CERITA DEWASA - Suasana rumah Tante Lusi petang itu masih lengang. Hanya tampak satu sepeda motor milik Andre dan sebuah mobil Kijang terbaru yang baru saja memasuki garasi. Andre dan kakaknya, Sella berlibur di rumah Tante Lusi untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Tante Lusi sebagai wanita karier sering merasa kesepian karena ia belum bersuami. Ia sangat senang apabila ponakan-ponakannya berkunjung ke rumahnya, apalagi sampai menginap lama seperti yang dilakukan anak dari kakak pertama dan keduanya itu. Sella baru saja pulang dari rumah Melly saat waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. Melihat suasana rumah sedang kosong ia segera masuk kamar. Matanya tampak sembab menandakan ia baru saja menangis. Meskipun jauh-jauh hari Sella sudah merasakan perubahan sikap Ari, namun tetap saja kaget dengan keputusan kekasihnya itu untuk tidak meneruskan hubungan mereka lagi. Apalagi di telepon tadi, Ari yang mengatakan bahwa mereka tidak cocok seperti dibuat-buat saja. Tapi Sella juga bukan gadis yang lemah. Baginya, tidak ada alasan baginya untuk menjadi gadis yang cengeng diusianya yang telah menginjak delapan belas. Pintu kamar Sella tiba-tiba saja terbuka. Kepala Andre muncul dari balik pintu sambil tersenyum. Baru datang, Kak??, tanya Andre sambil ngeloyor masuk meski kakaknya sedang berganti pakaian. Andre berjalan acuh tak acuh. Iya..?, jawab Sella singkat. Pikirannya masih sumpek dengan kejadian tadi siang. Segera saja direbahkan badannya di kasur setelah mengganti baju perginya dengan daster tipis. Kok, lesu gitu.., Kenapa??, Andre yang baru kelas dua SMP itu menghampiri Susan. Agen Domino 99 Terpercaya
Ia juga kemudian merebahkan badannya disamping kakaknya tersebut. Sella hanya diam saja seolah tidak mendengar pertanyaan adiknya. Matanya menerawang melihat langit-langit kamar. Andre pun akhirnya memperhatikan sepupunya tersebut. Sella memang benar-benar cantik. Kadang-kadang ia merasa lebih senang kalau Sella bukan saudaranya. Mungkin karena seringkali ia tanpa sadar mengagumi tubuh Susan. Entah mengapa akhir-akhir ini minatnya terhadap wanita begitu meningkat. Ia bahkan suka sekali melihat-lihat pose wanita di majalah kosmopolitan milik kakaknya itu. Biasanya ia jadi terangsang dan onani di kamar mandi. Sret..?, Sepersekian detik posisi tangan Sella bergerak memangku kepalanya sendiri dan tanpa ia sadari belahan baju di dadanya menjadi terbuka. Melihat hal demikian Andre jadi sedikit canggung. Ia kebingungan sekaligus menyukai pemandangan itu. Andre agak berdebar-debar ketika ia semakin jelas melihat lekuk buah dada kakaknya yang tampak ranum dan indah. Apalagi tampak tonjolan puting di balik daster tipis itu. Batang kon**lnya terasa sedikit mengeras. Karena dorongan hasratnya, Andre memberanikan diri perlahan-lahan mendekati tubuh Susan. Ia merangkul pinggang kakaknya tersebut. Merasakan sentuhan di tubuhnya, membuat rasa sedih Sella semakin mendalam. Air matanya mulai keluar dan ia segera membalikkan badan membelakangi adiknya. Ia tidak mau menangis di hadapan Randy.
Posisi demikian membuat Andre bisa merangkul Sella dengan leluasa dari belakang. Kamu cantik deh.., malam ini..?, ucap Andre tanpa sadar. Sella pun hanya diam saja. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah ada orang yang menyayanginya. Andre kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Susan. Gadis yang merasa sedang bersedih itu sedikit bergerak lebih mendekatkan badannya ke dalam pelukan Randy. Ia ingin ada orang yang menghiburnya disaat-saat seperti ini. Respon Sella ini membuat Andre berani menggerakan tangannya dengan lembut untuk menyentuh bagian bawah buah dada sepupunya. Sella hanya memejamkan mata saja. Posisi tubuh yang berhimpitan itu membuat pikiran Andre semakin tidak menentu. Apalagi batang kon**lnya yang berhimpitan dengan pantat Susan. Perlahan ia mulai meremas dengan halus buah dada sepupunya tersebut. Sella pun dalam keadaan sedang sedih menjadi merasa sangat tenang karena adiknya seperti mengerti kesedihannya. Ia tahan terhadap seorang sepupu. Ia juga membiarkan telapak tangan Andre membelai-belai buah dadanya yang memang tidak memakai beha. Belaian Andre pada bagian tubuhnya yang sensitif tersebut membuat jantung Sella sedikit berdebar-debar. Tapi ia segera menganggap wajar sentuhan kasih sayang sepupunya tersebut.
Andre pun mulai berani menciumi bagian tengkuk leher Sella sambil memasukkan tangannya ke dalam daster Susan. Perasaan Sella menjadi sedikit tidak karuan. Ia mulai menyadari bahwa sentuhan sepupunya bukan lagi sentuhan kasih sayang, tapi di satu sisi ia amat menikmati sentuhan itu. Terutama remasan telapak tangan Andre terhadap puting susunya. Perasaan sedih yang sedang ia alami seperti berganti dengan keinginan untuk terus dibelai. Ia ingin menghentikan Randy, namun sentuhan itu membangkitkan perasaan lain dalam kesedihannya. Sentuhan-sentuhan halus itu membuat bulu tengkuknya berdiri. Buah dadanya pun menjadi agak mengeras oleh karena sentuhan dan remasan lembut tangan Randy. Ran, mmh.., udah ah.., aku kegelian?, akhirnya Sella berusaha menyudahi aktivitas itu. Ah, aku kan sayang sama kamu?, sahut Andre sambil sedikit ngos-ngosan. Ia masih saja merabai tubuh sepupunya. Engh, badanku jadi lemas semua nih?, tanpa sadar Sella berucap sambil setengah merengek. Kemaluannya bagian bawah pun mulai terasa hangat dan lembab. Andre tidak menghiraukan perkataan sepupunya tersebut, ia masih terus meremas-remas payudara Susan. Malah ia mulai memasukkan satu tangannya ke dalam celana dalam sepupunya. Bulu-bulu halus di memek Sella pun terasa di telapak tangan Randy. Iapun menyentuh bibir memek sepupunya itu. Sella menggelinjang.
Nafasnya mulai tidak terkontrol. Kesadarannya pun mulai hilang. Sekilas ia hanya menyadari bahwa ia sedang dicumbui oleh sepupunya sendiri. Memeknya sudah mulai berdenyut-denyut. Andre secara lembut namun penuh nafsu mulai merebahkan tubuh Susan. kon**lnya seperti ingin membutuhkan sesuatu. Ditindihnya tubuh sepupunya dengan birahi yang mulai tidak terkontrol. Segera saja ia buka kancing daster sepupunya. Tampak dengan jelas kedua belah buah dada sepupunya yang indah itu dengan putingnya yang telah berdiri tegak. Ia langsung mengulumi puting buah dada sepupunya tersebut. Ran.., ngmhhnghh.., udah dong.., sshh?, ucap Sella ketika sekilas kesadarannya datang. Namun Andre sudak asyik dengan aktivitas birahinya. Lidahnya mempermainkan puting susu sepupunya dengan penuh perasaan. Mata Sella terpejam dan tangannya membelai kepala Randy, merasakan kenikmatan jilatan-jilatannya. Andre akhirnya mulai tak sabar, ditariknya turun celana dalam sepupunya tersebut. Sella sudah benat-benar dikuasai nafsu. Ia tidak sadar ketika celana dalamnya terlepas. Andre pun segera memelorotkan celana pendeknya sendiri sampai batang kon**lnya terlihat tegak. Dikangkangkannya kedua kaki Sella dengan perlahan. kon**lnya segera ia arahkan ke dalam pangkal paha Susan.
Sleep!?, Setengah detik kemudian kon**l Andre mulai memasuki liang memek Susan. Terasa hangat dan empuk. Sesaat Sella seperti tersadar apa yang sedang terjadi, namun kesadarannya langsung hilang ketika Andre mulai menggerakan pinggangnya naik turun. Napas Andre semakin ngos-ngosan tatkala tubuhnya mulai bergerak menindih tubuh sepupunya yang mulus itu. Buah dada Sella bergoyang-goyang karena gerakan sodokan Andre terhadap tubuhnya. Semuanya seperti tidak dapat dihentikan begitu saja. Kesadaran Sella pun telah musnah berganti kebutuhan untuk dicumbui. Ia akhirnya juga merespon gerakkan yang dilakukan sepupunya tersebut. Memek Sella berdenyut-denyut ketika kon**l sepupunya terus bergerak dalam liang memeknya. Pinggangnya bergerak berputar-putar dan sambil merintih penuh rasa nikmat. Ran.., nghh enghhnak.., enghh terusshhsshh?, rintih Sella dalam kenikmatan.
Desahan Sella membuat nafsu Andre semakin menjadi-jadi. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa gadis yang sedang ia entot adalah kakak sepupunya sendiri. Konsentrasi Andre hanyalah pada gerakan tubuhnya yang maju mundur. Batang kon**lnya seperti dipijit-pijit di dalam lubang memek Susan. DOMINO QQ
Ia semakin mempercepat gerakannya karena terasa sesuatu yang mendesak batang kon**lnya. Engghh.., yang.., engghh lebihhss kerassh..sshh?, Sella mendesah merasa saat itu dirinya telah membubung tinggi. Andre semakin mempercepat gerakannya. Bunyi kecepak-kecepuk menjadi semakin berirama. Andre merasa kon**lnya seperti akan meledak. Gerakannya kini telah menjadi hentakan-hentakan. Sella masih terus memeluk erat tubuh sepupunya sambil matanya terus terpejam. Esshh.., Ahh.., ahh..ampirr.., ashh?, Sella mendesah-desah. Ia merasa tubuhnya sudah hampir mencapai puncak. Gerakan tubuh keduanya menjadi sangat cepat. Tiba-tiba Andre menghentakkan badannya dengan keras dan lama ke dalam tubuh sepupunya. Kedua tubuh itu tampak bergetar. Tangan Sella pun memeluk tubuh Andre tak kalah eratnya. Keduanya telah sampai dipuncak kenikmatan. Adegan kedua sepupu itu tanpa disadari sebenarnya dilihat oleh Tante Lusi dari balik pintu. Tante Lusi benar-benar bingung dengan apa yang dilihatnya. Ia sebenarnya ingin segera memasuki kamar itu namun ia segera menyadari bahwa hal itu dapat memperburuk keadaan. Beberapa saat kemudian Tante Lusi melihat keduanya tampak tertidur.
Kedua ponakannya itu terkulai lemas dalam keadaan telanjang. Dengan perlahan ia memasuki kamar itu dan mendekati ranjang tempat dua ponakannya tertidur lelap. Ia mulai menatap wajah kedua ponakannya dengan rasa galau. Mungkin karena aku terlalu sibuk sehingga hal ini sampai terjadi ucapnya dalam hati. Dengan perlahan ia mulai menaiki kasur dan mendekatkan badannya pada tubuh Susan. Dipeluknya gadis ponakannya itu dengan penuh rasa kasih sayang. Melihat tubuh gadisnya yang sintal dengan buah dada yang ranum membuatnya tersadar bahwa Sella memang mungkin sudah saatnya dewasa. Benar-benar kesalahanku, keluhnya. Andre yang merasa ada orang datang mulai terbangun. Kelopak matanya terbuka perlahan dan tampak tantenya memakai daster biru membelakanginya. Lekuk tubuh tantenya tampak indah dalam keremangan kamar. Dalam keadaan setengah sadar, ia masih merasakan kenikmatan yang baru saja dilaluinya bersama Susan. Tak terasa beberapa saat kemaluannya menegang kembali. Kebutuhan yang mulai mendesak itu membuat Andre mulai salah tingkah. Tiba-tiba saja ia ingin menyentuh tubuh tantenya yang berada di hadapannya. Apalagi lekuk tubuh tantenya terlihat sangat indah. Namun ia sangat takut apabila tantenya marah.
Maka ia pun berpura-pura tidur dan memejamkan mata. Dalam keadaan yang mulai birahi kembali Andre memutar otaknya agar dorongannya tersebut terpuaskan. Maka dengan pura-pura dalam keadaan tidur Andre menggerakan badannya untuk dapat memeluk tubuh tantenya. Tante Lusi yang merasa tubuh Andre bergerak segara membalikkan badan dan memeluk tubuh Randy. Buah dadanya yang hanya dibalut daster biru terasa menyentuh bagian muka Randy. Tante Lusi pun mulai membelai kepala Andre dengan penuh kelembutan. Diperhatikan ponakan laki-lakinya dari atas kepala dan turun ke bawah. Pasti banyak yang naksir, ucap Tante Lusi dalam hati melihat kepolosan wajah ponakannya itu. Tiba-tiba wajah Tante Lusi memerah. Tak sengaja matanya menyapu kon**l Andre yang agak menegang. Ia berusaha menenangkan diri bahwa yang dihadapannya adalah keponakannya sendiri. Namun jantungnya semakin berdebar-debar. Apalagi diusia yang telah memasuki usia tiga puluh tahun ini ia belum pernah disentuh laki-laki. Kebutuhan seksualnya selama ini ia alihkan dengan menyibukkan diri pada pekerjaan. Sebagai wanita matang, selama ini ia belum pernah melihat tubuh laki-laki dewasa dalam keadaan telanjang.
Tubuh Andre pun juga mulai mekar di usia enam belas tahun itu. Tiba-tiba kepala Tante Lusi terasa agak berkunang-kunang. Tanpa sadar tangan Tante Lusi mulai bergerak mendekati batang kon**l Randy. Dengan perlahan-lahan agar Andre tidak terbangun, Tante Lusi mulai menyentuh batang kon**l Randy. Terasa hangat dan agak keras. Dibelai-belai batang kon**l itu dengan penuh kelembutan. Ia membayangkan andai saja batang kon**l itu mendesak-desak di lubang memeknya. Matanya mulai terpejam. Tanpa sadar tangannya yang sebelah meremas buah dadanya sendiri. Terasa ada cairan hangat mengalir di dalam kemaluannya. Mau tidak mau Tante Lusi mengakui bahwa ia mulai terangsang setelah menyentuh batang kon**l Ponakannya. Tiba-tiba saja tangan Andre bergerak. Rasa kaget itu membuat Tante Lusi menghentikan sentuhannya. Ia memejamkan mata sambil berbaring dalam keadaan memeluk ponakannya. Harapannya adalah Andre menganggapnya tidur. Merasakan apa yang baru saja dilakukan tantenya terhadap kon**lnya, Andre menjadi berani. Dibukanya ritsluiting atas daster tantenya. Tampak di depan matanya buah dada yang lebih besar dari kepunyaan Susan. Tampak pula tonjolan mungil puting Tante Lusi yang berwarna merah kecoklat-coklatan.
Andre sudah tidak sabar. Ia langsung mengulum puting susu tantenya yang sudah mulai menegang itu. Buah dada tantenya pun mulai terasa mengeras. Tante Lusi kebingungan dengan apa yang dilakukan ponakannya itu. Sekilas hampir saja ia beranjak bangun. Seharusnya ia menegur yang dilakukan ponakannya itu. Tapi jangan-jangan ia tahu apa yang tadi kulakukan, pikir Tante Betty. Ia menjadi takut sendiri kalau hal itu benar-benar terjadi. Pasti bisa memalukan dirinya jika ponakannya melapor pada mamanya.
Akhirnya dengan pasrah, Tante Lusi tetap berpura-pura tidur. Apalagi sentuhan lidah Andre pada putingnya membawa kenikmatan yang luas biasa. Bahkan ia mulai menikmati sepenuhnya ketika kuluman Andre disertai gigitan kecil. Tante Lusi pun mengigit bibir karena cumbuan ponakannya. Ssshh..?, tanpa sadar Tante Lusi mendesah penuh kenikmatan saat Andre mengulum puting buah dadanya. Ia pun memegangi kepala ponakannya dengan penuh kelembutan seperti tidak boleh membiarkan aktivitas itu berhenti. Kesadarannya mulai kabur dan seluruh sendi tubuhnya menjadi sangat lemas. Andre tahu bahwa tantenya berpura-pura tidur. Ia juga tahu kalau tantenya benar-benar menikmati semua yang dia lakukan pada tubuh tantenya itu. Hal ini semakin membangkitkan keberaniannya. BANDAR Q
Ia segera membuka daster Tante Lusi sambil terus mengulum puting serta meremas-remas tubuh Tante Betty. Dijilatinya seluruh tubuh tantenya. Enghh.., ahhng.., ahh.., nggssh?, Tante Lusi mendesah tanpa mampu menahan apa yang dilakukan ponakannya tersebut. Tubuhnya seperti tidak mau berhenti dijilati. Saat ini dia hanya ingin terus disentuh dengan penuh kemesraan. Napas Andre mulai ngos-ngosan. Kebutuhannya untuk memuaskan dorongan kebutuhannya membuat ia segera membuka celana dalam Tante Betty. Pemandangan bulu-bulu halus di sekitar kemaluan tantenya membuat Andre semakin bernafsu. Diarahkan batang kon**lnya ke dalam selangkangan tante Lusi. Sleep!?, Batang kon**lnya pun telah masuk ke dalam lubang memek tantenya. Tante Lusi merasakan tubuhnya dimasuki sesuatu yang terasa luar biasa enaknya. Matanya terpejam sangat dalam. Tubuhnya mulai merespon gerakan naik turun Randy. Nafasnya tidak teratur dipenuhi dengan dorongan nafsu yang mulai tinggi.
?Aahh.., esshh.., ahh?, Tante Lusi mulai mengerang kenikmatan. Ia pun memegangi pantat Andre untuk membantu gerakan naik turun. Mendengar suara desahan-desahan Sella pun terbangun.
Ia sedikit terhenyak melihat tubuh tantenya dalam keadaan telanjang ditindih oleh Randy. Dilihatnya Andre dengan penuh nafsu menyetubuhi Tante Betty. Sella pun agak bingung bahwa Tantenya itu justru merepon dengan desahan-desahan. Tangan Andre memegangi paha Tante Lusi dan pinggangnya terus bergerak di sela-sela selangkangan tantenya itu. Melihat adegan sepupu serta desahan tantenya dalam ruangan yang remang-remang ini membuat Sella mulai terangsang. Tanpa sadar Sella mendekati wajah tantenya itu. Diciumnya bibir Tante Betty. Tante Lusi pun dalam keadaan yang sudah di awang-awang segera merespon ciuman itu dengan lumatan yang penuh birahi. Andre sudah asyik dengan aktivitas maju-mundur untuk meningkatkan kenikmatannya.
?Eng.., ssh.., nikmat.., Ran?, desah Tante Lusi sambil disela-sela ciumannya dengan Susan. kon**l Andre terasa semakin tersedot-sedot. Suara kecepak kecepok menjadi semakin keras dan berirama sering dengan gerakan kon**l Andre memasuki liang memek Tante Betty. Sella semakin larut dengan permainan tante dan sepupunya itu. memeknya pun telah menjadi basah karena terangsang melihat adegan sepupu dan tantenya itu.
Kepala Sella kemudian bergerak turun. Bibirnya mengulum puting dan tangannya meremas-remas buah dada tantenya. Enghss.., enghh.., terusshhin.., engshh?, Tante Lusi semakin merasa terbang di awang-awang. Gerakan Andre membuat memeknya terasa sangat nikmat. Jilatan lidah Sella pada putingnya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Cumbuan kedua ponakannya memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah tertahan belasan tahun. Tubuhnya pun ikut maju-mundur seiring dengan gerakan Randy. Ia pun semakin mempererat pelukannya pada Randy. Gerakan maju-mundur Andre diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Tante Betty. Aktivitas ini membuat ia merasa ada sesuatu yang mendesak. Tante Lusi semakin mempercepat goyangannya. Ia memeluk Andre sangat erat sambil terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Tante Lusi menegang dan memeknya berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Ia merasa tubuhnya hancur berkeping-keping dalam kenikmatan. Ran.., ganti aku aja.., Tante udah lemas tuh?, ucap Sella tanpa malu-malu. Ia segera mengangkangkan kakinya. Nafsunya sudah memuncak dan harus dipenuhi. Seluruh bagian tubuhnya seperti menuntut untuk dicumbui.
