Cerita Dewasa Sex Desahan Nikmat Helen


ONEBETQQ CERITA DEWASA - Duduk sendiri di café sambil meminum miras, kepalaku menjadi sedikit pusing. Aku melihat sesosok wanita yang bernama Helen, dia memang mempunyai body yang seksi dengan ukuran toket yang montok hampir setelapak tanganku, kalau dia lagi berjalan bokongnya itu membuat bernafsu, kulit putihnya di perlihatkan saat dia memakai rok mini sambil berjalan.

Aku jadi membayangkan jika aku menyentuh dan meremas kedua toket montoknya dan menurunkan rok mininya kemudian kusodokan batang kontolku ke dalam memeknya aaahhh betapa nikmatnya.

“Hy…Bagas” sapanya mengagetkanku membuyarkan lamunanku.

“Bengong aja sedang membayangkan apa kamu” tanyanya.

“Hy juga Helen… nggak bayangin apa-apa kog…kog bisa kebetulan ya kita ketemu disini…” jawabku mencari alasan..Agen Domino 99 Terpercaya

“Kalau aku sih emang sering nongkrong disini…kamu sendirian aja? Boleh gabung nggak?”

Sebelum sempat aku menjawab, Helen telah menarik bangku dan duduk di sampingku.

Kami berduapun ngobrol kesani kemari, tak kusangka ternyata Helen kuat juga minumnya. Pembicaraan kami diwarnai oleh pesanan baru yang selalu datang mengganti gelas cocktailnya yang mulai kosong. Sementara konsentrasiku untuk minum telah luluh lantak dihancurkan dengan pemandangan sepasang bahu indah diimbangi dengan leher panjang di atas belahan dada putih milik Helen. Pikiran kotorku pun langsung menghampiriku. Helen malam ini memang lebih seksi dari biasanya ditutupi gaun sackdressnya yang berwarna merah menyala. Dalam hatiku berkata,

“Mimpi apa aku semalam…ooohhh…”

Dan tak terasa jam telah menunjukan pukul 3 pagi. Dari cara bicara Helen dan raut wajahnya terlihat sekali kalau Helen sudah mabuk berat. Tidak ada hal lain yang dapat kulakukan selain meminta kunci mobilnya dan memaksa untuk mengantarnya sampai di rumah. Helen nurut saja dan dengan pasrah masuk ke dalam mobil di kursi penumpang depan.

Kekemudikan mobilnya dan kemudian Helen berkata padaku,

“Bagas, aku nggak bisa pulang dalam keadaan mabuk seperti ini…pulang ke rumahmu aja yaahh…aku numpang tidur di rumahmu bolehkan?”

Dalam hatiku berkata lagi, “Terima kasih Tuhanku!”

Setibanya di apartemenku, kubimbing dia ke kamar tidurku, Helen langsung duduk di tempat tidur. Kulepaskan sepasang sepatunyam betapa mulus dan seksinya kaki Helen. Ada seorang wanita cantik dan seksi, idamanku, fantasy seksualku, duduk di tempat tidurku dan aku malah bingung harus gimana. Ketika aku sedang sibuk sendiri dengan pikiranku, tiba-tiba,

“Bagaasss…sini dooonk…” ucap Helen manja.leH



Tanpa berpikir dua kali aku mendekat seperti anak buah dipanggil majikan dan berkata,

“Iya Helen…ada yang perlu aku bantu atau kamu mau minum air putih?” tanyaku.

“Aku mau kamu sayaaangg…” jawab Helen. Tak kuasa kutahan degup jantungku yang semakin menderu-deru. Aku langsung mendekatinya. Dan belum sempat kuberpikir lebih lanjut, kulihat jari-jari mungil Helen telah berada di ikat pinggangku.

“Aku ingin kamu Gaass…”

Sekali lagi Helen membuka bibirnya yang basah dan ranum memerah,

“Mala mini aku cuma ingin kamu sayang…” Helen meneruskan desahannya.

“Tapi.. Helen..” belum sempat kuhabis berucap, tiba-tiba jari-jari mungil tadi dengan perlahan membuka ikat pinggangku dan dengan bantuan lengan yang indah berbulu halus tadi menarik turun celana jeansku dengan mudah tanpa perlawanan dariku.

“Aku selalu berpikir bagaimana rasanya bercinta dengan orang tampan sepertimu Bagas…”ucapnya lagi sambil menarik turun CDku.

“Wooww…gede juga punyamu…”

Dengan genit Helen memandangi kontolku yang sudah mulai mengeras. Helen lalu mendekatkan wajah cantiknya ke batang kontolku dan sambil mengedip-ngedipkan bulu matanya yang panjang dan lentik. Helen mulai mengecupnya. Bibirnya yang merah ranum mulai menjelajahi kepala kontolku yang terus mengeras.

“Aku belum pernah disodok dengan kontol segede gini.. hihi,” godanya genit dan kali ini menjulurkan lidahnya ke batang kontolku dari bawah sampai ke atas menyentuh kepala kontolku lagi.

“Sssthhhh…aaahhh…” desahku…tak terbayang betapa terangsangnya aku oleh apa yang dilakukan Helen padaku. Helen memasukkan setengah batang kontolku kedalam mulutnya yang mungil, dan kepalanya mulai bergerak naik turun secara perlahan.

“Oooohhh Heleeennn….aahhh…” desahku menahan nikmat. Helen sejenak menarik keluar kontolku dari mulutnya dan berkata,

“Enaaakkk sayaaang…?”

Lalu kembali melumat dan menghisap kontolku, kali ini dengan ritme yang lebih cepat.

“Aaarghhh….”. Kali ini aku tidak dapat lagi menahan gejolak birahiku yang meluap-luap di dalam diriku.

Kemudian kutarik turun gaun sackdress yang dipakainya sehingga terlihat punggung putih mulus berbulu halus sedikit tertutup oleh rambutnya yang panjang dan hitam lebat. Ternyata Helen tidak memakai BH. Kemudian kuteruskan lagi menarik turun sampai terlihat CDnya putih tipis berenda yang membalut pantat putihnya.

Lalu kujulurkan tanganku yang panjang mencoba meraih lubang memeknya. Dan tersentuh olehku gundukan daging yang ditumbuhi bulu halus yang telah basah oleh cairan lender kewanitaan tanda siap untuk dientot.

“Helen sayang, memekmu sudah basah sekali” kataku sembari mengelus-elus bibri memeknya. Helen cuma menganggukan kepalanya dan dengan hisapan yang lebih cepat dan liar.

Ku menggerak-gerakkan jari-jariku di bagian apa saja dari liang memeknya yang dapat kuraih, sampai ke itilnya juga.

“Ehhhmmmm….” Kali ini terasa reaksi dari Helen karena dia mengerang keras sambil membalas dengan mempercepat hisapan dan lumatannya ke batang kontolku.

“Aaahhh….yeesss…” aku tidak mau kalah dan membalas dengan menggetarkan secara cepat sekali jariku di atas itilnya.

“Aaahhhh…..” tak tahan Helen pun menarik mulutnya dari kontolku, dia mendesah hebat dan menggenggam batang kontolku untuk dikocoknya.

Berdua kami mengerang, merintih, menikmati sentuhan masing-masing sampai akhirnya Helen mendekatkan mukanya kepadaku. Dia mulai menciumi dan melumat bibirku dengan bibirnya yang merah basah. Kubalas ciumannya sambil kupeluk dan kuelus punggung mulus dan rambutnya yang tergerai di belakang. Sambil berciuman, Helen merentangkan kedua kaki jenjangnya yang mulus naik keatas ku.

“Ayo Bagas masukan sekarang aku sudah nggak tahan lagi….” Pintanya dengan penuh nafsu yang memburu. Dengan penuh nafsu kutarik turun CDnya dan kupegang batang kontolku dengan tangan kanan, sementara tangan kiriku membuka selangkangan Helen.

Perlahan kumasukan batang kontolku ke dalam memeknya yang sudah sangat basah. Dan, “Bleeesss…”

“Aaahhhh…..sssthhh…” desahnya sambil mendongakkan wajahnya keatas dan memejamkan matanya.

“Oooohhh Helen enak sekali sayang…” rintihku sambil kuangkat badan Helen sedikit dan kulepas lagi sehingga naik turun di atas badanku.

“Ooohhh yesss…”erangan Helen semakin keras, dengan raut wajah sedikit meringis sambil berkata lagi,

“Ayo sayaaaang, genjot yang keras lagiiii…aaaahhh….”

Tidak mudah bagiku untuk bergerak cepat memompa Helen naik turun di dalam jepitan kewanitaannya yang sempit dan hangat seolah ingin menyedot dan memijit seluruh batang kontolku.

Tanpa henti-hentinya Helen merintih, mengerang dan menggeram mesra seiring kunaikkannya kecepatan tubuhnya yang mulai basah berkeringat naik turun di atasku sambil kubenamkan terus lebih dalam kontolku ke dalam lubang memeknya yang semakin hangat terasa meremas-remas dan memijat-mijat kontolku.



“Enak sayaaang…sssthh…ahhh…” tanyaku disela-sela rintihan kami berdua. Nafas kami memburu tak beraturan.

“Ayo sayang genjot terussss…aaahhhh…” rintih Helen semakin bersemangat dan mulai menggerak-gerakan pinggulnya dengan gerakan erotis ke kiri dan ke kanan yang membuat lubang memeknya semakin sempit, panas, dan menyedot kuat kontolku keluar masuk semakin cepat dan keras.

“Arrgghhh…aaahhh…oohhh….”jerit Helen yang menyambut genjotan hebat dari kontolku yang menghujam lubang memeknya tanpa henti. Helen memejamkan kedua matanya sambil meringis dan mengigit bibir bawahnya. Terasa seluruh tubuhnya menggelinjang, bergetar hebat meraih puncak klimaks berulangkali.

Genggaman dari jari-jemarinya yang mungil sedikit mencakar dan menggengam keras di kedua lenganku diikuti dengan seluruh tubuhnya menegang dengan seketika. Seketika itu cairan hangat mengguyur batang kontolku yang sedang memompa keras di dalam lubang memeknya. Puncak orgasme, Helen telah mencapainya. Seluruh tubuhnya yang putih mulus telah basah kuyup oleh keringatnya, tidak ketinggalan rambutnya yang juga ikut basah.

Tak lama kemudian akupun menyusul pada puncak orgasmeku. Seluruh spermaku kusemprotkan di dalam lubang memeknya.

Tubuh tegang kami lalu berkurang, genggaman Helen melemas dan tubuhnya jatuh lemah di atas tubuhkuyang juga basah kuyub oleh keringat.

“Kamu benar-benar hebat Bagas, sebelumnya belum pernah aku merasa sepuas ini…” ucap Helen sambil mencium dadaku.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts