya saat ini. Terlihat si wanita meringis kesakitan saat menduduki kemaluan si pria.

“Ssssthhh….iihhh….aahhhh….” desah di wanita.

“PLAK..PLAK..PLAK..” Suara benturan badan si wanita saat menggenjot si pria, suaranya begitu nyating terdengar yg membuat si remaja kembali berpikir “kenapa gak berenti saja kalau merasa kesakitan” pikir si remaja yg melihat wajah si wanita.

Setelah 15 menit kemudian, terdengar si wanita berteriak dan disusul teriakan si pria,

“Aaaahhhh…..yeeeess…aku keluar maaasss….” teriak si wanita.
“Oooohhhhh…aahhhhh….aku juga keluar deekkk….” teriakan si pria.

Makin heran saja si remaja mendengar teriakan wanita itu karena dia merasa “Apanya yg keluar dan keluar dimana, bukannya dari tadi mereka ga kemana mana” pikirnya.

Terdengar nafas ngos-ngosan dari sepasang kekasih tersebut setelah melakukan apa yg si remaja itu tidak mengerti dan merasa aneh itu. Karena sudah merasa pegal menyaksikan aksi sepasang kekasih tersebut akhirnya dia memutuskan untuk pergi meninggalkannya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Sehabis minum dia berjalan menuju kamarnya. Di kamar dia masih memikirkan kejadian yg baru saja dia lihat. Berbagai macam pertanyaan hinggap di otaknya hingga tak terasa dia sampai tertidur.

Malam harinya dia dibangunkan dgn suara lembut yg membuatnya terbangun. Nampak wajah mamanya yg duduk di ranjangnya.

“Bangun sayang, kamu pasti belum makan ya tadi siang?” tanya mamanya.
“Hooooaammm…iya ma, tadi aku ketiduran jadi lupa makan” jawab si remaja yg masih setengah mengantuk.
“Loh kog sampai lupa, emang tantemu tidak menyuruhmu makan sayang?” tanya mamanya kembali.
“Ga ma, tadi pas aku pulang sekolah tante lagi asyik sama orang yg ga kukenal, tante sampe teriak2 gitu, ya udah aku cuma minum aja dan terus masuk kamar” jawab polos si anak dgn apa yg dia lihat tadi.

Mamanya tampak bingung dgn mengerutkan dahinya mendengar jawaban anaknya.

“emang tadi tante teriaknya gimana, terus tantemu sama siapa tadi, emangnya tantemu ngapain kog sampe teriak2 segala?” tanya mamanya penasaran.

“Aaahhh…yeeess…gitu ma, aku ga tau sama siapa tadi habisnya aku ga kenal, tadi tante duduk di sofa kakinya ditekuk kayak gini ma” kata si anak sambil memperagakan posisi tantenya yg mengangkangkan kakinya tadi.

Mamanya nampak serius mendengar dan memperhatikan penjelasan anaknya yg dengan polosnya memperagakan keadaan sang adik kandungnya tersebut, wajah si mama nampak sedikit kaget dengan penjelasan anaknya yg ia ketahui dan kagetnya itu saat melihat anaknya mengilustrasikan keadaan adik kandungnya tersebut, di tengah rasa kagetnya si mama bersikap seolah menenangkan diri dan kembali bertanya pada anaknya.

“Apa tadi tantemu sama laki2 yg ga pake baju sayang?” tanya mamanya.
“Iya ma, tadi tante sama temannya ga pake baju semua” jawab sang anak yg membuat mamanya nampak syok mendengarnya.

Dalam hati si mama begitu geram dan marah akan adiknya yg sembrono telah melakukan hal yg seharusnya tidak diketahui siapapun apalagi anakknya yg tak lain keponakannya sendiri.

“Oh iya ma, tadi teman tante kog ga jijik sih menjilati kemaluan tante, padahal kemaluan itu tempat kita pipis ya ma?” imbuh si anak menceritakan apa yg dilihatnya tadi.

