Bercinta Dengan Pembantu Yang Sudah Lama Menjanda


CERITA DEWASA -Mbak Diah ialah sosok perempuan dari desa yang begitu cantik dan memiliki bodi yang paling mengigurkan. Mbak Diah ini telah bekerja dirumahku lama sekali, tidak cukup lebih 10 tahun. Mbak Diah pun sudah dirasakan seperti family sendiri sebab ortuku pun sudah percaya padanya. Mbak Diah umurna masih muda 28 tahun Sementara umurku 22 tahun. Dan kali ini aku bakal meneritakan bagaimana mbak Dia mengajariku tentang seluruh yang bersangkutan dengan “sex”. Selain tersebut mbak Diah juga tidak sedikit mengajariku mengenai bagamana supaya bisa meuaskan seorang perempuan. Namun selum menemukan ajara dari mbak Diah, aku pun sedikit banyaktau dar video porno.Agen Domino 99 Terpercaya

Ceritaku ini terjadi berawal ketika kedua ortuku sedang pergi terbit kota guna menengok family ayahku yang kemalangan dan terluka parah. Aku sempet inginkan ikut namun sebab aku terdapat ujian jadilah aku dilarang oleh kedua ortuku. Karena diruma aku melulu anak satu-satunya maka jadilah sekaran dirumah melulu ada aku dan mbak Diah. Seketika tersebut juga melihat suasana ang sepi, benak kotorku juga keluar, aku langsung beranggapan bagaimana metodenya untuk aku dapat enikmat tubuh mbak Diah paling menggiurkan itu. Payudara yang paling besar dan padat, bongkahan pantatnya menciptakan birahiku naik. Ingin sekali aku langsung memaksa mbak Diah, tetapi aku masih beranggapan karena aku takut bila aku diadukan pada kedua ortuku.

Selama ujian berlangsung, aku gak dapat konsen dan melulu mbak Diah yang terdapat dipikirnku. Pikiranku terus melayang mebayangkan mbak tubuh molek mbak Diah telanjang dan aku merasakan setiap jengkal tubuhnya.

Kubayangkan alangkah nikmatnya memek mbak Diah ketika kuentot dengan desahan-desahan yang terbit dari mulutnya. Hingga kesudahannya ujianku berlalu danaku langsung kembali kerumah. Aku sangat energik karena hingga dirumah aku dapat menikmati keseksian mbak Diah. Dan benar laksana yang kubayangkan, saat aku hingga dirumah, kulihat pemandangan yang tak laksana biasanya. Kulihat mbak Diah menggunakan pakaian yang paling ketat sekali sampai payudaranya paling menonjol besar sekali dan seketika tersebut juga aku langsung bernafsu melihatnya.

Ketika aku inginkan masuk kamar, mbak Diah-pun menyapaku,

“Kenapa mas Bayu menundukkan kepalanya begitu”

“Gak papa kok mbak” jawabk seraya tidak menyaksikan mbak Diah

Dan aku langsung pergi begitu saja meninggalkan mbak Diah yang sedang asik menyaksikan TV. Sampai didalam kamar, aku masih terheran Dengan kemolekan tubuh mbak Diah yang paling menggoda sekali. Kemudian aku-pun berimajinasi membayangkan kesenangan menyetubuhi mbak Diah dan aku-pun langsung melampiaskan anganku Dengan menyaksikan film porno lewat HP-ku. Dan tak kusangka aku menyaksikan film porno Dengan volume yang tinggi sampai mbak Diah mendengarnya dan langsung mbak Diah nyamperin aku dikamarku dan menegurku,

“Hayoooo…lagi nonton apa mas?? Suaranya tersiar sampai diluar lho mas”

“Eeennngg…Ennggaak nonton apa-apa kok mbak” jawabku dengan wajah yang telah memerah

“Aaaahhh…mbak tau hlooo mas, Mas Bayu gak usah bohong deeh,, gak papa kok kan mas pun sudah besar, apa inginkan mbak temenin nontonnya??” tanya mbak Diah

Mendengar pertanyaan mbak Diah-pun aku bingung mejawabnya hingaga aku terdiam dengan wajah yang tertunduk. Namun dilar dugaanku, sesudah aku diam tak membalas pertanyan mbak Diah, mbak DIah-pun langsung mengarah ke sebelahku. Hatiku saat tersebut sangat deg-deg’an sekali, jantungku berdetak tak karuan dan,

“Jangan malu-malu mas, mbak tau kok bila setiap hari mas menyimak mbak, benar kan??” tanya mbak Diah dengan berbisik disebelahku

“iiii…iiiiYhaaaa…kok mbak tau, tentu mbak pun memperhatikanku kan??” tanyaku balik

“Sudah lama aku menunggu saat-saat laksana ini mas” ucap mbak Diah lirih disebelah kupingku persis, sampai wajah kami kini sudah berdekatan

Mbak Diah menghadap wajahku ketika kutatap wajahnya. Mata kami saling bertatapan. Kulihat Mbak Diah kelihatannya senang dan menyenangi apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya kemudian kedadanya. Kuusap dadanya yang kenyal menegang dengan putting yang mulai mengeras.

Kudekatkan mulutku untuk menghirup pipinya. Dia berpaling menyamping, lantas kutarik lagi pipinya. Mulut kamipun bertemu. Dan aku menghirup bibirnya.

Inilah kesatu kalinya aku melakukannya untuk seorang perempuan. Desahan halus terbit dari mulut Mbak Diah ketika kedua tanganku meremas punggungnya dan lidahku mulai menjalari leher Mbak Diah. Ini semua dampak film porno yang tidak jarang kutonton. Mbak DIah bersandar kedinding, tetapi gak meronta. Sementara tanganku menyusup masuk kedalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup, kuhisap dan kugelitik langit-langit mulutnya. Kancing BH-nya kulepaskan. Hingga tanganku dapat bergerak bebas mengelus payudaranya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut diayun kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding.

Aku dan mbak DIah paling terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh Mbak DIah menyandar kedadaku. Dia kelihatannya pasrah. Kemudian baju daster Mbak Diah kubuka. Didalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Matanya terpejam. Daging kenyal yang sekitar ini terbungkus apik menghiasi dadanya dan kuremas perlahan. Bibirku mengecup putting susunya secara perlahan. Kuhisap putting susunya yang mengeras itu sampai memerah. Mbak Diah semakin gelisah dan nafasnya telah gak tertata lagi. Tangannya binal menarik-narik rambutku, sementara aku terbenam dicelah payudaranya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah, “Ssshh…, sshh!”. Putting susunya yang merekah tersebut kujilat berulangkali seraya kugigit perlahan-lahan.

Kulepaskan ikatan kain dipinggangnya. Lidahku kini bermain dipusar Mbak Diah, seraya tanganku mulai mengusap-usap pahanya.

Saat kulepaskan ikatan kainnya, tangan Mbak DIah semakin kuat unik rambutku. “Mas Baayyuuu…Mas Bayuu…” suara Mbak DIah memanggilku perlahan. Aku terus mengerjakan usapanku. Nafasnya terengah-engah ketika CD-nya kutarik kebawah. Tanganku mulai menyentuh wilayah kemaluannya. Rambut halus disekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan. Saat lidahku baru menyentuh vaginanya, Mbak Diah menarikku berdiri. Pandangan matanya tampak sayu laksana menyatakan sesuatu.

Pandangannya ditujukan lokasi tidurnya. Aku segera memahami maksud Mbak Diah dan lansung membimbing Mbak Diah mengarah ke tempat tidur. Bau khas vaginanya memicu sekali. Dengan satu bau khas yang sulit diceritakan.

“Mas Bayuu” bisiknya perlahan di telingaku

Aku terdiam sambil mengekor apa yang kuinginkan. Mbak DIah sepertinya tidak mempedulikan saja. Kami benar-benar tenggelam. Mbak DIah kini kutelanjangi. Tubuhnya berbaring telentang seraya kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya paling menggiurkan.

Mukanya berpaling kesebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya meremas kain sprei. Payudaranya membusung seperti mohon disentuh. Putting susunya tampak berair sebab liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya lumayan indah. Aku menyaksikan gak terdapat lipatan dan lemak laksana perut wanita yang sudah melahirkan. Memang Mbak Diah tidak mempunyai anak sebab dia bercerai sesudah menikah 3 bulan. Kakinya merapat. Karena tersebut aku gak dapat menyaksikan seluruh memeknya. Cuma sekumpulan rambut yang angat lebat tetapi halus menghiasi unsur bawah.

Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. Retsluiting jeansku kuturunkan. Aku telanjang bulat dihadapan Mbak Diah. K0ntolku berdiri tegang melihat keelokan sosok tubuh Mbak Diah. Payudara yang membusung dihiasi putting kecil dan wilayah dibulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang dicelah pahanya. Mbak Diah terlentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja naik turun. Kemudian aku-pun duduk dipinggir kasur sambil memeluk tubuh Mbak Ayuk. Sungguh lembut tubuh mungil Mbak Diah. Kupeluk dengan gemas seraya kulumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba semua tubuhnya. Sambil memegang putting susunya, kuremas-remas payudaranya yang kenyal itu. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat sampai k0ntolku menyentuh pinggang Mbak Diah. Kudekatkan k0ntolku ketangan Mbak Dah yang lantas digenggamnya k0ntolku erat-erat lantas diusap-usapnya.

Memang Mbak DIah tahu apa yang mesti dilakukan. Maklumlah dia telah pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku hanya tahu teori dengan menyaksikan film porno saja. Tanganku terus mengelus perutnya sampai kecelah selangkangannya. Terasa lendir basah dikemaluannya. Aku berpindah dengan posisi 69. Rupanya Mbak DIah memahami keinginanku. Kemudian dipegangnya k0ntolku yang telah tegang dan dimasukkannya kedalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah Mbak DIah melumat kepala k0ntolku dengan lembut.

K0ntolku dikulum hingga kepangkalnya. Sukar guna dibayangkan alangkah nikmatnya diriku.

Bibir Mbak Diah terasa menarik-narik batang k0ntolku. Gak tahan diperlakukan begitu, lantas aku mendesah menyangga nikmat. Kubuka lebar-lebar paha Mbak Diah sambil menggali liang vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang sudah basah itu. Kujulurkan lidahku seraya memegang klitorisnya. Mbak Diah mendesah. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kulumat dengan mulutku. Lubang kemaluan Mbak Diah semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih meleleh dari lubang memeknya. Tentu Mbak Diah sudah lumayan terangsang, pikirku.

Aku berpulang kepada posisi semula. Tubuh kami berhadapan. Tangannya unik tubuhku guna rebah bersama. Payudaranya tertindih oleh dadaku. Mbak Diah membetulkan posisinya ketika tanganku mengupayakan mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Mbak Diah mulai membuka sedikit ketika jariku menyentuh memeknya. Lidahku mulai turun kedadanya. Putting susunya kuhisap tidak banyak kasar.

Punggung Mbak Diah terangkat-angkat ketika lidahku mengitari perutnya. Akhirnya jilatanku hingga kecelah pahanya. Mbak Diah semakin membuka pahanya ketika kujilat klitorisnya, kulihat Mbak Diah telah gak bergerak lagi. Kakinya kadang-kadang mengapit kepalaku sementara lidahku sibuk menggali tempat-tempat yang dapat mendatangkan kesenangan baginya. Desahan Mbak Diah semakin keras dan nafasnya juga yang terus mendesah. Rambutku ditarik-tariknya dengan mata terpejam menyangga kenikmatan. Aku bertanya,

“Gimana Mbak rasanya?” suaraku lembut dan tidak banyak manja

Mbak Diah gak menjawab. Mbak Diah melulu membuka matanya tidak banyak sambil unik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa disuruh, kuarahkan k0ntolku kearah lubang memeknya yang kini sudah tersingkap lebar. Lendir dan liurku sudah banjir dilubang memeknya.

Kugesek-gesekan kepala k0ntolku dicairan yang membanjir itu. Perlahan kutekan kedalam. Tekanan k0ntolku memang agak tidak banyak susah. Terasa sempit. Kulihat Mbak Diah menggelinjang laksana kesakitan.

“Pelan-pelan mas Bayu” mbak DIah berkata dengan nafas sesak

Aku kini mengerti, vagina mbak Diah telah sempit lagi sesudah 5tahun gak disetubuhi, walaupun dia telah gak perawan lagi. Memang aku belum kawakan kerena ini adalahkesatu kalinya aku menyetubuhi seorang wanita walau umurku telah matang. Kutekan lagi. Kumasukkan k0ntolku perlahan. Kutekan punggungku kedepan. Sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Kemudian mbak Diah memegang lenganku erat-erat. Mulutnya meringis laksana orang sedang menggigit tulang. Hanya beberapa k0ntolku yang masuk. Kubiarkan sebentar k0ntolku berhenti, terdiam. Mbak Diah pun terdiam tenang. Sementara itu, kupeluk tubuh mbak Diah dengan gemas seraya memainkan payudaranya, menjilat, mengelus dan menggigit-gigit lembut. Mulutnya kukecup seraya lidahnya kumainkan.

Kami memang sudah paling bernafsu dan snagat terangsang. Kemudian kutanya dengan suara lembut,

“Mau diteruskan mbak???”

Mbak Diah membuka matanya. Dibibirnya tampak senyum manis yang menggairahkan. Kutekan k0ntolku kedalam. Lalu kutarik kebelakang perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan, emang sempit memek mbak Diah, mencengkram semua batang k0ntolku.

k0ntolku terasa laksana tersedot didalam memek mbak Diah. Kami semakin terangsang! k0ntolku mulai menginjak vagina mbak Diah lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata mbak Diah tersingkap menatapku dengan pandangan yang sayu ketika k0ntolku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat laksana gak sabar menantikan tindakanku selanjutnya. Sedikit demi tidak banyak k0ntolku masuk hingga kepangkalnya. Mbak Diah mendesah dan merintih seiring dengan keluar-masuknya k0ntolku divaginanya. Kadang-kadang punggung mbak Diah terangkat-angkat menyambut k0ntolku yang telah melekat divaginanya. Lama kumaju-mundurkan k0ntolku seiring dengan nafas kami yang semakin gak tertata lagi. Suatu ketika kurasakan badan mbak Diah mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya mendekap erat-erat pinggangku.

Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat terbit dari mulutnya secara pelan. Denyutan divagina mbak Diah terasa powerful seakan melumatkan k0ntolku yang tertanam didalamnya. Goyanganku semakin kuat. Kasur mbak Diah bergoyang menerbitkan bunyi berdecit-decit. Leher mbak Diah kurengkuh erat seraya badanku rapat menindih badannya. Saat tersebut seolah-olah kurasakan terdapat denyutan yang menandakan spermaku bakal keluar. Denyutan yang semakin keras menciptakan k0ntolku semakin menegang keras. Mbak Ayuk mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya.

Goyanganku semakin kencang. Vagina mbak Diah semakin keras mengapit k0ntolku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Mbak Diah diam saja. Bersandar pada tubuhku, mbak Diah lunglai laksana gak bertenaga. Kugoyang terus sampai tubuh mbak Diah laksana terguncang-guncang. Mbak Diah tidak mempedulikan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.

Dalam suasana sangat menggairahkan, kesudahannya aku hingga kepuncak. spermaku muncrat kedalam vagina mbak Diah. Bergetar badanku ketika spermaku muncrat. Mbak Diah mengait pahaku dengan kakinya. Matanya tersingkap lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah.

Mbak Diah merintih agak kuat. Waktu kumuntahkan spermaku, tusukanku dengan powerful menghunjam masuk kedalam. Kulihat mbak Diah menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak kebelakang. Aku tak sempat segala-galanya. Untuk sejumlah saat kami merasakan kesenangan itu. Beberapa tusukan tadi memang menciptakan kami hingga kepuncak bersama-sama. Memang hebat. Sungguh puas. Memang berikut kesatu kalinya aku mengerjakan senggama. Mbak Diah lah wanita kesatu yang menemukan air perjakaku. Walaupun dia seorang janda, bagiku dia ialah perempuan yang paling cantik.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts