CERITA DEWASA - Hampir setiap hari aku bersama tante Yuli. Yang merupakan salah satu teman mama sejak duduk di bangku kuliah dulu, Paling tidak sekarang umurnya sudah 35 tahun. Sedangkan aku saat ini baru berumur 19 tahun dan namaku Iwan, tapi aku mempunyai cerita seks dengan teman mama yang satu ini. Bermula saat aku lagi sendirian di rumah dan tante Yuli menginap di rumah selama satu minggu lamanya.Agen Domino 99 Terpercaya
Tante Yuli mempunyai tubuh yang begitu sintal dengan toket gedenya, dari yang aku lihat dia seperti artis tenar zaman 80 an dulu. Apalagi kalau sedang berada di dalam rumah, dia begitu seksi penampilannya, kalah gadis-gadis ABG sekarang. Mungkin karena dia selalu rutin menjaga perawatan tubuhnya apalagi kulitnya, begitu mulus, halus dan bersinar. Pernah juga aku bersentuhan dengan kulitnya, sungguh halus.
Ketika dia menginap di rumahku, banyak teman-teman sekolahku yang main kerumah. Tujuannya cuma satu yakni pingin dekat dan curi pandang dengan tante Yuli, apalagi Desta dia selalu berusaha menggoda tante Yuli. Seperti hari itu ketika dia berada di dalam rumah ” Sore Tante… ” kata Desta dan di balas dengan sentuman manis tante Yuli sambil berkata ” Sore juga… pada ngapain.. ” balas Tante.
Seperti biasa Desta membalas lagi ” Biasa Tante lagi cuci mata liat yang seger-seger….. ” Hanya dengan sekali senyuman dari tante Yuli membuat gaduh temanku yang hanya 5 orang termasuk aku. Tante Yuli berlalu pergi dari hadapan kami, tanpa bosan kami langsung membahas tentang tante Yuli yang seksi. Jangankan teman-temanku akupun suka mencuri pandang pada Tante Yuli.
Hingga pada suatu hari aku mengintip Tante yang lagi mandi, sebenarnya kamar mandinya ada dalam kamar tidur masing-masing. Tapi ketika aku mendengar tante bernyanyi kecil, akupun memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamarnya. Teringat di telingaku kata-kata temanku terutama Desta ” Kalau gua jadi Lu… gua bakalan intip ketika dia mandi… ” Katanya.
Dengan melangkah pelan-pelan aku mendekati pintu kamar mandinya, dan terlihat dengan jelas tubuh bugil tante sedang terguyur air dari shower. Sambil memegang dan membilas tubuhnya dia begitu terlihat menggoda. Sampai-sampai aku merasa kalau kontolku ikut berdiri saat itu, akupun mengelusnya dari balik celanaku. Di saat aku melihatnya memakai handuk.
Akupun segera pergi dari dalam kamarnya itu. Setibanya di dalam kamarku sendiri aku kembali mengelus kontolku, kasihan juga melihatnya. Akhirnya tangankupun bermain di kontolku, dengan mengocoknya pelan-pelan hingga kasar juga aku mengocoknya. Lama kelamaan akhirnya kontol itu menyemburkan sesuatu yang nikmat dari dalam dan aku merasa puas dengan hal itu.
Dan sejak hari itu aku sering mengintip tante Yuli mandi, karena setiap hari aku mempunyai waktu yang sangat leluasa. karena seharian mama dan papaku berada di kantor. Dan aku merupakan anak tunggal dari mereka, kalau cuma asisten rumah tangga. Memang sudah terbiasa berada di dalam dapur atau kamar pribadinya, dan jarang sekali keruang tengah apalagi ke dalam kamar.
Kecuali dia sedang bersih-bersih. Hingga pada hari ke tujuh tante berada di rumahku, seperti biasa setiap pulang sekolah aku selalu mendengarkan suara kamar tante Yuli. Karena dia yang selalu bernyanyi kecil di dalam kamarnya, dan saat itu juga aku mendengar dia sedang merintih. Baru pertama kali aku mendengar suara yang mirip rintihan ini dari dalam kamarnya.
Pelan-pelan aku mendekati kamarnya, sedikit aku buka pintu kamarnya dan terlihat. Dia sedang memainkan vibrator pada memeknya saat itulah toket gede milik tante Yuli ikut bergoyang-goyang, sedangkan dia asyik dengan alat yang dia elus-eluskan pada memeknya itu. Bahkan tubuh tante sudah terlihat berkeringat, layaknya pemain bokep.
Mungkin karena sudah tidak tahan juga mengintip permainan tante Yuli, akhirnya aku masuk ke dalam kamarnya. Tapi bukannya kaget malah tante Yuli tersenyum menatapku dengan mata yang sudah di penuhi nafsu. ” Ayo Iwan bantuin tante sayang… ” Pintanya sambil menggpaikan tangannya padakku, seperti orang kemasukan setan akupun langsung mendekatinya.
Melihatku mendekatinya , begitu aku mendekat tante Yuli langsung membuka bajuku dan segera dia lumat kontolku yang masih lemas di balik celanaku. Karena bukan hanya dengan mulutnya tante Yuli bermain tapi tangannya juga ikut mengocok dan mengelus-elus kontolku, akhirnya kontolku cepat berdiri tegak. Kemudian tante melihat ke mukaku sepertinya dia meminta persetujuanku.
Kemudian dia merangkak naik ke atas tubuhku di saat aku sudah terbaring. Bagai kuda binal yang siap menerjang, dia meninidih tubuhku dan memasukkan kontolku pada lubang memeknya. Tanganya begitu fasih menuntun kontolku untuk masuk dalam memeknya, begitu di rasa sudah pas kontol menancap pada memeknya, langsung saja tante Yuli bergerak di atas tubuhku.
Dengan gerakan memutar berulang kali membuat kontolku serasa di kenyut dalam memeknya. Bahkan aku sampai-sampai merem melek di buatnya, dan dia mendesah sambil terus bergoyang ” Oouugghh…. ooouuugghh….. aaaaggghhhh…. yaaaacccchh…. Teruuuuusss… aaagghhhh…. ” begitulah desahan tante Yuli yang asyik menggoyang pantatnya di atas kontolku.Domino99
Sedangkan aku tidak membiarkan teteknya yang begitu gede bergelantungan begitu saja. Dengan kedua tanganku akupun memegangnya dari bawah bahkan tanganku meremasnya “Ooouuuwww…. aaaaggghhhh…. aaaagghhh… ooouuuggghhh….. aaggghhh…. ” Kini tubuhnya bergelinjang juga, bahkan aku sudah tidak sanggupu juga mengimbanginya karena baru pertama kali juga bagiku.
Karena itu juga aku hanya terdiam dan tidak berani untuk ganti posisi. Sambil terus meremas tetek atau toket tante Yuli akupun mendesah sambil menatap wajah tante yang sudah berkeringat OOuugghhh…. ooouugghh…. ooouugghh… aaaagghh…. yaaa…. yaaa.. ” Akhirnya aku merasakan sesuatu yang menjalar dalam darahku dan seluruh tubuhku.
Tidak berapa lama kemudian aku merasakan kontolku, serasa menyemburkan sesuatu dalam memek tante Yuli. Diapun tersenyum sambil terus bergoyang dan menekan memeknya lebih keras dan lebih cepat lagi. akhirnya dia terhempas juga di sampingku, tapi tangannya masih memegang erat kontolku yang sudah basah oleh sperma kental. Dia tersenyum dan terus menghujaniku dengan ciumannya.