Andre pun menarik kon**l dari kemaluan tantenya yang telah terkulai itu.
Diarahkannya batang kon**lnya itu ke arah lubang memek Sella yang telah mengangkang itu. ?Sleep!?, kon**lnya langsung terasa tersedot-sedot. Ditindihnya tubuh sepupunya itu. Mereka sudah dikuasai oleh birahi yang tak tertahankan. Kebutuhan itu saling memuaskan membuat tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka. Andre menciumi buah dada Sella sambil pinggang melakukan gerakan naik turun. Sella melingkarkan tangannya pada punggung Randy. Enghh terusshh.., Ran.., masukin terus.., enggsshh?, desah Sella sambil matanya masih terus terpejam. Dengan perlahan Andre menarik tubuh Sella agar duduk di atas pinggang Randy. Posisi ini semakin membuat kon**l Andre lebih bisa masuk lebih dalam lagi. Tangan Andre memegangi pantat sepupunya itu. Sella juga merasa memeknya terisi lebih penuh oleh batang kon**l Andre. Andre semakin merasa kon**lnya disedot-sedot oleh kemaluan sepupunya. Sella yang berada di atas tubuh Andre mulai menggerakkan badannya. Keduanya telah larut dalam gerakan berirama. Andre semakin memperdalam gerakannya pada selangkangan sepupunya. Sella pun mencontoh gerakan tantenya dengan menggoyang-goyang pinggangnya.
Enghh.., terus.., dre.., Enghh enaahkk?, mata Sella terpejam dan bibirnya mendesah. Andre terus menggerakan pinggangnya semakin cepat. Goyangan Sella pun menjadi samakin cepat pula. Kedua tubuh itu telah menyatu dalam kebutuhan yang tak tertahankan. memeknya terasa semakin berdenyut-denyut oleh sodokan-sodokan kon**l sepupunya itu. Lebihh kerashh.., enghh lagi?, Sella merasakan tubuhnya akan meledak. Gerakan keduanya menjadi semakin cepat dan keras. Tiba-tiba saja tubuh keduanya menegang secara bersamaan tanda mereka mencapai puncak kenimatan bersamaan. Beberapa saat kemudian ketiganya sudah tertidur pulas dalam keadaan telanjang.
Peristiwa semalam tampaknya dianggap seperti tidak pernah ada oleh Tante Betty. Saat makan pagi, Tante Lusi tampak berusaha bersikap santai. Ran, kamu mau kemana hari ini?, tanya Tante Lusi sambil mengoleskan mentega pada roti tawarnya. Ia sudah mengenakan busana kerja. Blus krem dan rok span abu-abu. Mungkin ke toko buku, ada novel Shedney Shieldon yang baru?, ucap Andre sambil berpura-pura membaca koran. Ia masih sungkan dengan Tante Lusi mengingat apa yang dilakukannya semalam. Ia takut kalau sampai Tante Lusi lapor ke mamanya. Bisa-bisa aku dibunuh oleh Papa, pikirnya.
Kalau gitu ini buat beli novelnya?, ucap Tante Lusi sambil menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribuan. Andre pun mendongakan kepalanya sambil terheran-heran. Dilihatnya Tante Lusi mengangguk. Tanda ia harus menerima uang itu. Makasih ya, Tante?, ucap Andre sambil menyorongkan badannya memeluk Tante Lusi, Mereka pun berangkulan erat. Tiba-tiba Tante Lusi berbisik?, Yang tadi malem jangan kasih tau siapa-siapa ya, Ran?. Iya, Tante?. Kemaluan Andre terasa mengeras. Terus kalau Andre takut tidur sendirian, tidur di kamar Tante aja ya?, ucap Tante Lusi dengan nada datar. Ia tidak mau Andre menangkap keinginannya. Namun bagi Andre kata-kata itu seperti undangan yang sangat jelas maksudnya. Andre pun sedikit melonggarkan pelukannya dan melihat wajah Tante Lusi tampak agak memerah. Hasrat untuk melakukan aktivitas seperti semalam menggelegak dalam dirinya. Tanpa sadar diciumnya bibir Tante Betty. Pertama lembut namun kemudian semakin ganas. Kebutuhannya mulai tak tertahankan. Tante Lusi sempat gelagapan dengan apa yang dilakukan oleh Randy. Ia tidak mengira Andre sudah berani terang-terangan. Namun sekian detik kemudian ia mulai membalas ciuman itu. Mereka saling melumat lidah dan menghisap. Ia bahkan membiarkan tangan Andre membuka kancing blusnya.