Makin syok sang mama mendengar si anak mengungkapkan kenapa gak jijik si pria itu kalau jilatin kemaluan tantenyya itu. Amarahnya sudah bener memuncak sang mama mengetahui kelakuan adik kandungnya yg sangat teramat ceroboh melakukan hubungan sex yg disaksikan anak kandungnya. Ingin rasanya memaki bahkan bila perlu tangannya ingin menampar wajah adik kandungnya namun saat ini sang mama gak bisa berbuat apa apa karena sore menjelang malam tadi saat dirinya baru datang ternyata adik kandungnya pamit untuk pergi ke Bandung karena memang sudah direncanakan dari jauh jauh hari soal keberangkatannya ke Bandung untuk mulai bekerja disana.

Sungguh sangat kecewa aku dgn adik kandungku yang selama ini aku anggap bisa menjadi kakak untuk anak tunggalku karena setelah kematian suamiku 5tahun silam membuatku bingung akan menjaga serta mendidik anakku yg masih berusia 6 tahun pada saat itu, bukannya memberikan contoh yang baik untuk anakku namun malah terbalik, buktinya kemarin anakku menyaksikan hal yang seharusnya tidak anakku saksikan di usianya yg sekarang baru 11 thn namun sudah melihat tontonan orang dewasa, untung anakku belum tau dan mengerti akan apa yg dilakukan adikku itu tapi walau begitu tetap saja bakal menjadi contoh yg sangat buruk apalagi dengan status adikku yg sekarang masih belum menikah tapi sudah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh ia lakukan.

Tapi mau gimana lagi semua sudah terlanjur terjadi dan akupun tak bisa berbuat banyak sekarang, namun dari kemarin malam anakku terus menerus menanyakan tentang kejadian kemarin, agak bingung untuk menjawab pertanyaan dari anakku apalagi saat anakku bertanya soal penisnya yg lebih gede dari cowok yang bercinta dengan adikku, bahkan anakku mengambil kesimpulan sendiri kalau nanti dia disunat pasti penisnya bakal mengecil seperti cowok lawan main adikku. Kesimpulan yg sangat salah itu tak bisa aku sanggah karena aku bingung gimana caranya jelasin ke anakku kalau nanti penisnya bakal makin membesar seiring bertambahnya usia.

Kecemasan inilah yg dari dulu hingga sekarang menghantui pikiranku akan anakku yg memiliki penis di atas rata-rata, bahkan saat usia 9 tahun saja penis anakku sudah sebesar penis ayah kandungnya dulu, aneh sungguh aneh memang perkembangan penis anakku seolah melebihi perkembangan fisiknya sendiri, sekarang saja tinggi anakku masih sebahuku tapi penisnya itu membuat aku ngerasa ngeri tiap kali melihatnya. Kepolosan anakku kadang membuatku merasa bergairah saat aku di pagi hari membangunkan anakku ternyata penis besarnya selalu dalam keadaan tegang, sempat aku sebelum membangunkan anakku sengaja aku meraba penisnya dibalik celana kolornya tanpa celana dalam itu, karena anakku memang sudah semenjak kelas 4 sd dia gak pernah pakai celana dalam kalau tidur karena dia sering sekali merasakan sakit pada penisnya kalau tidur pake celana dalam, akupun menyetujui kesakitannya pada penisnya kalau tidur itu lebih baik gak usah pake celana dalam dan hanya pake kolor saja agar dia nyaman saat tidur.

Tak dapat kupungkiri kalau selama ini penis anakku sudah menjadi bahan khayalanku saat masturbasi dikala gairah birahiku sudah tak bisa lagi aku bendung, memang aku hanya wanita normal yg merasakan butuh pelampiasan akan kebutuhan biologis yg pernah kurasakan dulu bersama suamiku, namun kini hanya bisa kulakukan masturbasi agar bisa meredakan sedikit nafsu birahiku, tapi seiring berjalannya waktu ternyata aku semakin merasakan butuh lebih dari sekedar masturbasi untuk meredam gejolak nafsu birahiku yg makin hari semakin besar.

Pernah aku mencoba untuk mencari laki2 agar bisa melampiaskan nafsu birahiku ternyata selalu gagal saat sudah mulai akan bersetubuh aku malah terbayang penis anakku yg merasa hanya penis anakku saja yang bisa memberiku kepuasan sepenuhnya, karena selama setahun ini aku sudah banyak melihat penis bermacam ukuran dari laki2 yang aku ajak kencan ternyata gak ada yg menyamai kekerasan dan kebesaran seperti penis anakku. Apa mungkin sekarang aku sudah terobsesi akan penis anakku yg setiap pagi hari kulihat. Semua perasaan itu buang jauh jauh karena bagaimanapun itu hal yg sangat tabu mengingat dia itu darah dagingku sendiri. Semakin aku mencoba membuang perasaan itu malah semakin menggerogoti seluruh pikiranku dan puncaknya pasti aku masturbasi dengan melihat langsung penis anakku diwaktu dini hari saat anakku tertidur pulas.

Hari itu masih sangat pagi untuk melakukan aktivitas seperti biasa karena memang masih gelap di luar sana dan masih sangat sepi belum ada aktivitas di jam 04 : 15 pagi ini. Aku terbangun dari tidurku dan berjalan ke kamar mandi yg ada di dalam kamarku ini, setelah mencuci muka agar rasa kantukku hilang kini aku keluar dari kamarku menuju dapur untuk sekedar minum agar rasa dahagaku hilang. Dari dapur aku beres beres rumah mengisi waktu hingga sampai jam di dinding ruang keluarga menunjukan jam 05 : 25, tinggal nunggu 35menit ke depan aku seperti biasa membangunkan anakku namun kembali pikiranku terbayang akan penis anakku yg selalu tegang di pagi hari mampu membuatku merangsang, dengan langkah pasti aku segera ke kamar anakku dan betapa gembiranya hatiku menyaksikan penis idamanku kini sedang tegak menantang dibalik celana kolor yg mampu membentuk tenda di kolornya.

Kudekati tubuh anakku yg masih terlentang dalam tidurnya, seluruh tubuhku seakan bergetar melihat tonjolan yg berada didepanku, tanpa sadar tanganku sudah kumasukan ke dalam baju terusanku dan hinggap di luar celana dalamku yg kini sudah terasa becek akibat cairan vaginaku sudah membasahi celana dalamku. Sejurus kemudian tangan kanan yg sedari tadi sudah mengelus vagina becekku dari luar celana dalamku kini langsung aku selipkan masuk celana dalamku, terasa sekali licin dan hangat dijariku saat jari telunjuk dan jari tengahku menggesek bibir vaginaku.

Desahku mulai keluar dari bibirku saat jari jempolku ikut mengelus bagian dalam vaginaku dan menekan klitorisku, tangan kiri yg tadi hanya meremas payudaraku kini sudah beralih menggenggam lembut penis anakku di luar celana kolor yg anakku kenakan. Nafsu birahiku semakin memuncak dan tanpa sadar tangan kiriku menarik celana kolor anakku yg masih terlentang tertidur dengan sedikit kasar yg membuat anakku terbangun. Terlihat wajah anakku yg begitu heran melihat aku mama kandungnya yg menunduk kearahnya dengan wajah yg bersemu merah, sementara penis anaknya kini sudah terpampang jelas di depannya. Nafsu birahiku semakin memuncak dan tanpa bicara pada anakku langsung kulahap penis besar dan tegang itu, nikmat sekali rasanya penis hangat anakku ini terasa di mulutku saat kulumat batang penis yg hanya setengah saja yg mampu aku kulum walau sudah aku paksakan untuk bisa melahap sepenuhnya.

“Iihhh..mama mau ngapain, kog penis Ridho di makan sih ma” ucap anakku yg tak kuhiraukan.

Desahan anakku terus terucap di mulut mungilnya, tangan kananku semakin menggila menusukan jari tengah dan telunjuknya ke dalam liang vagina yg makin becek ini sampai bener bener becek. Kuhentikan kulumanku pada penis anakku dan tanpa bicara sedikitpun aku berdiri dan kulepas celana dalamku yg sudah sangat basah akibat cairan vaginaku, segera aku naik ke tempat tidur dimana anakku masih terlentang pasrah dengan senjatanya yg menunjuk ke langit langit kamar ini.

“Mama mau ngapain ma?” tanya anakku saat aku sudah berdiri di tempat tidur.

Tanpa harus menjawabnya dengan cepat aku lipat pakaian terusanku bagian bawahnya agar bisa terlihat oleh anakku, benar saja ternyata anakku sekarang melihat ke selangkanganku yg menampilkan vagina becek dengan jembut yg kucukur rapih membentuk piramid terbalik ini.
Tanpa basa basi aku raih penis anakku yg berdiri tegak itu dan tubuhku kuturunkan dan tangan kananku mengarahkan penis jumbo anakku agar tepat berada pas pada bibir vaginaku.

“Sssssttttttthhh….aaahhhh…sssttthhhh…” desahku saat kepala penis jumbo anakku menyeruak membelah bibir vaginaku.

Dengan hati hati aku naikkan lg badanku dan langsung kuturunkan kembali, kembali aku mendesah saat kepala penis anakku kini sudah lebih dalam lagi menembus vaginaku. Kuulangi menaik nurunkan tubuhku diatas selangkangan anakku ini hingga pada saat aku bener bener menghempaskan tubuhku sepenuhnya.

“Ooooohhhh…..aaarrgghhh…..” desah panjangku saat penis anakku sepenuhnya telah terbenam di vaginaku.

Penuh rasanya vaginaku oleh penis anakku yg super jumbo ini, walau sedikit perih seakan terasa sobek saja vaginaku dimasukan oleh penis besar anakku namun rasa sakit ini tak bisa menghentikan rasa nikmatnya tubuh ini.

“Aaahhh…mama kog kayak tante sih…titiku rasanya enak banget ma” ucap anakku dengan polosnya.

Setelah kudiamkan beberapa saat tubuhku, kini aku mulai menggoyangkan bokongku ke depan dan ke belakang serasa nikmat tak terlukiskan menjalar keseluruh tubuh ini dan berpusat di vaginaku.

“Ooooohhh….aaaahhhh…eehmmm….” desahanku yg bersautan dengan desahan anakku.

Semakin aku goyang semakin becek saja vaginaku akibat penis besar anakku yg bercokol di dalam vaginaku, setelah beberapa menit berjalan terasa penis besar anakku makin mengeras dan membesar, aku tau pasti sebentar lagi anakku mencapai puncaknya.
Benar saja ternyata anakku langsung ngomong yg kurang jelas.

“Aaaahhh ma… Ridho mau pipissss maaaa….” ucapan anakku yg masih tetap aku acuhkan.

“Aaahhhhh……Crooott….Crooott…Crooottt…”

Desahan anakku yg diiringi oleh semburan sperma yg hangat di dalam vaginaku membuat tubuhku bergetar saking nikmatnya dan vaginaku merespon dengan cepat.

“Aaaahhhh….nikmaaattt…..aahhhh….” desahan panjangku yg disambut dgn cairan vaginaku yg ikut keluar hingga merembes keluar dari sela sela vaginaku yg masih tertusuk penis jumbo anakku.

Lemas sekali tubuh ini setelah mencapai puncak orgasme yg hampir bersamaan dengan semburan air keruh putih milik anakku, kini dengan nafas yg masih ngos-ngosan aku segera bangkit dari atas tubuh anakku, karena masih merasa lemah tubuhku hanya bisa setengah berdiri dan langsung tergeletak di samping tubuh anakku. Sementara anakku hanya terdiam dgn pikiran yg masih bingung dgn apa yg baru saja terjadi.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts