Perawan Gadis Tetangga

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

CERITA DEWASANama saya ferry umur 29 thn dan sudah berkeluarga, orang sekitar memanggilku dengan panggilan om. Di saat sendiri di rumah,
“Wah kritis gawat nih. Tidak ada tujuan sekali lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.

Saya bangkit dari tiduran menuju ruangan tengah. Ambil satu gelas air es lantas menghidupkan music. Lumayan, tegangan agak mereda. Namun saat ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Pernah terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut terkena penyakit kelamin. Salah-salah dapat ketularan HIV yang belumlah ada obatnya hingga saat ini.

Kuingat-ingat kapan paling akhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari kemarin. Layak saat ini adik kecilku uring-uringan tidak karuan. Soalnya dua hari sekali mesti nancap. “Sekarang minta jatah.. ”. Sembari selalu berupaya menentramkan diri, saya sekedar duduk di teras depan membaca surat berita pagi yang belum juga tersentuh.

Mendadak pintu pagar berbunyi di buka orang. Refleks saya mengalihkan pandangan ke arah sana. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada? ”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung hingga lusa. Ada apa? ”
“Wah bagaimana ya.. ”
“Silakan duduk dahulu. Baru ngomong ada kepentingan apa”, kataku ramah.SAKONG

Gadis berumur sekitaran 19thn itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada butuh apa dengan Tantemu? Mungkin saja Om dapat bantu”, tuturku sembari menelusuri tubuh gadis yang mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji ingin minjemi majalah paling baru.. ”
“Majalah apa sih? ”, tanyaku. Mataku tidak terlepas dari dadanya yang terlihat menonjol. Wah, lumayan juga ni.
“Apa saja. Pokoknya yang paling baru”.
“Oke silahkan masuk serta tentukan sendiri”.

Kuletakkan surat berita serta masuk ruangan dalam. Dia agak beberapa sangsi ikuti. Di ruangan tengah saya berhenti.
“Cari sendiri di rack bawah tv itu”, kataku, lalu membanting pantat di sofa.
Renny selekasnya jongkok dimuka tv membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Fikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa badannya dari belakang.

Memiliki bentuk begitu bagus untuk gadis seusianya. Pinggulnya padat diisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah begitu asiknya bila saja dapat nikmati badan yang mulai tumbuh itu.

“Nggak ada Om. Ini lama semua”, tuturnya menyentak lamunan nakalku.
“Ngg.. mungkin saja berada di kamar Tantemu. Mencari saja disana”
Sampai kini saya tidak demikian memerhatikan gadis itu walau seringkali main ke rumahku. Namun saat ini, saat penisku uring-uringan mendadak baru kusadari anak tetanggaku itu seperti buah mangga sudah mulai mengkal.

Mataku ikuti Renny yang tanpa ada sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah peluang untuk penismu supaya berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih tetap anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semuanya, yang perlu birahimu terlampiaskan”.

Pada akhirnya saya bangkit menyusul Renny. Didalam kamar kulihat gadis itu berjongkok membongkar majalah di pojok. Pintu kututup serta kukunci dengan perlahan.DOMINO99
“Sudah ketemu Ren? ” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa ada melihat.
“Mau saksikan CD bagus tidak? ”
“CD apa Om? ”
“Filmnya bagus kok. Mari duduk disini. ”

Gadis itu tanpa ada berprasangka buruk selekasnya berdiri serta duduk tepi ranjang. Saya memasukkan CD ke VCD serta menghidupkan tv kamar.
“Film apa sich Om? ”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sembari duduk di sebelahnya. Dia tetaplah tenang-tenang tidak menyimpan berprasangka buruk.
“Ihh.. ”, jeritnya demikian lihat intro diisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan? ”
“Ini kan film porno Om?! ”
“Iya. Kamu suka kan? ”

Dia selalu ber-ih.. ih saat adegan syur berjalan, namun tidak berupaya memalingkan pandangannya.

Masuk adegan ke-2 saya tidak tahan sekali lagi. Saya memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu menginginkan begituan tidak? ”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, tuturnya tapi tidak berupaya mengurai tanganku yang memutari lehernya.
Kucium sepintas tengkuknya. Dia menggelinjang.Agen Domino 99 Terpercaya

“Mau tidak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo.. ”
“Tapi.. tapi.. ah janganlah Om. ” Dia menggeliat berupaya terlepas dari belitanku. Tetapi saya tidak perduli. Tanganku selekasnya meremas dadanya. Dia melenguh serta akan memberontak.
“Tenang.. tenang.. Tidak sakit kok. Om telah pengalaman.. ”

Tangan kananku mengungkap roknya serta menelusupi pangkal pahanya. Waktu jari-jariku mulai bermain di sekitaran vaginanya, dia mengerang. Terlihat birahinya telah terangsang. Pelan-pelan tubuhnya kurebahkan di ranjang namun kakinya tetaplah menjuntai. Mulutku tidak sabar lagi secepatnya mencercah pangkal pahanya yang masih tetap dibalut celana warna hitam.

“Ohh.. ahh.. janganlah Om”, erangnya sembari berupaya merapatkan ke-2 kakinya. Namun saya tidak perduli. Jadi celana dalamnya lalu kupelorotkan serta kulepas. Saya terpana lihat panorama itu. Pangkal kesenangan itu demikian mungil, berwarna merah di dalam, serta dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil.

Tidak menanti lebih lama sekali lagi, bibirku selekasnya menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap serta lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih tetap perawan dia. Renny selalu menggelinjang sembari melenguh serta mengerang keenakan. Bahkan juga lalu kakinya menjepit kepalaku, seakan-akan memohon dikerjai lebih dalam serta lebih keras sekali lagi.ADU9

Jadi lidahku juga semakin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kesenangan punya gadis itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung sekurang-kurangnya dia 2 x orgasme. Lantas saya merangkak naik. Kaosnya kulepas bebrapa perlahan. Menyusul lalu BH hitamnya memiliki ukuran 34 itu. Sesudah kuremas-remas buah dadanya yang masih tetap keras itu sebagian waktu, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, serta mencium putingnya yang kecil.

“Ahh.. ” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kesenangan tidak ada tara yang mungkin saja baru saat ini dia rasakan.
“Enak kan beginian? ” tanyaku sembari memandang berwajah.
“Iii.. iya Om. Tapi.. ”
“Kamu pengin lebih enak sekali lagi? ”

Tanpa ada menanti jawabannya saya selekasnya mengatur tempat tubuhnya. Ke-2 kakinya kuangkat ke ranjang. Saat ini dia terlihat pasrah. Penisku juga telah tidak sabar sekali lagi mendarat di tujuan. Tetapi saya mesti hati-hati. Dia masih perawan hingga mesti sabar supaya tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya.

Sesudah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang sudah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Sebagian waktu kugesek-gesekkan hingga Renny semakin terangsang. Lalu kucoba masuk perlahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan hingga semakin melesak kedalam. Perlu saat lima menit lebih supaya kepala penisku masuk semuanya. Nah istirahat sebentar karna dia terlihat menahan nyeri.

“Kalau sakit bilang ya”, kataku sembari mencium bibirnya sepintas.
Dia mengerang. Kurang sedikit sekali lagi saya juga akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan walau tetaplah kuusahakan perlahan serta lembut. Nah ada perkembangan. Leher penisku mulai masuk.

“Auw.. sakit Om.. ” Renny menjerit tertahan.
Saya berhenti sesaat menanti liang vaginanya punya kebiasaan terima penisku yang memiliki ukuran tengah. Satu menit lalu saya maju sekali lagi. Demikian selanjutnya. Selangkah untuk selangkah saya maju. Hingga pada akhirnya.. “Ouu.. ”, dia menjerit sekali lagi. Saya terasa penisku menembus suatu hal. Wah saya sudah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.CAPSA SUSUN

Saya meremas-remas payudaranya serta menciumi bibirnya untuk menenangkannya. Sesudah agak tenang saya mulai menggenjot gadis itu.
“Ahh.. ohh.. asshh.. ”, dia mengerang serta melenguh saat saya mulai turun naik diatas badannya. Genjotan kutingkatkan serta erangannya juga semakin keras. Mendengar itu saya semakin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berulang-kali dia orgasme. Pertanda yaitu saat kakinya dijepitkan ke pinggangku serta mulutnya menggigit lengan atau pundakku.

“Nggak sakit lagi kan? Saat ini merasa enak kan? ”
“Ouu enak sekali Om.. ”
Sesungguhnya saya menginginkan mempraktekkan bermacam gaya. Tapi kupikir untuk pertama kali tidak butuh beberapa macam dahulu. Terutama dia mulai dapat nikmati. Lain waktu kan itu masih tetap dapat dikerjakan.

Sekitaran satu jam saya menggoyang badannya habis-habisan sebelumnya spermaku muncrat membasahi perut serta payudaranya. Begitu enaknya menyetubuhi perawan. Benar-benar mujur saya ini.

“Gimana? Benar enak seperti kata Om kan? ” tanyaku sembari memeluk badannya yang lunglai setelah kami berdua sama - sama menjangkau klimaks.
“Tapi takut Om.. ”
“Nggak usah takut. Takut apa sich? ”
“Hamil”
Saya ketawa. “Kan sperma Om nyemprot diluar vaginamu. Tidak mungkin saja hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya serta kuciumi berwajah. Saya tersenyum senang dapat meredakan adik kecilku.

“Kalau pengin enak sekali lagi bilang Om ya? Kelak kita belajar beragam style lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante bagaimana? ”
“Ya jangan pernah ketahuan dong”

Sebagian waktu lalu birahiku bangkit sekali lagi. Kesempatan ini Renny kugenjot dalam tempat menungging. Dia telah tidak menjerit kesakitan sekali lagi. Penisku leluasa keluar masuk disertai erangan, lenguhan, serta jeritannya. Begitu enaknya memerawani ABG tetangga.



Share:

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts