CERITA DEWASA - Aku terbilang cukup seksi, tinggi badanku ideal sama berat badanku. Toketku berukuran 36A, pinggangku sangat ramping dengan perut yg datar. Kulitku kuning langsat dengan wajah yg manis.
Bosku Maniak Sex
CERITA DEWASA - Aku terbilang cukup seksi, tinggi badanku ideal sama berat badanku. Toketku berukuran 36A, pinggangku sangat ramping dengan perut yg datar. Kulitku kuning langsat dengan wajah yg manis.
Bermain dengan Wanita Hamil
CERITA DEWASA - Namanya Ayu, memiliki kulit putih, tinggi 162 cm, dadanya yang penuh berisi, aku sangat suka curi-curi pandang untuk melihaat mukanya dia yang sangat buat aku bergairah. Awalnya aku tak sadar jika si Ayu sedang berbadan dua soalnya dia suka pake baju yang cukup longgar, karena aku tau dia tengah hamil gua malah seneng dan terus kepengen deketin, karena menurut aku cewek hamil itu tambah sexynya lebih gimana gitu!.Agen Domino 99 Terpercaya
Memek Tetangga Lebih Nikmat
CERITA DEWASA - Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..
Selingkuh dengan isteri temanku efek obat perangsang
CERITA DEWASA - Perkenalkan namaku Riyan, usiaku 25 tahun, Aku sudah mempunyai usaha sendiri yang sudah hampir mapan jadi bisa dibilang ekonomiku lumayan cukup. Dan aku sudah punya rumah sendiri. Aku sudah lama banget tidak bermain di rumahnya temanku yang bernama Budi karena masing-masing punya kesibukan sendiri.Domino99
“Tok tok tok”
Lalu aku bukakan pintu, aku sempet agak kaget ternyata yang datang isterinya “namanya Nisa”.
“Heee, ayo silahkan masuk silahkan duduk mari-mari, ” sapaku.
Kemudian aku pun juga ikut duduk di ruang tamuku.
“Ada apa ya Mbak, tumben datang kesini sendirian?” tanyaku.
“Emm…aku lagi bertengkar mas sama Mas Budi” jawab Nisa.
“Ada apa to berantem segala kok tumben sampai kamu kesini, ” tanyaku kembali.
“Mas Budi maunya menang sendiri mas, gak pernah ngalah, egois,” jawab Nisa.
“Coba cerita sama aku memang ada apa?” tanyaku kembali.
“sudahlah mas aku udah males bahas semua itu” Jawab Nisa
“Oh ya kalau gak mau cerita gak apa” jawabku.
“Oh sampai gak aku buatkan minum, mau minum apa Nisa?” Aku sampe lupa menawarimu minum, hehehehe.
“Apa saja mas” jawab Nisa.
Selingkuh dengan isteri temanku efek obat perangsang
Sampai dibelakang aku membuatkan minum, tapi di pikiranku malah kemana-mana kayak kemasukan setan mana sampai mempunyai pikiran aneh-aneh dan jelek sampai aku berfikiran untuk ngentot denganya, Aku berdiri terdiam sebentar di belakang entah pikiran kotor itu tiba-tiba datang lagi. Lalu Aku menuju ke ruangan pribadiku untuk mengambil obat perangsang sebentar . Lalu aku mencampurkan obat perangsang yang berada di minuman Nisa yang baru aku buatkan dan mencampurnya biar di minum olehnya.
“Nisa ini minumanya maaf agak lama” ucapku kepada Nisa.
“Iya gak papa mas, Malah ngrepotin Mas,” jawab Nisa.
“Ayo silahkan diminum Nisa”
Akhirnya Nisa pun meminum minuman yang aku buatkan tadi. Kami melanjutkan obrolan-obrolan, dan Nisa mulai cerita masalhnya dengan suaminya secara panjang lebar tentang rumah tangganya. Aku hanya mendengarkan ceritanya dan hanya memberikan saran-saran sedikit, masalhnya Suaminya adalah temanku dekatku. Setelah 15 menitan kami ngobrol panjang lebar Nisa mulai kayak orang kepanasan (dalam batinku apa obatnya mulai bereaksi). Lalu aku tanya sama dia,
“ Kenapa kamu Nisa,?” tanyaku.
“Badanku rasanya tiba-tiba kayak kepanasan Mas, gak tau kenapa” jawab Nisa.
“Kamu mending pindah ke ruang TV disitu ada AC nya dan kamu bisa istirahat disana” Aku menawarkan diri.
Nisa ternyata langsung mau ke ruang TV itu dan aku nyalakan Acnya,
“Nisa aku tinggal kebelakang bentar ya ” Ucapku.
“Ya mas silahkan” jawab Nisa.Agen Domino 99 Terpercaya
Aku hanya berpura-pura ke kamar mandi dan aku mengintip dari belakang tentang keadaan Nisa, Di ruanagan TV aku melihat Nisa mulai kayak reaksi obatnya, dan dia memulai aksinya tanganya digerakkan di lehernya lalu kebawah sampai bajunya ke buka seperti orang bringas kepanasan lalu membelai-belai rambutnya, sambil meremas halus toketnya yang besar dari luar baju, karena dia masih memaki baju, lalu tangannya yang satu reaksi ke memeknya meski dari luar dia mengusap-ngusap memeknya dari luar celana dalamnya. Aku hanya diam sambil melihat Nisa sedang over birahi, aku lama-lama terangsang juga dan aku gak tahan melihatnya yang seperti itu lalu aku mendekatinya.
Aku mau menyapanya, dan aku sebenarnya mau tanya tanpa nbosa basi aku sebelum ngomong Nisa langsung menarik tanganku dan langsung mencium bibirku. Nisa langsung melumat bibirku sangat Hot sekali dan akupun pun membalasnya dengan sama bringasnya, dan Nisa berbicara agak lembut di tempelkan ke telingaku ,
“Aku mau ngeseks sama mas Riyan puaskan aku Mas?” rintihan Nisa sambil menggulati tubuhku.
Akupun langsung bersemangat dengan kata-katnya Nisa tadi. Tanganku lalu memulai ke buah dadanya, sambil aku menciumi lehernya kanan kiri dan meremas remas Buah dadanya Nisa, sangat kenyal meskipun masih dari luar dan dia masih pakai baju. Lalu tangan Nisa memulai megang tongkatku atau penisku yang sudah berdiri tegang dan sangat keras sekali.
Lalu aku membuka bajunya kulepaskan bajunya dulukubuka dan kulepaskan BH nya sekalian melihat buah dadanya yang masih kenceng dan montok, aku sangat bernafsu sekali langsung meremas-remas dan menjilati kedua putingnya satu-satu yang agak kemerahan. Nisa mendesah kenikmatan,
“Aaaahhhh….Aaaahhhh.Ehhhhhhh..Emhhhhhh…aku pengen mas” rintihan Nisa.
Aku masih melumat batang puting Nisa lalu aku memulai membuka celana Nisa beserta celana dakamnya kemudian aku memasinkan memeknya lalu jariku aku masukan kedalam memeknya Nisa sambil kukocok-kocokan dia malah tambah merintih keenakan,
“Aaahhhhhhhhhhhh….. Mas..” rintihan Nisa.
Aku masih mengocok memeknya dengan jari tengahku lama kelamaan aku keluarkan jariku dari memeknya. Kira-kira berlangsung 15 menit berselang Nisa mau keluar,
“Mas..Aku… Keluuuuaaarrrr…….aahhhhhhhhhhhhhhh emhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Nisa orgasme saat kukocok memeknya.
Setalah Nisa orgasme aku melepaskan jariku dari memeknya lalu aku buka celanaku dan celana dalamku lalu aku dekatkan tongkatku di hadapanya Nisa, dia langsung menjilati batang tongkatku sambil diciumi dan melumat batangku sambil menikmatinya saat,melumatinya dan sampai pol batang tongkatku di lumatnya. Aku tersentak mesra karna saat melumatnya enak banget sampai teras kemnikmatan yang tiada dua nya dan sambil dua telor tongkatku di ciuminya. Aku sambil meremas remas buah dadanya. Selama aku batang tongkatku di lumatinya selama 10 menit aku mencabutnya dan Nisa tak suruh tiduran mengambil posisi yang enak. Lalu kubuka lebar kedua kaki atau pahanya Nisa, lalu kujilati memeknya dan kuciumi memeknya dan kumainkan klitorisnya, dan Nisa menikmatinya dan merintih,
“Ahhhhhhhhhhhh,,sshhhhhhhh,,ssshhhhhhh Mas…….sambil menggoyang-goyangkan badanya”
Lalu aku berdiri dan kumasukan batang tongkatku
“Lheeeeeeeesssss” seluruh penisku kumasukan di dalam memeknya.
Ku gerakkan pinggulku sambil maju mundur-maju mundur Batang tongkatku yang berada di dalam memeknya. Sambil kupercepat gerakanku Nisa mendesah lagi,
“Aaaaaahhhhhh..Mas…emhhhhhh” Dia menikmati hubungan seks ini.
Aku terus menggerakan gaya maju mundurku dengan cepat dan memeknya yang terasa sangat enak sekali. Sekitar 15 menit berjalan dengan aku ingin berganti posisi dengan Nisa berposisi nungging, lalu aku menyuruh Nisa berposisi nungging. sekarang tubuh Nisa tak suruh nungging, lalu ku masukkan lagi batang tongkatku dari belakng dan aku menggenjot pelan maju mundur, Nisa menikmatinya. Aku berlanjut memaju maundurkan dari pantatnya yang semok membuat ku keenakan dan kunikmati gaya maju mundurku dari belakang. Kira-kira 5 menit dari belakang dan rintihannya,
“Aaaahhhhh…Aaaahhhhhhhh…..Mas ni maukeluar lagi,” kedua kalinya Nisa orgasme, raut wajahnya beda seperti sudah puas menyelimutinya.
Karena Nisa sedang orgasme lagi yang kedua kalinya aku berganti gaya lagi, sekarang nisa tak suruh tiduran lagi dan aku menindihnya dari atas lagi seperti gaya pertama tadi, Aku masukan Batang tongkatku lagi ke memeknya, lalu kumaju mundurkan Batang tongkatku sambil kuremas-remas buah dadanya.
“Aaaahhh,,,Mas….Mas….enak…..emhhhhhhhh” terucap dari Nisa saat sedang ku mainkan gaya mundurku dari sampai bunyi kencang sekali
“Ploooook….Plloookkk…..Pllllooookkk….sampi suara benturan tubuhku dengan Nisa menghiasi adegan seksku ini.
Sungguh luar biasa rasanya sangat enak sekali dan memeknya masih agak sempit, Batang tongkatku terasa seperti terjepit. Desahan Nisa semakin mengeras,
“Oooouuuuuhhhhhh…..Oooouuuuhhhhh…Ooouhhhhhhhhhh.” desahan Nisa pun semakin membuat aku bersemangat. Kupercepat gerakanku memaju mundurkan penisku.
10 menit kemudian aku mau orgasme aku lalu mencabut batang tongkatku dari memeknya dan aku mau keluarkan ke dadanya dan ku kenakan buah dadanya dan “crooootts….croootttsss…crooottsss….. aahhhhhhhhhhhhh”,
Terasa maniku habis setelah aku keluarkan di atas buah dadanya si Nisa dan membasahinya,
“Kamu sangat hebat sekali Nisa sampai aku pun puas melakukanya” Nisa tersenyum.
Kemudian aku menyuruh Nisa untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Dan setelah selesai dari kamar mandi kemudian gantian aku membersihkan diri di kamar mandi lalu Nisa aku suruh menuju ruang tamu depan dan aku suruh bersantai ria.
Tibalah malam hari sekitar jam setengah tujuh malam dia berpamitan untuk pulang dan aku mengijinkanya pulang. Lalu kami sering melakukan hubungan seks saat aku membututuhkanya setiap aku kepingin aku menyuruhnya ke rumahku. lalu aku mencium bibirnya kembali karena dia mau pulang. Dan Nisa selalu datang kerumahku dan selalu berakhir dengan berhubungan seks tanpa sepengetahuan suaminya yang dimana itu adalah teman atau sahabatku sendiri.
Cerita Tante Girang Pengen Di Pijat Teteknya
CERITA DEWASA - Aku memang terlahir dari keluarga yg bisa dibilang cukup berada. Aku anak laki laki satu-satuya. Dan juga anak terakhir. Dua kakakku perempuan semuanya. Dan jarak umur antara kami cukup jauh juga. Antara lima dan enam tahun. Karena anak bungsu dan juga satu-satunya laki laki, jelas sekali kalo aku sangat dimanja. Apa saja yg aku inginkan, pasti dikabulkan. Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.Domino99
Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Aku suka kalo tidur sembari memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indira. Namun aku tak suka kalo dikeloni Bapak. Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat.
Padahal Bapak paling sayang padaku. Karena apapun yg aku ingin minta, selalu saja diberikan. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa. Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. A
ku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. Aku benci dgn suaminya. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. Memang tingkahku tak ubahnya seorang anak balita.
Tangisanku baru berhenti setelah Bapak berjanji akan membelikanku motor. Padahal aku sudaH punya mobil. Namun memang sudah lama aku ingin dibelikan motor. Hanya saja Bapak belum bisa membelikannya. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurku sudah 21 tahun.
Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yg cukup keren. Di kampus, sebenarnya ada seorang perempuan yg perhatiannya padaku begitu besar sekali. Namun aku sama sekali tak tertarik padanya. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Padahal banyak kawan-kawanku, terutama yg laki laki bilang kalo perempuan itu menaruh hati padaku.
Sebut saja namanya Lidya. Punya wajab cantik, kulit yg putih seperti kapas, badan yg ramping dan padat berisi serta dada yg membusung dgn ukuran cukup besar. Sebenarnya banyak laki laki yg menaruh hati dan mengharapkan cintanya. Namun Lidya malah menaruh hati padaku.
Sedangkan aku sendiri sama sekali tak peduli, tetap menganggapnya hanya kawan biasa saja. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Bahkan dia sering main ke rumahku, Bapak dan Ibu juga senang dan berharap Lidya bisa jadi kekasihku.
Begitu juga dgn Mbak Lisa, sangat cocok sekali dgn Lidya Namun aku tetap tak tertarik padanya. Apalagi sampai jatuh cinta. Anehnya, hampir semua kawan mengatakan kalo aku sudah pacaran dgn Lidya, Padahal aku merasa tak pernah pacaran dgnnya. Hubunganku dgn Lidya memang akrab sekali, meskipun tak bisa dikatakan berpacaran.
Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Perlu diketahui, aku memperoleh anjing itu dan Mas Herlambang, suaminya Mbak Indira. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herlambang.
Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku. Aku memang mudah sekali disogok. Apalagi oleh sesuatu yg aku sukai. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.
Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dgn Lidya. Namun dia tak sendiri. Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Aku tak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.
“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda.
“Iya, Tante. diberi sama Mas Herlambang”, sahutku bangga.
“Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi.
“Bobby”, sahutku tetap dgn nada bangga.
Tante Amanda meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dgn hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah.
Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Aku memang paling suka kalo dipuji.
Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar Tante Amanda sebelum pergi.
“Ke rumah..?”, tanyaku memastikan.
“Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi.
“Lidya ulang tahun. Namun nggak mau dirayakan. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu”, kata Tante Amanda Iangsung memberitahu.
“Kok Lidya nggak bilang sih..?”, aku mendengus sembari menatap Lidya yg jadi memerah wajahnya. Lidya hanya diam saja.
“Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan.
“Iya, Tante”, sahutku.Agen Domino 99 Terpercaya
Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Lidya. Suasananya sepi-sepi saja. Tak terlihat ada pesta. Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Namun tak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Dan memang benar, ternyata Lidya berulang tahun malam ini. Dan hanya kami berempat saja yg merayakannya.
Perlu diketahui kalo Lidya adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. Namun Lidya tak manja dan bisa mandiri. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Tak ada yg istimewa. Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.
Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Namun aku tak peduli dgn paha yg indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bahkan aku tetap tak peduli meskipun Lidya menggeser duduknya hingga hampir merapat dgnku. Keharuman yg tersebar dari badannya tak membuatku bergeming.
Lidya mengambil tanganku dan menggenggamnya. Bahkan dia meremas-remas jari tanganku. Namun aku diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.
Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Aku menatapnya dgn tajam. Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.
“Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos.
“Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya.
“Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.
Entah kenapa Lidya tersenyum. Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yg tersingkap Cukup lebar. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. Namun sama sekali aku tak merasakan apa-apa.
Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Bahkan badanku dgn badan Lidya sudah hampir tak ada jarak lagi. Kembali Lidya mencium bibirku. Kali ini bukan hanya mengecup, namun dia melumat dan mengulumnya dgn penuhl gairah. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Lidya melepaskan pagutannya dan menatapku, Seakan tak percaya kalo aku sama sekali tak bisa apa-apa.
“Kenapa diam saja..?” tanya Lidya merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku.
Namun tak.., Lidya tak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yg begitu indah dan manis sekali. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.
Terasa padat dan kenyal dadanya. Seperti ada denyutan yg hangat. Namun aku tak tahu dan sama sekali tak merasakan apa-apa karena polos meskipun Lidya menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan Lidya berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Namun sama Sekali aku tak bisa apa-apa. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.
“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya.
“Ohh..”, Lidya mengeluh panjang.
Dia seakan baru benar-benar menyadari kalo aku bukan hanya tak pernah pacaran, namun masih sangat polos sekali. Lidya kembali mencium dan melumat bibirku. Namun sebelumnya dia memberitahu kalo aku harus membalasnya dgn cara-cara yg tak pantas untuk disebutkan. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa karena polos.
“Ke kamarku, yuk..”, bisik Lidya mengajak.
“Mau apa ke kamar?”, tanyaku tak mengerti.
“Sudah jangan banyak tanya. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa.
“Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.
Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Memang aku seperti anak kecil, menurut saja dibawa ke dalam kamar perempuan ini. Bahkan aku tak protes ketika Lidya mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yg tersisa tinggal sepotong celana dalam saja Sedikitpun aku tak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalo di rumah.
Lidya memandangi badanku dan kepala sampai ke kaki. Dia tersenyum-senyum. Namun aku yang polos tak tahu apa arti semuanya itu. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Lidya mulai menciumi wajah dan leherku. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.
“Lidya..”
Aku tersentak ketika Lidya melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yg tersisa melekat di badannya. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Untuk pertama kalinya, aku melihat sosok badan sempurna seorang perempuan dalam keadaan tanpa busana. Entah kenapa, tiba-tiba saja dadaku berdebar menggemuruh Dan ada suatu perasaan aneh yg tiba-tiba saja menyelinap di dalam hatiku.
Sesuatu yg sama sekali aku tak tahu apa namanya, Bahkan seumur hidup, belum pernah merasakannya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Kehangatan badannya begitu terasa sekali.
Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Lidya ikut berbaring di sampingku. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku. Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan sedikit berbulu.
Tergesa-gesa Lidya melepaskan penutup terakhir yg melekat di badannya. sehingga tak ada selembar benangpun yg masih melekat di sana. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap badan yg polos dan indah itu.
Begitu rapat sekali badannya ke badanku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. Lidya mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yg membusung padat dan kenyal.
Dia membisikkan sesuatu, namun aku tak mengerti dgn permintaannya. Sabar sekali dia menuntun jari-jari tanganku untuk meremas dan memainkan bagian atas dadanya yg berwarna coklat kemerahan. Tiba-tiba saja Lidya. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya.
Tentu saja aku jadi gelagapan karena tak bisa bernapas. Aku ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Lidya menjalar ke bagian bawah perutku.
“Okh..?!”.
Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yg tipis, dan..
“Lidya, apa yg kau lakukan..?” tanyaku tak mengerti, sembari mengangkat wajahku dari dadanya.
Lidya tak menjawab. Dia malah tersenyum. Sementara perasaan hatiku semakin tak menentu. Dan aku merasakan kalo bagian badanku yg vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Sedangkan Lidya malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dgn berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Namun aku hanya diam saja, tak tahu apa yg harus kulakukan.
Lidya kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yg sedikit berbulu dgn ciuman-ciumannya yg hangat dan penuh gairah membara. Memang Lidya begitu aktif sekali, berusaha merangsang gairahku dgn berbagai macam cara. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.
“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu.
“Aku.., Apa yg harus kulakukan?” tanyaku tak mengerti.
“Cium dan peluk aku..”, bisik Lidya.
Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Namun nampaknya Lidya masih belum puas. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Sementara bagian bawah badanku semakin menegang serta berdenyut.
Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dgn suara tertahan akibat hembusan napasnya yg memburu seperti lokomotif tua. Namun aku sama sekali tak mengerti dgn apa yg d ibisikkannya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa karena polos. Meski sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.
Sementara itu Lidya sudah menjepit pinggangku dgn sepasang pahanya yg putih mulus. Lidya berada tepat di atas badanku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk badannya dgn jelas sekali. Entah kenapa tiba-tiba sekujur badanku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yg lembab, hangat, dan agak basah.
Namun tiba-tiba saja Lidya memekik, dan menatap bagian penisku. Seakan-akan dia tak percaya dgn apa yg ada di depan matanya. Sedangkan aku sama sekali tak mengerti. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.
“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya.
“Ada apa, Lin?” tanyaku polos.
“Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yg berserakan di lantai. Sembari memandangiku yg masih terbaring dalam keaadaan polos, Lidya mengenakan lagi pakaiannya. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Namun aku yang polos tak tahu apa yg membuatnya kecewa.
“Ada apa, Lin?”, tanyaku tak mengerti perubahan sikapnya yg begitu tiba-tiba.
“Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.
Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Memandangi Lidya yg sudah rapi berpakaian. Aku memang tak mengerti dgn kekecewannya. Lidya memang pantas kecewa, karena alat kejantananku mendadak saja layu. Padahal tadi Lidya yang merangsang sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan.
Cerita Mesum Teman Kampus Yg Jago Nyepong 100%
CERITA DEWASA - Saya punya kenalan anak fakultas sastra, namanya Susan. Anaknya cantik, kulitnya putih bersih dan mulus, maklum anak keturunan negeri seberang. Suatu waktu, saya jemput Susan dari kuliahnya untuk pulang. Sesampainya di rumah Susan di bilangan Cempaka, dia mengajak saya masuk karena katanya rumahnya kosong sampai besok siang.Domino99
Sayapun masuk dan duduk di sofa ruang tamunya. Setelah menutup pintu depan, dia masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan ganti baju. Tidak lama kemudian dia datang dengan baju kaos dan rok pendek sambil membawa dua minuman dan duduk di samping saya.
Busyet, saya bisa mencium harum tubuhnya dengan jelas. Dan terus terang tiba-tiba saya terangsang dan mulai membayangkan keindahan tubuh Susan bila tanpa busana. Secara tidak sadar, saya menatap tubuh segarnya dan membuat Susan bingung.
“Kenapa sih Ben?”, tanyanya. Saya cepat-cepat sadar dari lamunan erotis saya.
“Ngga…, lu kelihatan laen dari biasanya”.
“Lain apanya Ben…?”, sambil menumpangkan salah satu kakinya ke kaki satunya.
Busyet, pahanya putih sekali. Birahi sayapun tambah terangkat. Pikiran erotis saya mulai bergelora lagi, menghayalkan seandainya saya bisa meraba-raba kemulusan pahanya.
“Heh..!”, katanya sambil tertawa dan menepuk bahu saya, “Ngeliat apaan hayo, ngeres deh lo!”.
Saya cuma bisa tersenyum,
“San, panas ya di sini?”, sambil saya mengambil saputangan di kantong celana.
“Iya yah, lo udah mulai keringetan begini”.
Tiba-tiba saja dia mengelap keringat di dahi saya memakai tisunya.
Dalam keadaan berdekatan seperti ini, saya punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan benar deh, Susan sudah berada dalam pelukan saya, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibir saya. Dia sama sekali tidak berontak dan mulai memejamkan matanya menikmati percumbuan ini. Tangannya perlahan berganti posisi memeluk leher saya.
Tangan saya yang tadi memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Susan. Saya meraba naik turun sambil sedikit meremasnya. Rasanya agak bangga juga saya mulai bisa menyentuh bagian tubuhnya yang agak sensitif. Sedang bibir kami masih saling berpagutan mesra dalam keadaan mata masih terpejam. Lama-lama saya merasa kurang lengkap kalau hanya meraba bagian pahanya saja.
Tangan saya mulai naik lagi. Sekarang saya ingin sekali untuk menikmati buah dadanya. Pikiran saya sudah melayang jauh. Pelan tapi pasti saya mengangkat baju kaosnya untuk saya buka. Dia tidak menolak, dan setelah saya buka bajunya, kelihatanlah buah dadanya yang masih terbungkus rapi oleh BH-nya.
Saya lumat lagi bibirnya sambil saya bawa tangan saya ke belakang tubuhnya. Memeluk…, dan akhirnya saya mencari kancing pengait BH-nya untuk saya lepas. Tidak berapa lama kemudian terlepaslah BH pembungkus buah dadanya.
Dan mulailah tersembul keindahan buah dadanya yang putih dengan puting kecoklatan di atasnya. Akh, benar-benar merupakan tempat untuk berwisata yang paling indah dengan pemandangan yang menakjubkan di seantero jagat. Saya tambah gregetan melihat indahnya buah dada Susan yang terawat rapi selama ini.
Akhirnya saya mulai meraba dan meremas-remas salah satu buah dadanya dan kembali saya lumat bibir mungilnya. Terdengar nafas Susan mulai tidak teratur. Kadang Susan menghembuskan nafas dari hidungnya cepat hingga terdengar seperti orang sedang mendesah. Susan membiarkan saya menikmati tubuhnya. Birahinya sudah hampir tidak tertahankan.
Saat saya rebahkan tubuhnya di sofa dan mulut saya siap melumat puting susunya, Susan menolak saya sambil mengatakan, “Ben, jangan di sini…, di kamar saya aja!”, ajaknya dan kemudian bangun, mengambil baju kaos dan BH-nya di lantai dan berjalan menuju kamar tidurnya. Saya mengikutinya dari belakang sambil membuka baju saya sendiri dan melepas kancing celana saya.
Begitu pintu ditutup dan dikunci, saya langsung memeluk Susan yang sudah telnjang dada dan kembali melumat bibir mungilnya lalu meraba-raba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamarnya. Lama-lama cumbuan saya mulai beralih ke lehernya yang jenjang dan menggelitik belakang telinganya. Susan mulai mendesah pertanda birahinya semakin menjadi-jadi.
Saking gemesnya saya sama tubuh Susan, tidak lama tangan saya turun dan mulai meraba dan meremas bongkahan pantatnya yang begitu montoknya. Susan mulai mengerang geli. Terlebih ketika saya lebih menurunkan cumbuan saya ke daerah dadanya, dan menuju puncak bukit kembar yang menggelantung di dada Susan.
Dalam posisi agak jongkok dan tangan saya memegang pinggulnya, saya mulai menggerogoti puting susu Susan satu persatu yang membuat Susan kadang menggelinjang geli, dan sesekali melenguh geli. Saya jilat, gigit, kulum dan saya hisap puting susu Susan, hingga Susan mulai lemas. Tangannya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.Agen Domino 99 Terpercaya
Perlahan tangan saya meraba kedua pahanya lagi dan rabaan mulai naik menuju pangkal pahanya. Dan saya mengaitkan beberapa jari saya di celana dalamnya dan, “Srreet!”, Lepas sudah celana dalam Susan. Saya raba pantatnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal buah dadanya.
Dan saat rabaan saya yang berikutnya hampir mencapai daerah selangkangannya…, tiba-tiba, “Ben, di tempat tidur aja yuk..! saya capek berdiri nih”. Sebelum membalikkan badannya, Susan memelorotkan rok mininya di hadapan saya dan tersenyum manis memandang ke arah saya. Wow, senyum itu…, membuat saya kepingin cepat-cepat menggumulinya. Apalagi Susan tersenyum dalam keadaan tanpa busana.
Susan mendekati saya, dan tangannya dengan lincah melepas celana panjang dan celana dalam saya hingga kini bukan hanya dia saja yang bugil di kamarnya. Batang kemaluan saya yang tegang mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Tinggal menunggu lampu hijau menyala.
Lalu Susan mengambil tangan saya, menggandeng dan menarik saya ke ranjangnya. Sesampainya di pinggir ranjang, Susan berbalik dan mengisyaratkan agar saya tetap berdiri dan kemudian Susan duduk di sisi ranjangnya.
Oh, Susan nyepong batang kemaluan saya dengan rakusnya. Gila, lalu dia dengan ganasnya pula menggigit halus, menjilat dan nyepong batang kemaluan saya tanpa ada jeda sedikitpun. Kepalanya maju mundur nyepong kemaluan saya hingga terlihat jelas betapa kempot pipinya.
Saya berusaha mati-matian menahan ejakulasi yang saya rasakan agar saya bisa mengimbangi permainannya. Kadang saya meringis nikmat saat Susan mengeluarkan beberapa jurus pamungkasnya dalam nyepong kemaluan saya. Wow, betapa nikmatnya hingga menyentuh sumsum.
Sudah 15 menit Susan nyepong batang kemaluan saya, lalu dia melepas mulutnya dari batang kemaluan saya dan merebahkan tubuhnya telentang di atas ranjang. Saya mengerti maksud Susan ini. Dia minta gantian saya yang aktif. Segera saya tindih tubuhnya dan mulai berciuman lagi untuk beberapa lamanya, dan saya mulai mengalihkan cumbuan ke buah dadanya lagi, kemudian saya turun lagi mencari sesuatu yang baru di daerah selangkangannya.
Susan mengerti maksud saya. Dia segera membuka dan mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar, membiarkan saya membenamkan muka saya di sekitar bibir vaginanya. Kedua tangan saya lingkarkan di kedua pahanya dan membuka bibir vaginanya yang sudah memerah dan basah itu.
Oh, rupanya sewaktu dia mandi sudah dibersihkan dan disabun dengan baik sehingga bau vaginanya harum. Ditambah menurut pengakuannya, bahwa dia tadi meminum ramuan pengharum vagina. Tanpa buang waktu lagi, saya menjulurkan lidah untuk menjilati bibir vaginanya dan clitorisnya yang tegang menonjol.
Wow, Susan menggelinjang hebat. Tubuhnya bergetar hebat. Desahannya mulai seru. Matanya terpejam merasakan geli dan nikmatnya tarian lidah saya di liang sanggamanya. Kadang pula Susan melenguh, merintih, bahkan berteriak kecil menikmati gelitik lidah saya.
Terlebih ketika saya julurkan lidah saya lebih dalam masuk ke liang vaginanya sambil menggeser-geser ke clitorisnya. Dan bibir saya melumat bibir vaginanya seperti orang sedang berciuman. Vaginanya mulai berdenyut hebat, hidungnya mulai kembang kempis,dan akhirnya…
“Ben…, ohh…, Ben…, udahh…, entot saya Ben!”, Susan mulai memohon kepada saya untuk segera menyetubuhinya. Saya bangun dari daerah selangkangannya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan menindihnya sambil memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lorong vaginanya perlahan.
Dan akhirnya saya genjot vagina Susan yang masih perawan itu secara perlahan dan jantan. Masih sempit, tapi remasan liangnya membuat saya makin penasaran dan ketagihan. Akhirnya saya sampai pada posisi paling dalam, lalu perlahan saya tarik lagi. Pelan, dan lama-kelamaan saya percepat gerakan tersebut. Kemudian posisi demi posisi saya coba dengan dukungan Susan.
Saya sudah tidak sadar berada di mana. Yang saya tahu semuanya sangat indah. Rasanya saya seperti melayang terbang tinggi bersama Susan. Yang saya tahu, terakhir kali tubuh saya dan tubuh Susan mengejang hebat. Keringat membasahi tubuh saya dan tubuhnya.
Nafas kami sudah saling memburu. Saya merasakan ada sesuatu yang muncrat banyak sekali dari batang kemaluan saya sewaktu barang saya masih di dalam kehangatan liang sanggama Susan. Setelah itu saya tidak tahu apa lagi.
Sebelum saya tertidur saya sempat melihat jam. Alamak!, dua setengah jam. Waktu saya sadar besoknya, Susan masih tertidur pulas di samping saya, masih tanpa busana dengan tubuh masih seindah sebelum saya bersenggama dengannya. Sambil memandanginya, dalam hati saya berkata, “Akhirnya saya bisa juga ngelampiasin nafsu yang saya pendam selama ini”.
Thank’s banget San…, kalo nggak ada lo, saya kagak tau deh ke mana saya bawa nafsu saya ini”, saya kecup keningnya,lalu saya segera berpakaian dan siap pergi dari rumah Susan setelah saya lihat jam di mejanya, mengingatkan saya bahwa sebentar lagi keluarganya segera datang. Saya kagak mau konyol kepergok lagi bugil berduaan bersama dengannya. Apalagi masih ada noda darah perawan di sprei tempat tidurnya.
Saya bangunkan dia dan berkata bahwa lain kali sebaiknya kita main di villa saya, di Bogor, dengan alasan lebih aman dan bebas.
ML Dengan Cewek Nakal
CERITA DEWASA - Minggu yang lalu, berdua dengan teman baikku, Farid, kita ber-weekend di Anyer. Kita tinggal di sebuah hotel di tepi pantai. Ketika kita berdua datang, tak banyak pengunjung yang ada, hanya dua orang turis bule. Sabtu pagi itu, aku berniat jogging di pantai dan ketika aku berada di lobby, aku berpapasan dengan empat orang perempuan nakal yang hendak pergi berenang.
ML Dengan Cewek Montok
CERITA DEWASA - Pertama aku datang ke kantor pamanku, aku langsung bertanya-tanya siapakah perempuan ini. Setelah beberapa saat kutahu bahwa namanya Lisa. Penampilannya biasa saja kecuali tubuhnya yang seksi dan montok. Ternyata dia pegawai baru dibidang administrasi.
Audisi Jadi Model Yang Mengharuskan Ku Foto Bugil
CERITA DEWASA -“Aha . . . Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar . Kuambil surat kabar itu . Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya . Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia . Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar . Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok .Domino99
“Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun . Wajah dan penampilan menarik . Bertubuh ramping . Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai . Dapat bergaya . Berminat untuk menjadi foto model . Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl . Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat .”
“aku bisa diterima apa nggak ya?” aku bertanya dalam hati . Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta . Usiaku baru menginjak 20 tahun . Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku . Wajahku cantik . Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Ayunda . Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan .
Ah, coba-coba saja aku melamar . Siapa tahu aku diterima jadi foto model . Kan lumayan buat menambah penghasilan . aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku . “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku . Ah ini saja . Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung .
Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan . Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia . Rumahnya sih cukup mentereng . Di halamannya terpampang papan nama “**** (edited) Agency Photo Studio & Modelling . Menerima anggota baru .” Wah benar ini tempatnya . Kuparkir mobilku di pinggir jalan . Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain . aku masuk ke dalam . Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik . Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku . Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk . Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku . Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran .
Gila, hampir semua tempat duduk terisi . Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo . Wajahnya mirip Cindy Crawford . Kelihatannya ia sebaya denganku . Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar . Ia nampak memandangku dan tersenyum . Melihatnya aku menjadi minder . Wah, sainganku ini top sekali . Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga . Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain . Akhirnya namaku dipanggil juga .
“Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam .”
aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk .
“Kenalkan aku Adolf, direktur sekaligus pemilik agensi ini . Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya . Sekarang giliran kamu dites . Coba kamu berdiri di sana .”
aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto .
“Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini . Pilih lima gaya di antaranya . aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya . Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto . aku melihat foto-foto di dalamnya . Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus . Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret . Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan . Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak .
“Nah, sekarang, Han . Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu . Nggak usah malu . Biasa-biasa aja lah!”
Kupikir tak apa-apa lah kali ini . Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai . Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok . Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual .
“Nah, begitu kan yahud . Sekarang coba buka baju kamu semuanya .”
Wah! Ini sih mulai kelewatan!
“Ayolah, jangan malu-malu!”
Sebenarnya dalam hati aku menolak . Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model .Agen Domino 99 Terpercaya
Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku . Mata Adolf tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam . aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini . Namun Adolf tidak mengindahkannya . Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku . Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Adolf, kulepas BH-ku . Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku .
“Han, masak kamu balik badan begitu . Bagaimana aku bisa mengetesmu .”
aku membalikkan tubuh menghadap Adolf . Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku . Adolf terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun . aku menjadi risih pada pandangan matanya . Adolf menyuruhku melepas celana dalamku . Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis . Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang .
“Nah, sekarang kamu diam di situ . Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit . Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku . Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku . Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan . Tapi aku diam merengut saja .
“Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini”, kata Adolf sambil mencolek belahan payudaraku .
“Nah, sudah selesai sekarang .” aku merasa lega . Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini .
“Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku .
“Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!”
Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
“Susan!” Adolf memanggil seseorang .
Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat . Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu . Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula . aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini .
“Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny . Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih . Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri . Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Han”, kata Adolf sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu . Astaga! Batinku . aku harus dipotret bugil . Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!
“Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyanggupinya . Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose . Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas . Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku . Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku . Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama . Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah . Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya . Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku .
Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar . aku meronta-ronta kesakitan . aku menoleh ke belakang . Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya .
“Jangan, Pak! Jangan!” aku memberontak-berontak sebisa-bisanya . Tapi semua itu tidak ada hasilnya . Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas .
“Kamu memang benar-benar cantik, Hanny”, kata Adolf sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku .
Tiba-tiba dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa . Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Adolf memburu bagai dikejar setan . Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya . Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Adolf menepiskannya . Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya . Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan . Mulut Adolf dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian . Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut . Lalu betisku yang mulus itu .
aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Adolf terus mengisap dan menyedot puting susuku . aku meronta-ronta . Tapi Adolf terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu . Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf .
Adolf mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit . Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka . Batang kemaluan Adolf akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku . aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang . Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki .
aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi . Tapi apa daya, Adolf lebih kuat . Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis . Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf . Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi . Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi . aku tak sadarkan diri .
Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku . Sementara kulihat ruangan itu telah kosong . Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan . Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu!
Melly, Pacarku Yang Masih Perawan
CERITA DEWASA - Cerita ML yang aku alami ini terjadi sewaktu aku sma. Sebut sajalah namaku maru. Aku ingin berbagi cerita sex ku kepada kalian semua. Namun sebelum membaca cerita dewasa serta cerita seks ini siapkan dulu yah isi celana kalian . Jangan sampe basah dulu sebelum cerita dewasa ini kelar dan selesai dibaca . Karena cerita seks yang akan aku ceritakan disini merupakan cerita sex yang sangat hot dan bikin badan panas dingin. Dulu pada waktu aku sma aku berpacaran dengan gadis satu sma ku… sebut saja nama pacarku melly… Dia anaknya supel, pinter, cantik dan mempunyai body yang apik serta mulus dengan ukuran bra 36b. Aku menjalani masa pacaran dengan melly kurang lebih selama 6 bulan. Aku suka bertukar pikiran dengan pacarku tentang berbagai macam hal termasuk hal yang berbau seksual.Domino99
Karena pengetahuan sex ku luas jadi aku bisa menjelaskan bermacam2 istilah, Posisi, serta tempat2 dimana kegiatan bejad itu enak untuk dilakukan karena aku sering melihat film bokep n membaca buku2 tentang sex.
Suatu hari pacarku aku ajak ke rumahku. Kebetulan waktu itu sekolah baru saja selesai mengadakan ujian akhir. Aku bertanya “melly kamu tidak ke rumah ku sekedar mengobrol”. Melly menjawab “aku mau2 saja kalau di rumah kamu tidak ada orang”. Aku langsung curiga ketika melly berkata seperti itu. Kebetulan rumahku siang ini lagi tidak ada orang karena smua keluargaku sedang ada undangan ke perkawinan saudara di sukabumi. Jadi di rumahku hanya ada pembantuku saja. Lalu aku membalas “Ya sudah kita berangkat sekarang yah ke rumahku”. Sesampainya di rumahku aku langsung mengajak dia ke kamarku yang terletak di lantai atas. Aku menyalakan komputerku dulu untuk mendengarkan lagu dari winamp. Sedang pacarku ke kamar mandi untuk ganti baju dan buang air.
Ketika dia keluar dari kamar mandi aku takjub melihat pakaian yang dikenakan oleh melly pacarku itu. Dengan tank top berwarna gelap dipadu dengan jaket tipis dan celana jeans. Aku bertanya kepada melly “kok kamu tumben pake baju yg sedikit kebuka ?”. Dia hanya tersenyum manis dan duduk di pahaku. Aku langsung terangsang ketika melly duduk dipangkuanku dengan pakain yang seperti itu dan wangi tubuhnya menggelitik bulu hidungku. Aku berbasa basi “jaket kamu dilepas aja kan cuma aku yang bisa ngeliat kamu”. Dibukalah jaket itu dan mulai terlihat tubuh sintal berwarna kecoklatan itu.
Langsung saja aku cium leher belakangnya. Lalu aku tiup dan jilat telinganya seperti menjilat ice cream. Aku rasa dia juga terangsang dengan perbuatanku itu. Dia berbalik badan kearahku sehingga wajahku bertemu dengan wajahnya. Dia berkata “ih geli tau digituin”. Aku hanya tersenyum saja. Aku lalu mencium bibirnya yang merah dan tipis. Ternyata dia membalas ciumanku. Lalu aku bersilat lidah dengannya. Ternyata walau dia baru pertama kali berciuman tapi sudah mahir mengikuti irama permainan bibirku. Mungkin karena sering aku jelaskan panjang lebar tentang hal itu. hehe… Selama kurang lebih 7 menit itu aku melakukan french kiss dengan dia diatas bangku. Dia tampaknya kurang puas hanya dengan french kiss. Lalu dia bertanya menantangku sambil digesek gesekannya pantatnya tepat diatas kontolku “katanya kamu mahir dalam seks coba kamu buat aku terkesan dengan permainanmu ?” Kontol ku langsung mengeras dan menegang seketika.
Aku ajak saja dia ke kasur. Dengan posisi tiduran saling berhadapan kami melakukan french kiss lg tp kali ini disertai dengan tangan2ku yang bergerilya mulai dari tubuh bagian atasnya. Terdengar bunyi air liur dan kecupan kedua bibir kami. Perlahan aku turunkan tali tanktop itu agar terlihat payudaranya. Tapi dia menghentikan permainan sebentar lalu bertanya sambil bercanda “eits mau liat toketku ?” Aku mengiyakan pertanyaan melly. Terbukalah bagian atas tubuh melly dengan payudara yang masih padat dan molek. Sambil melalukan french kiss aku memainkan payudara nya dengan meremas2 dan memencet puting susu payudara pacarku dengan kedua tanganku. Dia tampak sedikit sakit tapi enak dengan perbuatanku itu. Lalu aku menjilati payudara dan menggigit puting susunya. Lagi2 dia tampak enjoy tanpa berbuat apa2 selain mendesah nikmat “ahh enak nton, terusin aja yah”. Karena dia tampak mulai hot tanganku mulai menggeranyangi bagian bawah tubuhnya sembari menjialati payudaranya.Agen Domino 99 Terpercaya
Karena melly menggunakan celana jeans aku susah memasukkan jari2ku ke dalam liang vaginanya. Permainan berhenti sejenak. Aku bertanya “Kamu yakin ngga mau melepas gelar perawanmu padaku ? Kalo mau kita berdua bugil ?” Dia mengangguk pertanda dia mau. Akhirnya kami berdua melepaskan pakaian kami dan kami saling memandang mengagumi tubuh kami masing2. Melly dengan tubuhnya yang aduhai dan aku yang tubuhnya sedikit gemuk dan putih. Kami kembali ke kasur untuk melanjutkan pertempuran. Kami melakukan kissing lg sembari tanganku bermain di liang vagina dan payudaranya. Aku masukkan kedua jari tangan kananku ke liang vaginanya dan cairan hangat terasa di dlm vaginanya. Aku mengocok sembari memborbardir vagina melly dengan kedua jariku itu. Dia terasa lebih hot kali ini walau hanya mendesah tidak bersuara. Tapi skarang melly sudah berani memegang kontolku walau tak begitu besar. Lalu aku berkata “ehh say kita ganti posisi aja yu jd posisi 69 ?” melly mengangguk lg. Kami akhirnya bertukar posisi dan wah terlihat jelas vagina melly yang msh sempit dan wangi ditutupi bulu2 jembinya yg lebat. Aku menjilati sambil memainkan jariku di vaginanya sedangkan melly berkaraoke dibawah. Aku gigit sesekali bibir vaginanya dan melly pun membalas dengan menggigit batangku. “aww sakit nton tp enak de…. ahh…nton terusin…. ahhh !!!” Tiba2 cairan hangat dari vagina melly keluar karena reflek aku telan cairan itu saking enaknya di karaoke. Kontolku juga menjadi santapan yg lezat bagi melly. Melly mengulum dan mengocok kontolku seperti seorang ahli sex. Mantab rasanya.
Selama 30 menit kami melakukan posisi 69 melly berucap “nton aku pengen nyoba dimasukkin dong.” aku bersemangat skali melly berkata seperti itu. Aku langsung mengangkat melly keatas tubuhku dan menempatkan vaginanya tepat diatas kontolku. Walau agak licin tapi kontolku langsung masuk di lubang vaginanya. Melly menjerit kesakitan “ouch perih nton… kamu apain nie ?” aku menjawab “tenang kan baru pertama kali jadi agak susah masuknya.” melly hanya mendesah lg sedang aku menambah kecepatanku naik turun sembari meremas2 payudaranya. “uuh ahh ouch ihh sakit sakit… enak…. uuh…” Melly sudah tampak lemas. Aku ubah posisiku dengan posisi tubuh melly menungging dan aku berada diatasnya. Lagi2 aku mengatur kecepatanku agar stabil. Melly hanya menjerit dan nikmat. Lalu aku bertanya “kamu udah mau orgasme blum ?” Melly menjawab “aku bentar lg nih kayaknya mau keluar.” Aku langsung mengantisipasi hal itu. Aku ajak dia duduk saling berhadapan masih dengan kontolku yang berada didalam vagina. Dengan begini kan pasti lebih enak jelasku. Karena dia sudah mau keluar aku percepat saja gerakanku. Sambil ciuman dan tanganku yg meremas payudaranya aku terus mempercepat gerakanku. “ahh nton… oh yeah… terus nton…”, kata melly. Lalu aku merasakan vagina melly seperti menyempit dan ada cairan hangat yg menyentuh kontolku. “aduh aku keluar juga deh nton akhirnya”, kata melly. Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan permainan panas kami.
Setelah beberapa lama kami bermain posisi itu kami ganti posisi lagi. Kali ini dengan tubuh melly yang terbaring dibawah karena lemas dan aku berada diatas. Kaki aku menekuk dan kaki melly di pundakku sehingga lubang vagina melly terbuka. Aku coblos lg vagina melly “ahhhhhh uuuuuuhhhhhh enaaaaaaakkk yeaaaaah…..”Aku tarik ulur kontolku pelan2 karena aku melihat muka melly yang sudah terkulai lemas tak berdaya. Aku kasihan sama melly karena ini adalah pengalaman pertamanya. Jadi kupikir akan kuhentikan saja permainanku ini. Kan masih ada hari esok pikirku. Karena aku belum keluar aku menyuruh melly mengulum dan mengocok kontolku. Beberapa menit kemudian cairan spermaku akhirnya keluar di dalam mulut melly. “mantab kau mel…”, pujiku. Kami berdua akhirnya tertidur lelap selepas melakukan perbuatan bejad itu dengan tubuh kami berdua yang masih telanjang.
Tak terasa hari sudah menjelang maghrib, kami terbangun dengan tubuh yang telanjang dan mandi berdua. Setelah itu aku antar dia pulang ke rumahnya tepat sebelum keluargaku datang. Memang permainan itu merupakan pengalaman pertama bagi dia tapi tidak bagi aku. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya di rumahnya atau di mobil dalam waktu perjalanan. Tentu saja permainan melly skarang sudah mengalami kemajuan.
Sang Rentenir Cantik
CERITA DEWASA - Namaku Dandi usiaku sekarang 25 tahun. aku ingin menceritakan pengalaman pertamaku saat pertama kali aku melepas keperjakaanku…tepatnya sebelas tahun yg lalu, tahun 1995. waktu itu aku baru berumur 14th..
Desahan Kenikmatan Janda
CERITA DEWASA - Namaku Deni, ketika saya masih berusia 15 tahun dan baru masuk ke SMA kelas 1 di kota Bogor. Ayahku adalah seorang perwira menengah AD yang sedang sering berpindah- pindah kota sesuai dengan penugasannya. Saat itu ayahku dipindah tugas ke Maluku, aku dan kakak perempuanku tidak bisa ikut pindah, karena saya masih baru masuk SMA dan kakak perempuanku di kelas akhir SMA.
PELAMPIASAN RINA TEMAN SEKANTORKU YANG SERING DITINGGAL SUAMI
CERITA DEWASA - Panggil saja nama saya Dio (bukan nama sebenarnya). Saya tipe cowok yang agak pendiam dan berpostur proposional. Kejadian ini benar-benar terjadi mulai akhir Januari tahun 2016 ini. Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Tangerang.Domino99
Sebut saja nama dia Rina . Dia berwajah cantik dan putih dengan tinggi sekitar 160cm dan berat badan sekitar 48 kg. Dia pegawai baru di perusahaan tempat saya bekerja dia mulai bekerja akhir tahun lalu. Awal mula perkenalan kami layaknya karyawati yang baru masuk dikenalkan ke rekan-rekan sepekerjaan.
Pada saat itu saya hanya berpikir “Cantik” dan tidak berpikiran lainnya karena saat berkenalkan dia sudah berkeluarga.
Seiring waktu berjalan kita sering ngobrol dan saling bercerita mengenai kerjaan, keluarga, dan bercanda yang masih wajar. Hal yang paling membuat saya betah ngobrol berlama-lama dengan Rina adalah dia supel dan wangi parfumnya yang nyaman sekali tercium oleh saya. Apalagi bila kita saling berpapasan saya sering sampai menoleh lagi ke belakang karena tergoda wangi dari parfumnya.
Kejadian ini berawal ketika suatu hari saya menanyakan YM (yahoo messenger) dia dengan alasan supaya bisa ngobrol waktu jam kerja senggang, jadi tidak ada yang nge-gossip klo kita deket.
Setelah saya add YM dia kita mulai sering chatting ditengah jam kantor, lama-lama saya tergoda untuk menanyakan hal-hal pribadi kepadanya terutama perihal kehidupan dia dan suaminya. Hingga akhirnya dia bercerita kalau mereka menikah karena paksaan dari masing-masing orang tua, dan hanya bersandiwara di depan orang-orang kalau mereka bahagia.
Semenjak saya mengetahui hal itu mulailah pikiran nakal saya menggoda... kira-kira begini percakapannya:
Dio : Rina beneran kamu dirumah gak dekat sama laki kamu?
Rina : iyah, dia klo malem sering gak pulang, pergi main sama teman-temannya…
Dio : Sibuk urusan kerjaan kali?
Rina : Nggak, sibuk dugem ama teman-temannya.
Dio : Masa sih? emang kamu pernah lihat?
Rina : Ya aku tau aja, ada sodara aku pernah lihat.
Dio : ooohh… kamu kesepian donk klo gitu…
Rina : Tadinya iya, tapi sekarang kamu sering temanin aku klo malem sering telpon dan becanda-canda jadi aku gk BT.
Dio : masa sih??.. BTW Rina mau gk klo kita lebih dari sekedar teman?
Rina : Maksudnya?
Dio : Ya kan kamu gk dekat sama laki kamu, aku juga sebenernya pengen tau kamu lebih jauh.. jadi kita kayak TTM gitu...
Lumayan lama gk dijawab-jawab sama Rina sekitar 2 jam dicuekin YM
Rina : Aku gk mau klo TTM an gitu….
Dio : lah terus gimana?? kan kita udah berkeluarga (saya juga punya istri sama anak)
Rina : emm... gini aja... nanti pulang kerja kamu ajak aku jalan, aku pengen berdua aja sama kamu.
Dio : (Waduh.... ditantangin gini gw...) Oke, nanti kita karaokean aja yuk aku buka room klo udah di dalem aku kasih tau kamu.
Rina : oke.
Akhirnya pulang kerja saya langsung cabut ke karaoke yang agak jauh dari kantor dan saya langsung kabari dia untuk langsung kesini. Selang 1/2 Jam Rina datang.
Dio : Kamu mau pesan minum atau laper kan pulang kerja?
Rina : Mau minum aja deh.. Lemon Tea..
Dio : oke (ngak seberapa lama minuman dan snack datang)... Kamu mau ngomong apa tadi Rin?
Rina : Iyah aku gk mau TTM an gitu….
Dio : maaf yah tadi, aku cuma ngutarain perasaan ke kamu tapi gk berarti kamu harus mengiyakan, Gk apa-apa kok klo kita temenan aja.
Rina : Kok minta maaf?? aku kan blom selesai….
Dio : ??? tadi katanya gk mau TTM an…
Rina : Gini… Aku seneng deket sama kamu, kamu walaupun awalnya aku kira pendiam ternyata orangnya hangat, aku juga suka cara kamu perlakukan aku dengan sopan...
Dio : Lalu?
Rina : Aku gk mau sekedar TTM sama kamu... Aku maunya....
(Rina langsung meluk saya dan mencium lembut bibir saya) Kok jadi diam?”
Dio : (aku pandangi wajah Rina , aku belai rambutnya lalu aku cium bibirnya dengan mesra dia memejamkan matanya.)
Semenjak kejadian itu kami semakin dekat dan sekitar 3 hari kemudian ketika kami sedang ngobrol-ngobrol di dalam mobil saya, dia tiba-tiba meletakkan tangannya di pangkuan saya dan mulai mendekatkan wajahnya, langsung aku sambut bibirnya yang tampak indah sempurna...
Kami berciuman dan beradu lidah lalu tangan ku memeluk pinggang mungilnya sambil aku membelai lembut punggung sampai batas rok nya... celanaku mulai terasa kesempitan karena ciuman dan pelukan Rina... entah disengaja atau tidak tangan Rina yang ada di pangkuan aku terpeleset dan posisinya sekarang tepat diatas batanganku yang sudah tegang... Rina melepas ciumannya dan terdiam, terlihat mukanya memerah tapi tangannya tidak dia pindahkan dari situ...
Maaf aku gk sengaja Dio... aku katakan “gk apa-apa Rina gk usah malu sayang,”... dia mulai mencium aku lagi, tapi kali ini dia mulai meremas-remas lembut celanaku yang sudah tegang itu… “sebentar.. posisinya miring nih gk enak kataku sambil mencoba meluruskan batanganku supaya tegak dari luar celana” Rina berinisiatif untuk mencoba meluruskan juga tapi sulit karena memang batanganku posisinya agak menekuk tegang kebawah....
Dio : Susah ya sayang?... Benerinnya sambil dibuka aja ya... kamu yang lurusin “sambil aku buka resleting celana aku”
Rina : Emang boleh sayang aku pegang dari dalem?
Dio : Boleh...
Rina : Waww keras udah keras banget sampek gk muat CD kamu sayang... (sebagian batangan aku sampek keluar dari CD ketika sudah berhasil dilurusin sama Rina) panjang, keras, berurat lagi sayang dede kamu... bikin aku kepengen aja sih....
Sambil tangan kiri menarik CD aku, sedikit dia masukkan tangan kanannya untuk meluruskan batanganku.
Dio : Emang pengen kamu apain sayang?
Rina : Aku gemesss “kata Rina sambil menurunkan CD aku dan menggenggam batangan aku yang sudah tegang “Maaf ya sayang...“
Rina langsung membenamkan kepalanya kearah batanganku yang tegang dan mengarah ke mulutnya” Rina langsung menciumi kepala batanganku dengan lembut dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil di pelintir-pelintir dengan lidahnya yang basah....
Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa hingga mulutku mendesis perlahan dan aku belai rambut panjang Rina....
Aku tak tinggal diam... perlahan-lahan sambil aku usap pahanya aku naikkan roknya hingga tangan aku bisa mengelus-ngelus CD dan meremas-remas pantat Rina.
Rina : Enak sayang?? tanyanya sambil masih menggenggam batanganku dan mengocoknya perlahan-lahan...
Dio : Enak banget sayang…. masukin semua donk ke mulut kamu...
Rina : Mana muat!! panjang gitu gk bakal muat....
Dio : emang punya laki kamu gk sepanjang ini sayang?
Rina : Nggak lah... dia itu gendut, bantet dede nya kata dia tertawa...
Dio : Kamu suka sayang sama dede aku?
Rina : Hu-uh napsuin sayang... mentok nih klo masuk meki aku...
Sambil tangannya masih mengocok-ngocok lembut batanganku tangan satunya aktif mengelus-ngelus kepala kontolku yang mulai basah... Sensasinya luar biasa....
Aku masukkan tangan aku ke dalam CD Rina dari belakang dan Rina mulai menjilati batanganku lagi dengan rakusnya...
Rina : Hmphhh... Ohhhh... “desahan Rina terdengar ketika tanganku mulai bermain-main di sekitar lubang pantatnya dan mulut mekinya yang sudah basah” Sayang... jangan elus-elus lubang pantat aku... aku malu...
Dio : gk apa-apa sayang, kamu nikmatin aja yah... udah basah banget meki kamu sayang...
Rina : Kita check in aja yuk.
Dio : Oke... (akhirnya kita meluncur ke sebuah hotel di daerah tangerang sambil tangan Rina tetap mengocok-ngocok batanganku dan aku nyetir sambil tidak konsen haha...).
Setelah mendekati hotel Rina merapihkan celana ku dengan hati-hati supaya ngak terjepit resleting celana, lalu kita masuk ke lobby dan pesan room.
Setelah sampai di kamar kami langsung saling berciuman dengan ganasnya dan tangan Rina mulai membuka kancing baju aku satu persatu sambil tetap menikmati lidah aku di dalam mulutnya...
setelah semua kancing baju aku terbuka dia mulai mengelus lembut dada aku dan melepaskan kemejaku...
Rina : “Badan kamu bagus sayang... gk kayak laki aku jelek dan gendut...” lalu dia mulai menjilati puting dadaku yang agak berbulu sampai benar-benar basah dan air liurnya menetes-netes... sambil tangannya membuka ikat pinggang dan menurunkan celanaku hingga aku hanya mengenakan CD.
Dio : Oughhh nikmat banget sayang... kataku sambil menahan gairah yang kian memuncak... lalu gantian aku membuka baju Rina, Aku angkat bajunya hingga berada diatas siku tangannya sehingga ketiaknya yang berbulu tipis dan berkeringat terlihat jelas...
Aku makin nafsu melihat pemandangan ini dipadu juga dengan sepasang payudara yang tidak besar tapi bentuknya indah masih terbungkus bra hitamnya... langsung aku dorong dia perlahan hingga menempel tembok dan kujilati ketiaknya yang sangat membuatku bergairah...
Aroma tubuhnya benar-benar membuatku tergila-gila... Rina pun menikmatinya terdengar dari desahan-desahannya dan nafasnya yang makin memburu...Agen Domino 99 Terpercaya
Rina : Ahhh honey... geli banget sayang... aku baru pertama kali dijilatin di ketiakku.... ssstttt oooohhhhhh...
Dio : Nikmatin aja sayang... aku pengen ciumin setiap jengkal tubuh kamu....
Tanganku mulai menurunkan roknya dan CD nya yang sudah basah sedari kita masih dimobil tadi... lalu aku buka bra hitamnya dan melepaskan semua bajunya sehingga terpampang jelaslah seluruh keindahan tubuh Rina yang begitu menggairahkan…
aku ciumi leher, telinga, ketiak, dan dadanya... aku mainkan putingnya yang sudah menegang di dalam mulutku, kupelintir-pelintir putingnya dengan lidahku dan sambil kubiarkan jari-jariku menari-nari diatas mekinya...
Rina sangat menikmati permainanku, terasa di tanganku cairan terus keluar dari mekinya hingga benar-benar basah… akhirnya kuputar menghadap tembok tubuhnya dan kujilati mulai dari tengkuknya hingga kedua bukit pantatnya yang seksi....
Dio : Sayang kamu lebarin sedikit kaki kamu...
Rina : Iya sayang... kamu mau apain aku juga aku udah pasrah honey, kamu benar-benar membuatku merasakan nikmat...
Lalu sambil berjongkok di belakang Rina yang sudah melebarkan kakinya aku mulai jilati pahanya sampai ke lubang pantatnya....
Rina : Arggghhh sayy... aa.. nnggg (Rina merintih keenakan) jangan disitu...aku maluu....
Aku tak peduli dan sambil kujilati lubang pantat Rina yang bersih dan rapat itu aku mainkan jari jempol tanganku mengelus-ngelus belahan Mekinya dan kuputar-putar tepat di itilnya yang sudah tegang... lumayan lama aku dan Rina menikmati posisi ini sampai akhirnya Rina mendapatkan orgasmenya yang pertama...
Agak terkejut juga aku ketika dia orgasme, aku kira hanya di Film BF saja perempuan klo orgasme sampai kayak orang kencing... ternyata Rina juga tipe perempuan yang seperti itu, tangan aku sampek basah kena semburan orgasmenya... benar-benar istimewa...
Rina : Oohhhh GOD... Yesss honey...iiihhhhhh.. ahhhhhhh... oooouuuhhhhhh... Keluarrr sayaaannnngggg...Ssssrrrrrtttt...
Tubuh Rina terguncang hebat ketika cairan itu menyembur dari mekinya dan kakinya gemetaran hampir jatuh...
Aku dengan sigap langsung berdiri dan memeluknya dari belakang sambil mencium bibirnya sedangkan kontol aku sudah sangat tegang di dalam CD terjepit dibelahan pantatnya... lalu aku arahkan dia ke tempat tidur...
Rina terlentang pasrah dan masih terlihat mukanya sedang menikmati orgasmenya barusan.. langsung aku ciumi payudaranya dan tangan Rina mulai bermain-main dengan kontol aku yang keluar sebagian dari CD ku... Kujilati seluruh payudaranya dan kuciumi bibirnya...
Rina : Sayang kamu tiduran sini... aku pengen jilatin dede kamu... (sambil dia menarik aku untuk rebahan disamping dia... lalu dia dengan telaten melepas CD ku hingga kontolku terbebas dan terlihat gagah)
Wow honey... aku sampek merinding lihat dede kamu... aahhhh... (langsung diemutnya kontolku sambil jari-jarinya yang mungil menari-nari di biji kontolku)
Dio : Oh Shit... Kataku menahan sensasi nikmatnya perlakuan Rina terhadapku...
Rina : Enak sayangku??? klo Rina giniin suka (katanya sambil memasukkan batang kontolku hingga menyentuh tenggorokannya)
Dio : Arrrghhhh... aku hanya bisa mengerang ketika terasa kepala kontolku terjepit tenggorokannya...
Rina : Aaahhhh... enak sayang? tanya dia lagi sambil mengocok kontolku yang urat-uratnya makin macho... lalu dia basahi tangannya dengan ludahnya dan dia lumuri semua kontolku dengan tangannya itu... Ouuhhh honey... aku pengen banget... katanya sambil mengusap-usap kontolku dengan kedua tangannya yang basah itu...
Lalu dia mengambil posisi diatas dan perlahan-lahan dia gesek-gesekan kepala kontolku dengan mekinya... Ahhhh... nikmat sekali rasa geli dan licin bercampur jadi satu.... lalu dia tekan pelan-pelan hingga kepala kontolku masuk ke mekinya...
Rina : Eeesssstttt.. aaahhhhh... enak banget sayang dede kamu... (matanya terpejam dan kepalanya mendongak menikmati kepala kontolku yang memasuki mekinya yang basah dan sempit)
Dio : aahh yess honey... masukin lebih dalem lagi ya... kataku sambil kudorong keatas pantatku pelan-pelan sampai akhirnya batang kontolku masuk setengah...
Rina menjerit tertahan “Eghh!!! eeennaa.. aaakk... Oh God” sambil dia tekan terus kontolku hingga masuk semuanya...
“Bless... ya ampun mentok banget honey!! AaaahhHHHH!!! Kamu jangan gerak dulu, aku aja yang gerak…...Kata Rina dengan wajah agak tegang antara nikmat dan takut cidera...
Rina mulai bergerak perlahan maju mundur menikmati kepala kontolku menggesek dinding terdalam mekinya... makin lama makin cepat Rina bergerak dan kuimbangi dengan kuputar-putar pinggulku sehingga terdengar suara becek dari mekinya...
Rina : Aaahhh sayanggg... nikmat banget... ouuuhhh... aaakk... ku baa..ruu ka..lliii ini... nger..a..aasss..aainn ML kk..aaa...yyaaa..g..iiinii...
Aku makin gemas melihat wajah cantik Rina memerah karena birahi yang sangat tinggi… lalu kupeluk Rina hingga menimpa tubuh aku...
Kupeluk dia dan mulai kunaik turunkan kontolku dengan tempo sedang... terdengar rintihan-rintihan kenikmatan Rina di telingaku setiap kontolku menghantam dinding rahimnya... Aaaahhh... Yeeessss... OOOoohhhh... TTerr...uuu...sss Say... aaa...nnnn..ggg...
sekitar 5 menit Kukocok meki Rina hingga cairan mekinya terasa membasahi biji kontolku... Saaayaaannggg... aakuuu mm..aaa..uu kkk..eeee..ll.uuuaaarr la...ggg..iiii rintihnya dan dia langsung menekan dadaku hingga posisinya tegak dan dia tarik mekinya sampai copot dari kontolku... dan akhirnya.... “AAAAAAAHHHHHHHH HONNEEEEYYYYYY.... Crreettt... Sssrrrttt...” Semburan hangat dari meki Rina sampai membasahi seluruh kontolku dan perutku...
Tubuh Rina langsung menindih ku dan terkulai lemas diatasku sambil nafasnya memburu dan badannya berguncang... “Benar-benar luar biasa... Pikirku” sekarang gantian kamu yang harus puas sayang katanya dan dia langsung nungging disebelah aku dengan gaya doggy style.
Aku pindah kebelakangnya dan mulai menempatkan kontolku di bibir mekinya yang sudah basah gk karuan dan mengeluarkan aroma khas kewanitaannya... Kumasukkan perlahan kontolku sambil kupegangi pinggulnya yang agak bergetar ketika kontolku menempel di bibir mekinya... kudorong pelan-pelan hingga setiap senti kontolku yang masuk bisa kami nikmati bersama2...
Aaaahhh... enakkk bangett sayangg meki mu... desah aku sambil mendorong masuk kontolku ke dalam mekinya yang sempit dan basah itu... dia juga meremas-remas sprei dengan ganas dan menggeleng-gelengkan kepalanya setiap aku mendorong masuk dan bibirnya digigit-gigit oleh dia menahan kenikmatan... akhirnya ketika tinggal sedikit lagi masuk semua aku hentakkan tiba-tiba hingga terasa bener-bener mentok di dalam mekinya dan Rina pun menjerit tertahan “ArrggHH Terus Sayang....”
Dengan nafsu yang menggebu-gebu kulebarkan pantatnya dengan kedua tanganku dan ku keluar masukkan dengan cepat kontolku ke dalam mekinya hingga berbunyi “Prett... Breeett... Preettt... Brettt... AaaahhHHH Yeeessss... Ohhh GOD....”
Aku tarik rambut Rina dari belakang seperti menunggangi kuda dan dia suka itu “Fuck mee honeeyyy... aaahhhh shiiitt...” Rina meracau tidak karuan dan aku pun mendesah-desah dengan nafas menggebu-gebu... kutarik kontolku sampai lepas dari mekinya dan kuhujamkan lagi sedalam-dalamnya berulang-ulang kali sampai Rina orgasme lagi dan kali ini tidak sampai menyembur tapi menetes-netes...
Aku tidak peduli lagi, jari jempol tanganku kumasukkan juga ke dalam lubang pantat Rina “AaahhhHH Saayaanggg... kkkaa...mmuuu App..aa..i..n itttu... Enak.. Baa...nngg...eeettt” Rina makin menggila dan bersemangat, Keringat kami bercucuran deras kucabut jempolku dari lubang pantatnya dan dia kutekan sampai posisi tengkurap.. lalu aku dengan posisi seperti push up menghajar mekinya dengan kontolku...“Aaahhhhh Sayaaanngggg Semmpiitt Bangetttt” kata aku...
Rina sudah tidak mampu meladeni omongan aku hanya mendesah-desah dan menjerit keenakan ketika kumasukkan kontolku dalam-dalam...
Akhirnya setelah 15 menit aku pun hampir orgasme, kutindih tubuh Rina dari belakang dan kuciumi bibirnya sambil kupompa terus lobang mekinya...
Rina menciumi bibirku sambil mendesah kenikmatan... lalu aku bilang “Honeyyy... aakkuu mauu keluarrrr... pengen bareng sama kamu...”
Iya sayang... kelll...uuuaarrr... ba..rrre...ng... A..kk...uu... Ahhhh... Ouhhhhh... Dii.. d..aaalleem.. aajjaahh Ahhhh... OHHHH... FuccKK.... Jawab Rina sambil terasa cairan hangat di kontolku... aku pun langsunggg memompa sekuat tenaga yang tersisa... .Saaaayyyaaaanngg... Keeellluuuaaarrrrrr... AaaAarrrGGhhH!!
Akhirnya Spermaku yang sudah ingin berlomba-lomba menyembur keras sampai 3 kali klo gk salah hitung ke dalam meki Rina. Akhirnya aku terkulai lemas menindih tubuh Rina yang masih bergelinjang kenikmatan dari belakang dan kubiarkan kontolku didalam mekinya menikmati kehangatan dari meki Rina..
Habis itu kita berdua berciuman dan dia menjilati tubuh aku yang masih berkeringat lalu kita mandi dan memesan makan malam... itulah pengalaman saya dengan teman sekantor saya dan Kami masih sering melakukannya bila ada kesempatan...
Rina adalah wanita pertama yang bisa membuatku merasa benar-benar puas di tempat tidur dan dia juga merasakan yang sama...