Tangan Andre segera menyisihkan BH dan meremasi buah dadanya. Semakin lama buah dada itu terasa mengeras. Sudah, dre. Tante mau ke kantor?, ucap Tante Lusi sambil berpura-pura tidak mau. Namun tampaknya Andre tidak peduli. Ia mulai menciumi leher Tante Lusi dengan lembut. Tangannya yang satu bahkan mulai mengangkat span abu-abu itu hingga celana dalam Tante Lusi terlihat. Tangan Andre pun mulai menggerayangi sesuatu yang ada di balik celana dalam itu. Ash.., neghh, udah, dre?, desah Tante lusi. Ia tidak ingin terlambat. Tender proyek dua M itu bisa hilang, pikir tante Betty. Namun apa yang dilakukan ponakannya ini benar-benar terasa nikmat. Akhirnya ia membalikkan badan dan segera menurunkan celana dalamnya.
Udah, Ran dari belakang aja?, ucap Tante Lusi sunguh-sungguh. Rani, teman kantornya, pernah mengatakan kalau pria bersetubuh lewat belakang akan cepat ejakulasi. Paling tidak ia masih sempat merasakan persetubuhan dan tidak terlambat ke kantor. Kesempatan itu tidak disia-siakan Randy. Dipelorotkannya celana pendeknya. Batang kon**lnya tampak sudah sangat tegang. Perlahan diarahkannya kon**lnya ke memek Tante Betty. ?Slepp!?, kon**l Andre mulai memasuki lubang memek Tante Betty. Lututnya seperti hampir copot ketika kon**l itu masuk ke dalam lubang memek Tante Betty.
Tante Lusi juga segera merasa lemas. Ia pun segera menahan badannya pada sandaran sofa. Posisinya seperti orang yang akan naik kuda. Eenghh.., nikmat, terusshh?, desah Tante Lusi sambil memejamkan mata. Andre memegangi pinggang tantenya dan terus menyodok-nyodokan kon**lnya ke memek Tante Betty. kon**lnya terasa seperti dipijat-pijat dan disedot-sedot. Ia kemudian ikut membungkukkan badan agar tangannya dapat meremas buah dada Tante Lusi yang ranum menggantung. Gerakan mereka makin lama makin cepat. Tante Lusi sudah tertelungkup di sandaran sofa dan Andre menyetubuhinya dari belakangnya. Kenikmatan itu semakin membuat ia lupa urusan kantornya. Terusshh, Ran.., enakk?, desah Tante Betty. Beberapa saat kemudian Andre mempercepat gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Tante Lusi namun pinggangya masih melakukan gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil kon**lnya disorongkan secara mendalam ke lubang memek Tante Betty. Ia telah sampai di pucak kenikmatan. ?Cret.., cret.., cret?, sperma Andre membasahi lubang memek Tante Lusi. Ia kemudian menarik kon**lnya dan segera menjatuhkan badannya ke sofa.
Tante Lusi segera menaikkan celana dalamnya dan merapikan blus serta rok mininya. Dilihatnya ponakannya memandang dengan mesra. Tampaknya kecanggungan diantara mereka sudah luntur dan berganti hubungan dua lawan jenis yang saling membutuhkan. Tante Lusi pun mau tidak mau mulai mengakui bahwa ia tidak lagi melihat Andre sebagai ponakannya namun tak lain sebagai pria yang mampu memberikan kepuasan seksualnya. Udah, ya Tante ke kantor dulu?, ucap Tante Lusi sambil mendekati Randy. Mereka berciuman dengan mesra seperti seorang kekasih. Setelah melihat jam di dinding, Tante Lusi segera beranjak ke garasi. Ia sudah terlambat sepuluh menit. Tak lama kemudian deru suara mobil pun berbunyi dan semakin lama semakin menghilang. Andre pun segera memakai celananya dan tertidur di sofa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.