Threesome Dengan kakak Kandungku

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

CERITA DEWASA - Namaku Lina, Aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. usiaku saat ini baru 20 tahun. Saat ini aku telah dikaruniai seorang putra berusia 2 tahun. Aku memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan.

Kakakku yang laki-laki telah lama berumah tangga dan telah hidup berpisah dari orang tua. Meskipun aku sudah berumah tangga kurang lebih 3 tahun, namun aku dan suamiku masih tinggal dirumah peninggalan orang tua kami, karena hingga saat ini kami belum bisa membangun rumah sendiri. Maklumlah suamiku hanya seorang pegawai negri golongan II. dan bermain di Agen Domino 99 Terpercaya

Selain aku dan suamiku, Kakak perempuanku juga masih tinggal di rumah peninggalan orang tua kami. Bukan karena dia belum bisa membangun rumah sendiri, tetapi karena dia belum berumah tangga. Sejujurnya aku merasa kasihan padanya, di usia nya yang telah lebih dari 30 tahun, ia belum menemukan laki-laki yang mau menjadi pendamping hidupnya.

Fina adalah nama kakak perempuanku. Ia saat ini tidak bekerja. Ia hanya tinggal di rumah dan hanya melakukan pekerjaan rumah yang biasa dilakukan seorang wanita. Aku pun sebenarnya juga tidak bekerja, tetapi aku memiliki suami yang mampu menopang kebutuhanku dan anakku.

Karena kami tinggal dengan kakak perempuanku, maka mau tidak mau, gaji suamiku juga harus dinikmati bersama dengan kakak perepuanku.

Sejujurnya aku dan suamiku berharap ada seorang laki-laki mapan yang mau menikahi Kakakku, tetapi hingga saat ini, belum ada titik terang untuk itu. Entah apa kekurangan kakak perempuanku itu di mata para lelaki sehingga tak ada yang mau mempersuntingnya menjadi istri. Mungkin karena jodohnya memang belum datang, pikirku

Sebagai seorang wanita normal, kak Fina juga pasti membutuhkan seorang laki-laki untuk menjadi teman hidupnya, dan untuk memenuhi semua hasrat biologisnya. Aku sering mendengar suara desahan dan rintihan dari kamar kakak seperti suara seorang wanita yang sedang menikmati nikmatnya hubungan suami istri.

Dan aku yakin kak Fina sedang melakukan masturbasi di kamarnya. Aku juga sering mengintip kakak dari celah ventilasi kamar jika ku dengar suara desahan tengah malam di kamar kak Fina, dan sering ku lihat kak Fina tidur telanjang di kamarnya sambil meremas-remas payudaranya dan memainkan jarinya di selangkangan.

Saat aku sedang mendesah menikmati gesekan batang penis suamiku di dinding vaginaku, aku sering teringat kakak dan merasa kasihan padanya, sehingga secara tiba-tiba hasrat bercintaku hilang. Saat seperti itu, suami pasti bertanya kenapa, tetapi aku tidak bisa menjelaskan perasaanku padanya. Sampai pada suatu malam…..

Aku terjaga dari tidurku dan kembali mendengar suara desahan dan rintihan yang berasal dari kamar kak Fina. Dengan perlahan ku bangunkan suamiku dan memintanya untuk tidak berisik. ku tarik tangan suamiku dan melangkah perlahan ke luar kamar,

lalu ku minta suamiku naik ke atas meja yang berada di depan jendela kamar kak Fina dan ku minta ia mengintip apa yang dilakukan kak Fina di dalam kamarnya. hanya sebentar Beni mengintip melalui ventilasi kamar kak Fina lalu kemudian dengan hati-hati dia turun dari meja tersebut dan berbisik kepadaku,

“Kak Fina sedang nonton BF…”
Aku menarik suamiku menuju ruang depan dan menyalakan TV. sambil duduk di sofa, ku kembali bertanya pada suamiku.

“Apa lagi yang Mas lihat?” tanyaku.
“kak Fina tiduran telanjang…” jawab suamiku
“Apa lagi?”
“Yah, dia meremas-remas payudaranya dan memainkan jari di sini…!” jawab suamiku sambil menjatuhkan tangannya ke sela pangkal pahaku.
“Mas! sejujurnya… itulah yang menjadi pikiranku selama ini!” jawabku sambil memindahkan tangannya dari permukaan vaginaku.

“Masalah apa?” tanya Mas Beni.
“hasratku dalam bercinta selalu musnah jika ku teringat kak Fina yang sampai sekarang harus menikmati seks hanya dengan tangan dan jarinya.” jawabku.

“Hmm…. jadi itu yang sering membuatmu tidak semangat, ya?” ungkap suamiku. Aku hanya mengangguk mendengar ungkapan pengertian dari suamiku.
“Andai boleh, aku ingin berbagi suami dengan kak Fina…” sebuah kalimat ringan meluncur dari mulutku.

Suamiku terkejut mendengar kata-kataku itu. Ia menoleh kepadaku dengan kerutan di keningnya. Beni turun dari sofa dan duduk di lantai menhadap kepadaku.

“Sayang! sebesar itukah rasa kasihan di hatimu untuk kak Fina?” tanya Beni.
“Lebih dari itu!” jawabku tanpa ekspresi. “Aku juga rela menyerahkan suamiku padanya…” lanjutku.

“Sayang! aku hanya mencintai kamu, hanya kamu, Lin..! Jangan berpikir yang bukan-bukan tentang hubungan kita… tentang suamimu! berbagi suami dengan kak Fina memang tidak boleh, tapi jika Lina mau, kita bisa melakukannya….!” jawab suamiku.

Kali ini, aku yang terperanjat mendengar kata-katanya. ku tatap matanya sedalam-dalamnya dan ku lihat ketulusan di hatinya untuk berbagi suami demi membahagiakanku. Beberapa saat kemudian, aku beranjak meninggalkannya dan berjalan menuju kamar kak Fina. Rencananya aku ingin mengetok pintu kamar kak Fina, tetapi ternyata pintu kamarnya tidak terkunci dan aku langsung masuk tanpa permisi.

Kak Fina yang sedang asyik menonton VCD film porno sambil bermasturbasi, sontak terkejut melihat kehadiranku di kamarnya dan memergoki kebiasaan tak lazin yang dilakukannya.

“kak Fina! ikut denganku!” kataku sambil menarik tangan kak Fina dan mengajaknya ke ruang depan. Kak Fina hanya menuruti saja, meskipun ia tidak mengerti apa alasanku menariknya ke ruang depan.

Dalam remang suasana lampu malam di ruang depan, kak Fina terperanjat, karena ternyata di ruang itu telah ada Mas Beni, suamiku. Kak Fina yang berdiri tanpa sehelai kainpun menutupi tubuhnya menjadi sangat malu dengan keadaannya.

Namun aku dan suamiku tidak memperdulikan hal itu, aku hanya meminta kak Fina untuk duduk di sofa, dan aku juga duduk di sampingnya. Dalam posisi di sampingnya, ku angkat paha kak Fina dan terlihat belahan vaginanya yang ditumbuhi rambut yang tebal.

Mas Beni juga telah mengerti maksudku, ia langsung mengambil posisi di selangkangan kak Fina dan memainkan lidahnya di belahan vagina kak Fina. aku berbisik pada kak Fina,

“Kak! jangan berpikir macam-macam..!!! nikmati saja….”

kak Fina sepertinya tidak mengerti mengapa kami melakukan ini, apakah ini sebagai hukuman atas kebiasaan tak lazimnya yang kami pergoki atau tertumpah dari hasrat tak normal untuk melakukan hubungan seks bertiga.

Tetapi semakin lama Beni memainkan lidahnya di selangkangan kak Fina, semakin membuat membuat kak Fina melupakan segala kebingungannya atas apa yang kami lakukan. ku lihat kak Fina mulai menikmati indahnya dan nikmatnya seks yang sebenarnya.

Aku melepaskan seluruh pakaianku dan naik ke atas sofa lalu memposisikan vagianku tepat di depan mulut kak Fina. Tanpa diminta, akhirnya kak Fina menjulurkan lidahnya dan bermain di belahan vaginaku. Dalam posisiku seperti itu, Mas Beni kemudian menghentikan aksi lidahnya.

Ia melepaskan celananya dan mengeluarkan batang penisnya yang besar lalu tanpa membuang waktu, ia tancapkan kepala penisnya ke belahan vagina kak Fina dan menekannya masuk.

Vagina kak Fina memang sering menerima rangsangan masturbasi, tetapi ternyata dia masih menjaga keperawanannya, sehingga suamiku masih merasa kesilitan ketika berusaha menenggelamkan batang penisnya di lobang vagian kak Fina.

Mas Beni harus berulang kali melakukan tarik ulur dan menekan ke lobang vagina kak Fina untuk dapat tenggelam sempurna di liang senggama kak Fina yang masih perawan itu. Basahnya lobang vagina kak Fina tidak begitu membantu proses pelepasan keperawanan kak Fina.

Melihat keadaan itu, aku tidak lagi menyuguhi mulut kakak dengan menu belahan vaginaku, tetapi aku turun dan membantu suamiku merenggut keperawanan kak Fina.Domino99

Ku tarik lutut kak Fina hingga menyentuh puting payudaranya, dan ku biarkan Mas Beni berdiri bebas menacapkan penis besarnya di selangkangan kak Fina yang terbuka lebar. Posisi mengangkang itu, akhirnya berhasil mengamblaskan kepala penis suamiku hingga menyentuh bibir rahim kak Fina. selanjutnya, mas Beni mulai memainkan aksinya menggesek dinding vagina kak Fina….

Hanya sekitar 5 menit, kak Fina telah mencapai orgasme pertamanya. Namun mas Beni tidak berhenti menggenjot lobang vagina kak Fina. ku lihat cairan lembut bening mengucur dari lobang vagina kak Fina yang masih disumbat oleh besarnya penis suamiku.

Cairan merah akhirnya juga keluar memberi warna pada cairan vagina bening yang telah begitu banyak keluar dari lobang vagian kak Fina. Selang 5 menit kemudian, kak Fina kembali merasakan orgasme ke-2.

Mas Beni yang merasa bahwa dinding vagina kak Fina sudah tidak sanggup lagi menerima gesekan akhirnya meutuskan untuk mengeluarkan batang penisnya dari lobang vagina kak Fina. sekarang Mas beni mengarahkan serangannya kepadaku,

Setelah beberapa menit, aku juga mendapatkan orgasme pertamaku malam itu. saat itulah mas Beni mencabut penisnya dari lobang vaginaku lalu naik ke sofa dan menyumpalkan kepala penisnya ke mulut kak Feni.

Dengan kepala penis dalam mulut kak Feni, mas Beni mengocok batang penisnya yang panjang dengan tangannya, dan ternyata itu adalah akhir permainan. Mas Beni mendesah dan menyemburkan air spermanya ke mulut kak Fina.

Sejak saat itu, kak Fina tidak lagi canggung ketika ia sedang dalam hasrat cinta yang mengelora, ia tinggal datang ke kamarku dan meminta mas Beni untuk menggaulinya.


Situs Poker Online Domino 99 BandarQ Paling TOP
Share:

Services

Visitor

Flag Counter

Popular Posts

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Recent Posts