Tante Neta adalah wanita dewasa yang bersebelahan apartemennya dengan apartemen keluargaku. Namaku Ivan aku seorang pelajar SMA swasta di kota besar ini, dan aku merupakan anak tunggal dari kedua orang tuaku sebenarnya kami masih baru tinggal disini karena aku berasal dari kota Samarinda awalnya dan pindah ke kota ini karena pekerjaan Papaku yang menuntutnya untuk pindah ke kota ini.
Apartemen ini menjadi pilihan keluargaku karena dengan menempati apartemen ini kedua orang tuaku berharap dapat bekerja dengan tenang karena sudah ada pengamanan di tempat ini. Jadi mereka tidak cemas jika harus meninggalkan aku seorang diri di dalam apartemen, karena mereka kira aku masih memerlukan pengawasan mereka tidak pernah menganggap kalau aku sudah beranjak dewasa.
Kedua orang tuaku sama-sama bekerja jadi mereka tidak mengetahui kalau aku sudah sering menonton film dewasa, bahkan untuk menghilangkan rasa bosan dalam aprtemen aku sering membaca cerita dewasa ataupun melakukan mesum dengan mengajak pacarku ke sini. Tapi hingga saat ini aku belum juga di ketahui oleh kedua orang tuaku, karena jika mengajak teman atau pacarku sewaktu tidak ada orang tuaku.
Tapi aku tidak menyangka kalau ada seseorang yang memperhatikan tingkah atau kelauanku. Dia tidak lain adalah tante Neta wanita yang berada di sebelah apartemenku, sebenarnya akupun sering emmperhatikan tante Neta karena dia memiliki tubuh yang begitu seksi dan juga bokongnya begitu montok atau semok. Setiap dia berjalan selalu membuat mata menatap pada bokong semoknya itu.
Teman-temanku saja jika bermain kesini selalu menyakan tentang tante Neta bahkan mereka mengintip jika tante Neta keluar dari apartemennya. Tapi bukannya marah jika mereka menggodanya tante Neta malah tersenyum sambil terus melenggang di depan kami, bahkan aku lihat sepertinya dia sengaja melakukan hal itu layaknya pemain dalam film dewasa yang bertubuh seksi.
Sampai akhirnya akupun dekat dengan tante Neta dia sering mengajakku makan siang bareng. Dan aku tidak tahu apa pekerjaan tante Neta karena aku lihat dia hampir tiap hari berada di apartemennya dan tidak aku lihat ada orang lain disana. Tapi sejauh ini aku belum pernah menanyakan hal yang aku anggap masalah pribadi tersebut karena aku tidak mau di bilang terlalu ikut campur urusan orang lain.
Namun akhirnya tanpa aku bertanya lebih dulu tante Neta mencurahkan hatinya padaku. Saat itu aku memang melihat dia begitu sedih dan aku rasa dia butuh seorang teman karena itu dia langsung menghubungi aku ketika aku baru pulang dari sekolah, sampai-sampai akupun makan siang di sana terus kembali tante Neta mengeluh kesah padaku dan akupun siap mendengarkannya.
Hari itupun tanpa terasa aku sudah berada lama di dalam apartemennya, sampai akhirnya aku telah berani menyentuh bibir tante Neta diapun membalas ciumanku dengan mesranya. Tanganku mulai menggerayangi tubuh tante Neta bahkan sampai dia menggelinjang menikmatinya lalu berkata ” Ayo Ivan teruskan sayang……. ” Pintanya padaku sambil terus mendesah .
Dengan perlahan aku tetap melakukan adegan oral sex padanya, dengan merebahkan tubuhnya di atas sofanya akupun mencoba memasukan satu jariku pada lubang memeknya diapun kembali menggelinjang ” OOouuughhh… aaaaagghhh… ivan.. jangan permainkan tante… aaaaggghh… E… van…. aaaagghhh… ” Semakin menggila aku memainkan jariku dalam memeknya.
Agar tante Neta tidak lagi mendesah terlalu keras akupun memainkan lidahku dalam mulutnya. Dia menyambut dengan begitu buasnya ” OOouugghh… aaaaggggghh… ivan… tante… nggak ku..at.. lagi… aaaaaaggggghhhh….. ” Katanya dan aku mengerti kalau dia saat itu memang benar-benar ingin melakukan hal itu dan segera aku merangkak naik ke atas tubuhnya.
Layaknya pemain dalam film dewasa akupun memasukkan kontolku yang sudah berdiri tegak dari tadi ke dalam memek tante Neta. Begitu kontolku menyelinap masuk diapun merintih berulang kali ” Ooooouuggghhh… uuuuuffffsss…. aaaggggghhh… aaaaaaaagggggghhhhh….. aaaaggghhh…. ” Terus saja aku memainkan kontolku dalam memeknya bahkan sesekali aku putar kontolku dalam memek tante Neta.
Dia membalikkan tubuhku dan layaknya menunggangi kuda tante Neta berada di atas tubuhku. Diapun melakukan gerakan yang sama pada tubuhku ” Eeeeuummpppggghh… aaaaggghhhh…. aaaggggghhh… begi.. ni sa..yang… aaaagghh… ” Katanya berusaha memberi tahu aku cara dia melakukan adegan film dewasa itu dan aku tidak tionggal diam dengan kedua tanganku.
Akupun meremas tetek tante Neta yang menggelantung di depan mataku ” I..van.. jangan keras.. ke…ras… sayang….. aaaggghhhh… aaaggghhhh… ” Begitu lihainya tante Neta menggoyang pinggulnya bahkan terasa ada yang beda di waktu aku melakukan adegan layaknya film dewasa ini dengan gadis lain yang biasa aku ajak melakukan hubungan intim ini.
Tante Neta semakin gencar memutar dan menggoyang pinggulnya membuatku akhirnya mencapai puncak klimaks ” Aaagghhhh… aaaagggghhh… aku nggak kuat tante… aaaaaggghhh….. aaaggh.. ” Tumpah sudah spermaku dalam memek tante Neta , karena dia begitu lihainya memutar bokong semoknya dan membuatku mencapai puncak lebih dulu tapi tante Neta memalukku dengan mesranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.